Bertemu Kanselir Jerman, Jokowi Klaim Kasus Corona Turun Berkat Mini Lockdown

Rabu, 14 April 2021 - 05:38 WIB
loading...
Bertemu Kanselir Jerman,...
Presiden Joko Widodo (Jokowi). Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman Angela Merkel secara virtual, dari Istana Kepresidenan Bogor, Selasa 13 April 2021. Pertemuan ini dilakukan sehari setelah pembukaan Pameran Hannover Messe 2021, di mana Indonesia didapuk sebagai negara mitra atau official partner country.

"Suatu kehormatan bagi Indonesia ditunjuk sebagai Negara Mitra Hannover Fair 2021 dan juga nanti di tahun 2023," kata Jokowi dalam keterangannya.

Jokowi turut mengapresiasi kepemimpinan Kanselir Merkel selama hampir 16 tahun dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jerman.

Dalam pertemuan, kedua pemimpin itu membahas secara terbuka beberapa isu bilateral, antara lain kerja sama di bidang kesehatan, ekonomi, hingga perubahan iklim. Isu Myanmar juga menjadi salah satu topik yang disinggung dalam pembahasan mengenai isu kawasan.

Terkait bidang kesehatan, kedua pemimpin melakukan tukar pikiran mengenai upaya penangananCovid-19 di masing-masing negara. Keduanya menyampaikan kekhawatiran dengan masih terus terjadinya nasionalisme vaksin, yang akan sangat mengganggu ketersediaan vaksin dunia dan mengganggu kesetaraan akses vaksin bagi semua.

Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia perlahan mulai membaik. Hal ini disebabkan oleh penerapan protokol kesehatan serta kebijakan micro lockdown sampai pada tingkat desa melalui Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis (PPKM) Mikro.

"Di bulan Januari, angka positif Indonesia sempat mencapai lebih dari 14 ribu dalam satu hari. Sementara dalam dua minggu ini, angka positif berkisar 4-5 ribu per hari," paparnya.

Jokowi menjelaskan bahwa vaksinasi sudah mulai dilakukan di Indonesia. Di mana dalam proses itu, Indonesia menggunakan dua vaksin yakni Sinovac dan AstraZenecca.

Kemudian, dalam bidang investasi dan industri, Kanselir Merkel melihat potensi yang dimiliki oleh Indonesia untuk menjadi mitra penting dari Jerman. Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan, investasi memegang peran penting dalam pemulihan ekonomi.

“Indonesia baru saja mengeluarkan Undang-undang Cipta Kerja yang akan dapat mendukung kerja sama di bidang investasi," ungkapnya.

Presiden juga mengajak Jerman untuk bekerja sama dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) melalui sekolah vokasi. Kemudian, peningkatan investasi industri Jerman untuk membangun basis produksi dan rantai pasok global Jerman di kawasan.

“Saya menawarkan kepada Jerman untuk mengembangkan kawasan industri khusus Jerman (German Industrial Quarter) di Kawasan Industri Terpadu Batang,” ucapnya.

Ihwal perubahan iklim, kedua pemimpin memiliki komitmen yang sama bagi upaya pengurangan emisi sesuai dengan komitmen yang telah disampaikan masing-masing negara.Salah satu contohnya adalah upaya yang terus dikembangkan baik restorasi hutan mangrove maupun upaya pembangunan energi secara berkelanjutan.

"Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk melakukan pembangunan hijau," tegasnya.

Dalam pembahasan isu kawasan, kedua pemimpin melakukan tukar pikiran mengenai isu terkini Myanmar. Jokowi menyampaikan bahwa sikap Indonesia sangat jelas sedari sejak awal, yakni meminta dihentikannya penggunaan kekerasan dan mendorong dilakukannya dialog.

Indonesia, kata Jokowi telah mengusulkan dilakukannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN guna membahas isu Myanmar. Menurut dia, saat ini persiapan KTT sedang terus dilakukan.

“Dialog di antara mereka diharapkan dapat segera dilakukan, untuk mengembalikan demokrasi, stabilitas, dan perdamaian di Myanmar," tuturnya.

Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral Iini turut didampingi oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

https://nasional.sindonews.com/read/395994/12/isu-reshuffle-mencuat-relawan-jokowi-dorong-5-menteri-ini-diganti-1618311879
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1052 seconds (0.1#10.140)