Gus Mus: Radhar Panca Dahana, Pejuang Kebudayaan yang Tulus

Jum'at, 23 April 2021 - 11:56 WIB
loading...
Gus Mus: Radhar Panca Dahana, Pejuang Kebudayaan yang Tulus
KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) saat foto bersama dengan Radhar Panca Dahana. Foto/tangkapan layar Instagram Gus Mus
A A A
JAKARTA - Budayawan Indonesia, Radhar Panca Dahana meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Kamis 22 April 2021.

Bebagai ucapan bela sungkawa pun membanjiri lini masa media sosial. Salah satunya tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau dikenal dengan panggilan Gus Mus.

Di lini masa akun Instagramnya, Gus Mus memposting fotonya saat bersama Panca semasa hidup. “Malam ini mendengar berita: satu lagi saudaraku yang baik, Radhar Panca Dahana pulang ke rahmat Allah. Pejuang kebudayaan yang tulus itu wafat di malam baik di bulan baik. Semoga Allah menerima segala amal baiknya dan mengampuni segala kesalahan-kesalahannya,” kata Gus Mus di akun Instagramnya, Kamis 22 April 2021.

Sementara itu, salah satu teman dekat almarhum lainnya, Olivia Zalianty turut berkomentar di akun Instagram nya. “Beliau meninggal jam 19.30 malam ini di RSCM karena serangan jantung dan akan dimakamkan besok tgl 23-04-2021 di TPU tanah kusir,” tulis Olivia dalam unggahan videonya.

Radhar Panca Dahana dikenal sebagai pejuang kebudayaan yang semasa hidupnya telah menerbitkan sejumlah buku di bidang sastra dan budaya. Koleksi terbitanya yaitu: Menjadi Manusia Indonesia (esai humaniora, 2002), Lalu Aku (kumpulan sajak, 2003), Jejak Posmodernisme (2004), Cerita-cerita dari Negeri Asap (kumpulan cerpen, 2005).

Inikah Kita: Mozaik Manusia Indonesia (esai humaniora, 2006), Dalam Sebotol Cokelat Cair (esai sastra, 2007), Metamorfosa Kosong (kumpulan drama, 2007), Manusia Istana (kumpulan puisi), Lalu Waktu (kumpulan puisi), dan Kebudayaan dalam Politik, Kritik pada Demokrasi (2015).
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1503 seconds (0.1#10.140)