Wahid Foundation Harap Program Desa Damai Dikembangkan di Sumenep

Senin, 12 April 2021 - 19:50 WIB
loading...
Wahid Foundation Harap...
Ulfa, Koordinator Wilayah Wahid Foundation Sumenep, Jawa Timur saat melakukan audiensi dengan Bupati Kabupaten Sumenep, Achmad Fauzi di kantornya Senin (12/4/2021). Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Sukses mengembangkan Program Desa Damai di tiga desa di Kabupaten Sumenep, yaitu di Desa Guluk-Guluk, Desa Prancak, dan Desa Payudan Dundang, Wahid Foundation berharap Bupati Sumenep mengadopsi dan menjadikan program tersebut sebagai program percontohan berbasis desa yang fokus dalam pemberdayaan perempuan di Kabupaten Sumenep.

Hal itu disampaikan Ulfa, Koordinator Wilayah Wahid Foundation Sumenep, Jawa Timur saat melakukan audiensi dengan Bupati Kabupaten Sumenep, Achmad Fauzi di kantornya Senin (12/4/2021). Program Desa Damai Wahid Foundation yang sudah berjalan 4 tahun di tiga desa di Kabupaten Sumenep tersebut sudah menghasilkan beberapa produk yang dihasilkan dari pemberdayaan ekonomi perempuan. Baca juga: Wahid Foundation Kembali Dukung Deklarasi Kelurahan Damai

Diantaranya produk Patola yang dimiliki Kelompok Kerja (Pokja) Desa Damai Payudan Dundang, produk kripik cabe dan kopi yang dimiliki Pokja Desa Prancak, dan produk emping jagung yang dimiliki oleh Pokja Guluk-Guluk.

"Program Desa Damai ini memiliki tiga pendekatan, yaitu pemberdayaan ekonomi, mekanisme pembangunan perdamaian, dan penguatan peran perempuan," Kata Ulfa ketika mempresentasikan Program Desa Damai kepada Achmad Fauzi, Bupati Sumenep.

Dalam program ini, kata Ulfa, pendekatan pemberdayaan ekonomi dan penguatan peran perempuan bertujuan untuk memberdayakan perempuan agar mandiri secara ekonomi, selain untuk melatih kepercayaan diri dan kepemimpinan perempuan. Menurut Ulfa, hal tersebut senada dengan apa yang pernah dikatakan oleh Gus Dur bahwa perdamaian tanpa keadilan adalah ilusi. "Sebab perdamaian tidak akan terealisasi apabila urusan perut masih belum selesai," Kata Ulfa.

Selain itu, Program Desa Damai juga bertujuan untuk menguatkan perempuan sebagai aktor utama dalam pembangunan perdamaian di lingkungan keluarga dan desa. Menurut Ulfa, Ini tidak lain adalah untuk mempromosikan perdamaian dan kesetaraan di tingkat desa.

Penguatan perempuan di lingkungan desa menurut Wahid Foundation berguna untuk mendeteksi dini dan mencegah potensi konflik sosial yang ada di desa. Hal ini sudah diimplementasikan oleh Pokja Prancak yang sudah membentuk satuan tugas (satgas) yang bertugas merespons setiap potensi konflik sosial dan mendampingi para korban yang terdampak. Begitu pula dengan Pokja Payudan Dundang, mereka fokus dalam mencegah pernikahan dini dan juga memberikan pendampingan hukum bagi pada korban kekerasan dalam rumah tangga.

Merespons hal itu, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menyambut baik para peserta audiensi dan juga Program Desa Damai yang sudah berjalan di Sumenep tersebut. Menurutnya, Program Desa Damai mampu menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Sumenep saat ini, yaitu minimnya program pemberdayaan perempuan.

"Pemberdayaan perempuan saat ini sangat lemah implementasinya di lapangan kaitannya dengan intervensi pemerintah kabupaten di dalamnya. Untuk saat ini kami membutuhkan kerjasama dan mitra-mitra untuk hal ini, " Ungkap Achmad Fauzi membuka sesi diskusi dalam audiensi tersebut.

Dia menyebutkan beberapa masalah yang banyak terjadi di tengah masyarakat, salah satunya yaitu banyaknya anak-anak yang putus sekolah dan diantara mereka banyak yang memutuskan untuk menikah dini. Sementara itu catatan survey menurut sejumlah ahli, pernikahan dini menjadi salah sebab terbanyak dalam kasus kekerasan di dalam rumah tangga.

"Keberadaan Wahid Foundation dengan Program Desa Damai menyumbang dalam pencegahan prosentase pencegahan banyaknya anak yang putus sekolah, begitu pula selanjutnya dengan anak yang menikah dini," ujar Fauzi melanjutkan problematika masyarakat Sumenep saat ini.

Baginya, pemberdayaan perempuan saat ini sangatlah urgent. Sebab, populasi gender terbanyak saat ini di Sumenep adalah perempuan. Maka menurutnya, pemberdayaan perempuan sangatlah bisa memberikan sumbangsih dari segi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pembangunan kualitas sumberdaya manusia khususnya perempuan.

Program Desa Damai Wahid Foundation yang sudah berjalan sejak tahun 2017 tersebut menyumbang kontribusi terhadap pembangunan, sebab program tersebut sesuai dengan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme (RAN PE) dan Rencana Aksi Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan dan Anak dalam Konflik Sosial (RAN P3AKS). Selain itu, Program Desa Damai juga sesuai dengan salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGs (Suistanable Development Goals) yaitu kesetaraan gender dan juga menyesuaikan dengan visi misi RPJMD masing-masing desa.

Selanjutnya, Bupati Kabupaten Sumenep akan mengundang kembali Wahid Foundation dan Pokja dari 3 Desa setelah adanya data terbaru terkait permasalahan perempuan yang saat ini relevan terjadi di di Sumenep untuk selanjutnya dibangun rencana kemitraan dengan pemerintah Kabupaten Sumenep.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Ramadan Berkah, Program...
Ramadan Berkah, Program Gus Dur for Humanity Berdayakan Perempuan
Wahid Foundation Luncurkan...
Wahid Foundation Luncurkan Modul Panduan Soal Toleransi dan Perdamaian
Putri Gus Dur Terkejut...
Putri Gus Dur Terkejut Dapat Penghargaan dari Pemerintah Jepang
Wahid Foundation Akan...
Wahid Foundation Akan Terus Mempromosikan Perdamaian
Program Desa Damai Diharapkan...
Program Desa Damai Diharapkan Ciptakan Masyarakat Rukun di Tengah Perbedaan
Wahid Foundation Kembali...
Wahid Foundation Kembali Dukung Deklarasi Kelurahan Damai
Wahid Foundation Ungkap...
Wahid Foundation Ungkap 60% Rohaniawan Islam Dukung Jihad dengan Kekerasan
Ganjar dan Yenny Wahid...
Ganjar dan Yenny Wahid Luncurkan Pilar Perdamaian di Solo
Wahid Foundation Gelar...
Wahid Foundation Gelar Forum NUSANTARA Promosi Kesetaraan Gender
Rekomendasi
Satgas Ramadan dan Idul...
Satgas Ramadan dan Idul Fitri Pertamina Sukses Mitigasi Lonjakan Permintaan BBM dan LPG
KRL Commuter Line Tertemper...
KRL Commuter Line Tertemper Mobil di Cilebut, Rekayasa Pola Operasi Diberlakukan
Gelar Konsolidasi di...
Gelar Konsolidasi di Palembang, Partai Perindo Sumsel Perkuat Barisan Menuju Kemenangan 2029
Berita Terkini
Kadin Gelar Halalbihalal...
Kadin Gelar Halalbihalal dengan KKP, Bahas Tantangan Sektor Kelautan dan Perikanan
4 jam yang lalu
Perubahan KUHAP Penting,...
Perubahan KUHAP Penting, Namun Harus Perhatikan Juga Faktor Ini
5 jam yang lalu
Pembukaan Syafest 2025,...
Pembukaan Syafest 2025, Muzani Berharap Lahir Bibit-bibit Calon Pemimpin
9 jam yang lalu
Gelar Halalbihalal,...
Gelar Halalbihalal, Muhammadiyah Tegaskan Komitmennya terhadap Keharmonisan
9 jam yang lalu
Partai Perindo Anggap...
Partai Perindo Anggap Jawa Barat Sangat Penting untuk Segera Digarap Demi Menang Pemilu 2029
10 jam yang lalu
Hasil Lobi ke Arab Saudi,...
Hasil Lobi ke Arab Saudi, Menag: Jemaah Indonesia Usia di Atas 90 Tahun Diizinkan Berhaji
11 jam yang lalu
Infografis
Ibtihal Aboussad Dipecat...
Ibtihal Aboussad Dipecat Microsoft karena Menentang Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved