Pasca Bencana, Wagub NTT: Tidak Ada Lagi Desa yang Terisolasi

Senin, 12 April 2021 - 21:48 WIB
loading...
Pasca Bencana, Wagub NTT: Tidak Ada Lagi Desa yang Terisolasi
Sejumlah bangunan hancur diakibatkan banjir bandang di Kelurahan Weiwarang, Adonara Timur, Flores, NTT, Selasa (6/4/2021). FOTO/DOMPET DHUAFA
A A A
JAKARTA - Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur ( NTT ), Josef Nae Soi menegaskan sudah tidak ada lagi desa yang terisolasi akibat bencana yang disebabkan siklon tropis seroja di NTT.

"Hal lain yang perlu saya informasikan bahwa semua desa yang terdampak bencana sudah dijangkau oleh Satgas bencana siklon tropis seroja. Jadi tidak ada lagi desa yang terisolir. Tidak ada lagi desa yang terisolir, dan tidak ada lagi desa yang tidak bisa terjangkau oleh Satgas," kata Josef Nai dalam Konferensi Pers Update Penanganan Bencana di NTT secara virtual, Senin (12/4/2021).

Namun demikian, Josef mengatakan bahwa ada beberapa jembatan terputus, sehingga proses evakuasi serta pengiriman bantuan logistik kepada masyarakat terhambat. "Memang ada beberapa tempat, jembatan itu putus. Cuma putus ini akibatnya di salah satu desa itu pasti terhambat," katanya.

Baca juga: Selain Seroja, BMKG Minta Waspadai Dampak Tidak Langsung Siklon Tropis Odette

Namun, kata Josef Nai, sudah ada alternatif yang dilaksanakan dalam proses distribusi logistik ini yakni melalui jalur udara, juga laut. Jalur udara dari beberapa helikopter yang dikirimkan oleh BNPB, juga KRI yang dikirimkan oleh TNI AL. Juga bantuan dari PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP).

"Untuk mencegah itu maka, kita menggunakan alternatif. Alternatif pertama yakni melalui udara. Alternatif kedua adalah melalui kapal laut. Kita memiliki KRI yang dibantu oleh Panglima TNI. Dan kita memiliki kapal dari ASDP," kata Josef Nai.

"Sehingga, bantuan-bantuan yang didatangkan ke Posko itu langsung didistribusikan ke tempat-tempat yang sangat membutuhkan," katanya.

Baca juga: Update Korban Bencana di NTT: 179 Meninggal, 46 Orang Masih Hilang

Josef Nai mengatakan pihaknya memberikan ultimatum kepada daerah bahwa bantuan tidak boleh lebih dari 5 jam menumpuk di gudang. "Harus didistribusikan semuanya, tidak boleh ada penumpukan di gudang," katanya.

(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1690 seconds (0.1#10.140)