Prihatin dengan Kondisi, PA GMNI Soroti Tergerusnya Kepribadian Bangsa

Rabu, 21 April 2021 - 22:20 WIB
loading...
Prihatin dengan Kondisi, PA GMNI Soroti Tergerusnya Kepribadian Bangsa
PA GMNI kembali akan menggelar webinar bertema Tantangan dan Strategi Kebudayaan dalam Memperkokoh Kepribadian Bangsa pada Kamis, 22 April 2021. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) kembali akan menggelar webinar bertema "Tantangan dan Strategi Kebudayaan dalam Memperkokoh Kepribadian Bangsa" pada Kamis, 22 April 2021.



Sementara itu, Bambang Barata Aji, Koordinator Pokja Sosial Budaya dalam kepanitiaan Kongres IV PA GMNI mengatakan, lunturnya budaya Nusantara ini menimbulkan hambatan dalam upaya menegakkan nasionalisme dalam menjawab tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Karenanya, tantangan yang bersifat eksternal maupun internal itu menjadi penting untuk disikapi. Antisipasi terhadap tantangan di bidang budaya ini mesti dilakukan karena bila terlambat risikonya adalah kehancuran," kata Aji.

Aji menyebutkan, dalam perspektif Bapak Bangsa Bung Karno, tantangan dianalogikan sebagai gemblengan atau tempaan. Bangsa Indonesia dalam perspektif Bung Karno adalah bangsa gemblengan, adalah bangsa bermental banteng yang harus siap hancur lebur bangkit kembali dalam menghadapi tantangan yang ada.

"Tantangan nasionalisme Indonesia dalam bidang kebudayaan tidak berdiri sendiri, melainkan selalu terkait dengan perjuangan mewujudkan tujuan bernegara sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia 1945," jelasnya.

Menurut Aji, akar budaya yang menjadi identitas bangsa yang telah tumbuh ribuan tahun perlu dirawat dan ditumbuhkembangkan di tengah gempuran budaya luar.

"Prinsip Tri Sakti Bung Karno (kepribadian dalam kebudayaan), perlu dikedepankan dalam kehidupan bernegara," ujarnya.

Menurut dia, hal tersebut penting karena ukuran budaya adalah juga etika selain estetika. Lebih jauh dia menjelaskan, pandangan kebudayaan Indonesia mengandung unsur keterbukaan. Nasionalisme budaya Indonesia bukan nasionalisme sempit, tetapi nasionalisme yang berpikir terbuka dan berpandangan dunia namun kuat dalam kepribadian nasionalnya.

Bung Karno pernah menyampaikan 'Kami nasionalis, kami cinta kepada bangsa kami dan kepada semua bangsa'. Dalam konteks ini menjadi penting memikirkan kembali nasionalisme kebudayaan nasional, juga bagaimana bentuk baru perjuangan kebudayaan nasional (shape and reshaping-think and rethinking).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2745 seconds (0.1#10.140)