Penetapan KKB Papua sebagai KST Diyakini Sudah Melalui Pertimbangan Matang

Jum'at, 30 April 2021 - 06:32 WIB
loading...
Penetapan KKB Papua...
Pengamat Intelijen dan Militer, Susaningtyas Kertopati menilai langkah pemerintah yang menetapkan KKB di Papua sebagai KST diyakini sudah melalui pertimbangan yang matang. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Pengamat Intelijen dan Militer, Susaningtyas Kertopati menilai langkah pemerintah yang menetapkan Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) di Papua sebagai Kelompok Separatis Teroris ( KST ) diyakini sudah melalui pertimbangan yang matang.

"Tentu saja pemerintah juga harus siap dengan segala konsekuensi dan implikasinya," ujar Susaningtyas saat dihubungi, Jumat (30/4/2021). Baca juga: Pelabelan KKB Papua Teroris Jadi Legitimasi Musuh Bersama

Menurut perempuan yang akrab disapa Nuning itu, hal yang harus secara serius pasca penetapan itu adalah membangun kepercayaan rakyat melalui komunikasi yang lebih baik. Selain itu, penting untuk melakukan propaganda dan kontra propaganda yang terukur, efektif, efesien dan tepat sasaran.

Lebih jauh Nuning menganggap melalui hal tersebut, maka konstruksi sosial-politik yang membentuk opini publik dapat meminimalisir dukungan kepada kelompok insurgensi. Sebab, pihak KST tersebut kerap melakukan propaganda dengan media lokal dan internasional, serta mobilisasi massa dan demonstrasi dengan mengeksploitasi isu ketimpangan pembangunan, referendum, pelanggaran HAM, dan lain sebagainya.

"Ke depan perlu diimbangi dengan komunikasi yang intens dengan pemda/MPR/ DPR Papua terkait pengungsi pihak sipil yang tak berdosa," jelas mantan Anggota Komisi I DPR RI itu.

"Tentu mereka dicekam ketakutan juga, hal ini harus ditanggulangi. Penyelesaian masalah Papua seyogyanya tidak dikelola base on dendam satu ke dendam yang lain," sambung Nuning.

Di sisi lain, Nuning juga melihat gerakan separatisme di Papua memiliki jaringan yang sangat fragmented. Artinya, tidak terdapat satu komando yang terstruktur dan setiap kelompok memiliki pimpinan sendiri. Ia menilai organisasi yang structure-less ini disebabkan faktor sosial budaya pada masyarakat Papua yang masih kental dengan semangat primordial kesukuan. Maka, lembaga Adat sangat berperan di Papua.

Dia menambahkan, memang mengherankan segala pendekatan ipoleksosbud sudah dilakukan oleh pemerintah, tapi masih saja Papua tak kunjung usai masalahnya. Hal itu dinilai karena masih adanya pemantik yang bersifat pragmatis di dalam tubuh KKB atau KST.

"Jaringan bersenjata ini beranggotakan masyarakat yang terikat kesukuan dengan persenjataan terbatas. Sumber utama pengadaan senjata melalui perampasan dan pencurian senjata apparat TNI dan Polri, serta membeli dari jaringan penjualan senjata dari PNG dan Filipina Selatan," papar Nuning.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Menko PMK Klaim Kondisi...
Menko PMK Klaim Kondisi Keamanan di Yahukimo Terkendali
Guru Diserang KKB hingga...
Guru Diserang KKB hingga Tewas, Ketua DPR Desak Aparat Tingkatkan Keamanan di Yahukimo
Kecam Aksi Biadab OPM...
Kecam Aksi Biadab OPM Serang Guru di Yahukimo, Kapuspen: TNI Tak Akan Tinggal Diam
6 Guru Tewas Diserang...
6 Guru Tewas Diserang KKB Papua, Komisi X DPR Desak Pemerintah Lindungi Tenaga Pendidik
3 Bulan Iptu Tomi Marbun...
3 Bulan Iptu Tomi Marbun Belum Ditemukan usai Kejar KKB, DPR: Negara Tidak Boleh Tinggal Diam
KPU Beberkan Anggaran...
KPU Beberkan Anggaran Pelaksanaan PSU Paling Banyak di Wilayah Papua
Ini 3 Cuitan Kritik...
Ini 3 Cuitan Kritik Fiersa Besari Sebelum Musibah Puncak Cartenz Papua
Banyak Penolakan Makan...
Banyak Penolakan Makan Bergizi Gratis di Papua, Kepala BGN: Mungkin Belum Tahu Manfaatnya
Natalius Pigai Tegaskan...
Natalius Pigai Tegaskan Amnesti Tapol Papua Bukan untuk yang Bersenjata
Rekomendasi
Ruben Onsu Dimimpikan...
Ruben Onsu Dimimpikan Mendiang Ibu Sehari Sebelum Mualaf, Diingatkan untuk Salat
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
Dewi Yull Berduka Ray...
Dewi Yull Berduka Ray Sahetapy Meninggal Dunia: Telah Berpulang Ayah dari Anakku
Berita Terkini
Lembaga Riset Bereaksi...
Lembaga Riset Bereaksi Atas Pernyataan Luhut Soal Kritikan Pengamat Tanpa Data Akurat
1 jam yang lalu
17 Mayjen TNI Digeser...
17 Mayjen TNI Digeser Jenderal Agus Subiyanto pada Mutasi TNI Maret 2025, Ini Nama-namanya
1 jam yang lalu
Hadapi Arus Balik, Jasa...
Hadapi Arus Balik, Jasa Marga Siapkan Pengalihan Lalin dari Transjawa ke Jakarta
12 jam yang lalu
Lebaran: Diplomasi,...
Lebaran: Diplomasi, Solidaritas, dan Harapan bagi Peradaban Global
13 jam yang lalu
Budi Arie Sowan ke Jokowi,...
Budi Arie Sowan ke Jokowi, Dapat Pesan soal Koperasi Desa Merah Putih
14 jam yang lalu
2 Makna Silaturahmi...
2 Makna Silaturahmi Didit Prabowo ke Mega, SBY, dan Jokowi
14 jam yang lalu
Infografis
AS Klaim F-35 sebagai...
AS Klaim F-35 sebagai Jet Tempur Tercanggih, namun Jatuh 11 Kali
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved