Bertemu Kanselir Jerman, Jokowi Klaim Kasus Corona Turun Berkat Mini Lockdown
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Angela Merkel secara virtual, dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa 13 April 2021. Pertemuan ini dilakukan sehari setelah pembukaan Pameran Hannover Messe 2021, di mana Indonesia didapuk sebagai negara mitra atau official partner country.
"Suatu kehormatan bagi Indonesia ditunjuk sebagai Negara Mitra Hannover Fair 2021 dan juga nanti di tahun 2023," kata Jokowi dalam keterangannya.
Jokowi turut mengapresiasi kepemimpinan Kanselir Merkel selama hampir 16 tahun dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jerman.
Dalam pertemuan, kedua pemimpin itu membahas secara terbuka beberapa isu bilateral, antara lain kerja sama di bidang kesehatan, ekonomi, hingga perubahan iklim. Isu Myanmar juga menjadi salah satu topik yang disinggung dalam pembahasan mengenai isu kawasan.
Terkait bidang kesehatan, kedua pemimpin melakukan tukar pikiran mengenai upaya penangananCovid-19 di masing-masing negara. Keduanya menyampaikan kekhawatiran dengan masih terus terjadinya nasionalisme vaksin, yang akan sangat mengganggu ketersediaan vaksin dunia dan mengganggu kesetaraan akses vaksin bagi semua.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia perlahan mulai membaik. Hal ini disebabkan oleh penerapan protokol kesehatan serta kebijakan micro lockdown sampai pada tingkat desa melalui Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis (PPKM) Mikro.
"Di bulan Januari, angka positif Indonesia sempat mencapai lebih dari 14 ribu dalam satu hari. Sementara dalam dua minggu ini, angka positif berkisar 4-5 ribu per hari," paparnya.
Jokowi menjelaskan bahwa vaksinasi sudah mulai dilakukan di Indonesia. Di mana dalam proses itu, Indonesia menggunakan dua vaksin yakni Sinovac dan AstraZenecca.
Kemudian, dalam bidang investasi dan industri, Kanselir Merkel melihat potensi yang dimiliki oleh Indonesia untuk menjadi mitra penting dari Jerman. Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan, investasi memegang peran penting dalam pemulihan ekonomi.
“Indonesia baru saja mengeluarkan Undang-undang Cipta Kerja yang akan dapat mendukung kerja sama di bidang investasi," ungkapnya.
"Suatu kehormatan bagi Indonesia ditunjuk sebagai Negara Mitra Hannover Fair 2021 dan juga nanti di tahun 2023," kata Jokowi dalam keterangannya.
Jokowi turut mengapresiasi kepemimpinan Kanselir Merkel selama hampir 16 tahun dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jerman.
Dalam pertemuan, kedua pemimpin itu membahas secara terbuka beberapa isu bilateral, antara lain kerja sama di bidang kesehatan, ekonomi, hingga perubahan iklim. Isu Myanmar juga menjadi salah satu topik yang disinggung dalam pembahasan mengenai isu kawasan.
Terkait bidang kesehatan, kedua pemimpin melakukan tukar pikiran mengenai upaya penangananCovid-19 di masing-masing negara. Keduanya menyampaikan kekhawatiran dengan masih terus terjadinya nasionalisme vaksin, yang akan sangat mengganggu ketersediaan vaksin dunia dan mengganggu kesetaraan akses vaksin bagi semua.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia perlahan mulai membaik. Hal ini disebabkan oleh penerapan protokol kesehatan serta kebijakan micro lockdown sampai pada tingkat desa melalui Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis (PPKM) Mikro.
"Di bulan Januari, angka positif Indonesia sempat mencapai lebih dari 14 ribu dalam satu hari. Sementara dalam dua minggu ini, angka positif berkisar 4-5 ribu per hari," paparnya.
Jokowi menjelaskan bahwa vaksinasi sudah mulai dilakukan di Indonesia. Di mana dalam proses itu, Indonesia menggunakan dua vaksin yakni Sinovac dan AstraZenecca.
Kemudian, dalam bidang investasi dan industri, Kanselir Merkel melihat potensi yang dimiliki oleh Indonesia untuk menjadi mitra penting dari Jerman. Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan, investasi memegang peran penting dalam pemulihan ekonomi.
“Indonesia baru saja mengeluarkan Undang-undang Cipta Kerja yang akan dapat mendukung kerja sama di bidang investasi," ungkapnya.