Jokowi Berharap GMNI Berkontribusi agar Indonesia Bangkit dari Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) tengah merayakan Dies Natalis 67 Tahun di Hotel Mercure Cikini, Jakarta. Dalam acara tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan kepada GMNI untuk tetap berdiri di depan melawan gerakan radikalisme, merawat kebhinekaan dan toleransi.
Di akhir penyampaiannya, Jokowi mengucapkan selamat kepada GMNI di usia 67 tahun dan berpesan untuk terus menjadi pejuang-pemikir, pemikir-pejuang serta terus memperjuangkan cita-cita kita bersama yakni berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan.
"Saya ucapkan selamat kepada GMNI di usia 67 tahun. Terus menjadi pejuang-pemikir, pemikir-pejuang dan terus memperjuangkan cita-cita kita bersama yakni berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan," tutup Jokowi.
Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino menyambut dengan rasa terima kasih atas ucapan dan pesan-pesan Presiden Jokowi di acara Dies Natalis ke-67 yang GMNI selenggarakan di Hotel Mercure Cikini Jakarta.
Arjuna berharap, pemerintah untuk terus mendukung gerakan mahasiswa yang konsisten melawan radikalisme. Karena menurut Arjuna, radikalisme adalah masalah universal bangsa Indonesia, yang berdampak pada seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara seperti meningkatnya intoleransi hingga aksi terorisme.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Presiden atas pesan-pesan dan ucapannya. Tapi kami berharap pemerintah ikut berpertisipasi aktif dan mendukung gerakan mahasiswa yang konsisten melawan radikalisme. Karena radikalisme adalah masalah kita bersama, ia berdampak pada seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara," tutur Arjuna.
Arjuna juga menyampaikan, organisasinya (GMNI) konsisten mengawal kebijakan pemerintah seperti memberikan kritik terhadap kebijakan yang dirasa menyengsarakan kehidupan kaum Marhaen seperti impor beras hingga melakukan edukasi terkait vaksinasi dan pencegahan Covid-19 secara ilmiah.
Hal ini dilakukan agar pemerintahan Jokowi tetap berada pada jalan berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan.
"Kami juga terus konsisten melakukan kritik apabila dirasa kebijakan pemerintah berdampak buruk kepada kehidupan kaum Marhaen. Kami juga aktif melakukan edukasi terkait Covid-19 secara ilmiah. Semua ini dilakukan untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan negara," jelasnya.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
Di akhir penyampaiannya, Jokowi mengucapkan selamat kepada GMNI di usia 67 tahun dan berpesan untuk terus menjadi pejuang-pemikir, pemikir-pejuang serta terus memperjuangkan cita-cita kita bersama yakni berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan.
"Saya ucapkan selamat kepada GMNI di usia 67 tahun. Terus menjadi pejuang-pemikir, pemikir-pejuang dan terus memperjuangkan cita-cita kita bersama yakni berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan," tutup Jokowi.
Ketua Umum DPP GMNI Arjuna Putra Aldino menyambut dengan rasa terima kasih atas ucapan dan pesan-pesan Presiden Jokowi di acara Dies Natalis ke-67 yang GMNI selenggarakan di Hotel Mercure Cikini Jakarta.
Arjuna berharap, pemerintah untuk terus mendukung gerakan mahasiswa yang konsisten melawan radikalisme. Karena menurut Arjuna, radikalisme adalah masalah universal bangsa Indonesia, yang berdampak pada seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara seperti meningkatnya intoleransi hingga aksi terorisme.
"Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Presiden atas pesan-pesan dan ucapannya. Tapi kami berharap pemerintah ikut berpertisipasi aktif dan mendukung gerakan mahasiswa yang konsisten melawan radikalisme. Karena radikalisme adalah masalah kita bersama, ia berdampak pada seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara," tutur Arjuna.
Arjuna juga menyampaikan, organisasinya (GMNI) konsisten mengawal kebijakan pemerintah seperti memberikan kritik terhadap kebijakan yang dirasa menyengsarakan kehidupan kaum Marhaen seperti impor beras hingga melakukan edukasi terkait vaksinasi dan pencegahan Covid-19 secara ilmiah.
Hal ini dilakukan agar pemerintahan Jokowi tetap berada pada jalan berdaulat dalam politik, berdikari di bidang ekonomi, berkepribadian dalam kebudayaan.
"Kami juga terus konsisten melakukan kritik apabila dirasa kebijakan pemerintah berdampak buruk kepada kehidupan kaum Marhaen. Kami juga aktif melakukan edukasi terkait Covid-19 secara ilmiah. Semua ini dilakukan untuk kebaikan masyarakat, bangsa dan negara," jelasnya.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
(maf)