Harkitnas dan Idul Fitri Jadi Penyemangat Lawan Virus Corona
loading...
A
A
A
“Hal-hal pokok yang sifatnya pondasi, saya kira tidak boleh ditinggalkan oleh pemerintah. Contohnya ketahanan pangan, kemudian manufaktur industri dalam negeri tentunya ini menjadi hal yang harus dipikirkan karena ini merupakan bagian dari pondasi kita,” tuturnya.
Menurut Adnan, pemerintah saat ini telah merespons hal itu dengan membuat kebijakan diversifikasi pangan yang telah dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres).
"Untungnya pemerintah sudah meresponnya, termasuk kebijakan soal diversifikasi pangan. Pangan tidak sekadar padi, tetapi bermacam-macam seperti ubi yang sudah keluar Perpresnya yang saya kira sangat bagus itu untuk bangsa kita,” ucapnya
Sebelum ada pandemi Covid-19, kata dia, masyarakat cenderung menjadi masyarakat yang konsumtif. Suka menghambur-hamburkan sesuatu yang tidak berguna.
Pandemi Corona dikatakannya justru membuat masyarakat menjadi lebih disiplin. Masyarakat lebih bisa memilah-milah kebutuhan dan keinginan yang digunakan untuk membangun pondasi keluarga, yaitu pangan dan pendidikan.
Menurut dia, perlu konsistensi kebijakan terkait penanggulangan pandemi Covid-19 beserta dampaknya, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Karena sikap pemerintah yang akan diikuti oleh masyarakat.
“Kalau hal tersebut konsisten dijalankan dari pusat sampai ke daerah-daerah atau bisa satu bahasa, satu kata dan satu komando dalam kebijakan, mungkin ini akan memiliki efek yang kuat untuk mendorong masyarakat untuk tetap tinggal di rumah,” ucap Adnan.
Adnan menjelaskan, puasa Ramadhan sebenarnya juga menjadi salah satu penolong untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Apabila tidak dalam bulan puasa, kata dia, biasa jadi penularan Covid-19 lebih luas.
“Untung saja ada puasa sehingga bisa meredam, karena orang berada di rumah lebih punya ‘harga’ dan lebih punya nilai untuk beribadah, kualitas ibadahnya lebih baik. Jadi puasa ini sangat menolong untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Dia menyerukan perlu kesadaran bersama seperti persamaan sebagai sesama korban dari pandemi ini baik korban yang lemah dan korban yang masih kuat secara ekonomi.
Menurut Adnan, pemerintah saat ini telah merespons hal itu dengan membuat kebijakan diversifikasi pangan yang telah dikeluarkan Peraturan Presiden (Perpres).
"Untungnya pemerintah sudah meresponnya, termasuk kebijakan soal diversifikasi pangan. Pangan tidak sekadar padi, tetapi bermacam-macam seperti ubi yang sudah keluar Perpresnya yang saya kira sangat bagus itu untuk bangsa kita,” ucapnya
Sebelum ada pandemi Covid-19, kata dia, masyarakat cenderung menjadi masyarakat yang konsumtif. Suka menghambur-hamburkan sesuatu yang tidak berguna.
Pandemi Corona dikatakannya justru membuat masyarakat menjadi lebih disiplin. Masyarakat lebih bisa memilah-milah kebutuhan dan keinginan yang digunakan untuk membangun pondasi keluarga, yaitu pangan dan pendidikan.
Menurut dia, perlu konsistensi kebijakan terkait penanggulangan pandemi Covid-19 beserta dampaknya, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Karena sikap pemerintah yang akan diikuti oleh masyarakat.
“Kalau hal tersebut konsisten dijalankan dari pusat sampai ke daerah-daerah atau bisa satu bahasa, satu kata dan satu komando dalam kebijakan, mungkin ini akan memiliki efek yang kuat untuk mendorong masyarakat untuk tetap tinggal di rumah,” ucap Adnan.
Adnan menjelaskan, puasa Ramadhan sebenarnya juga menjadi salah satu penolong untuk memutus rantai penyebaran Covid-19. Apabila tidak dalam bulan puasa, kata dia, biasa jadi penularan Covid-19 lebih luas.
“Untung saja ada puasa sehingga bisa meredam, karena orang berada di rumah lebih punya ‘harga’ dan lebih punya nilai untuk beribadah, kualitas ibadahnya lebih baik. Jadi puasa ini sangat menolong untuk memutus rantai penyebaran Covid-19,” ujarnya.
Dia menyerukan perlu kesadaran bersama seperti persamaan sebagai sesama korban dari pandemi ini baik korban yang lemah dan korban yang masih kuat secara ekonomi.