Jokowi Kirim Karangan Bunga ke Rumah Duka Radhar Panca Dahana

Jum'at, 23 April 2021 - 09:52 WIB
loading...
Jokowi Kirim Karangan Bunga ke Rumah Duka Radhar Panca Dahana
Karangan bunga dari Presiden Jokowi dan keluarga di rumah duka Radhar Panca Dahana di Vila Pamukang, Tangsel, Jumat (23/4/2021). FOTO/SINDOnews/HAMBALI
A A A
JAKARTA - Indonesia kehilangan salah satu sastrawannya. Radhar Panca Dahana meninggal dunia pada Kamis (22/4/2021). Kediaman rumah duka di Vila Pamulang, Tangerang Selatan, Banten pun dipenuhi berbagai karangan bunga.

Salah satu karangan bunga berdiri megah di depan pintu masuk rumah bercat hijau muda itu. Karangan itu tampak berbeda dengan yang lainnya lantaran dikirimkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga.

Selain dari Jokowi, karangan bunga lainnya dikirim oleh berbagai kalangan lintas profesi. Dari mulai politisi DPR RI, birokrat, grup musik, hingga komunitas aktivis yang selama ini mengagumi sosok Radhar.

Baca juga: Budayawan Radhar Panca Dahana Meninggal Dunia

Oleh pihak keluarga, jenazahnya pagi ini langsung dimandikan. Rencananya, selepas salat Jumat nanti jenazah akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Bintaro, Jakarta Selatan. "Siang ini, habis Jumat," kata Ratih (54), adik kandung almarhum, Jumat (23/04/21).

Para pelayat belum terlalu ramai mendatangi kediaman almarhum. Hanya terlihat beberapa perwakilan keluarga yang memang sudah berada di lokasi sejak malam tadi.

Nama Radhar Panca Dahana dikenal publik lewat karya-karyanya di bidang sastra, esai, cerita pendek, hingga puisi. Dia merupakan lulusan Sosiologi FISIP Universitas Indonesia (UI) dan studi Sosiologi di École des Hautes Études en Science Sociales, Paris, Prancis (2001).

Baca juga: Hidup dengan 2 Ginjal Mati, Tiada Hari Bagi Radhar Tanpa Gangguan Penyakit

Kemampuannya dalam bidang menulis sudah terlihat sejak umur 5 tahun. Kepiawaian dalam bidang tersebut kemudian membawanya menjadi seorang cerpenis.

Dia diketahui memulai debutnya sebagai seorang sastrawan pada usia 10 tahun lewat cerpen Tamu Tak Diundang. Dia juga menapaki karir sebagai reporter lepas di sebuah majalah remaja, Zaman.

Radhar juga sempat menjadi redaktur tamu di majalah Kawanku pada 1977. Selain sudah menulis banyak buku, dia juga menerima sejumlah penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.

Radhar juga pernah bergabung dalam Bengkel Teater Rendra bersama Sitok Srengenge, Adi Kurdi, dan lain-lain. Ketokohannya sebagai sastrawan dan budayawan menjadikannya sering diundang sebagai narasumber di berbagai diskusi, seminar, dan wawancara di televisi.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)