Polri Minta Umat Nasrani Utamakan Ibadah secara Virtual
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono meminta umat Nasrani, baik Kristen maupun Katolik, untuk mengutamakan ibadah secara online atau virtual dibandingkan datang langsung ke gedung gereja.
Hal ini disampaikan Argo Yuwono berkaitan dengan peristiwa ledakan di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar , Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi.
"Dari pihak kepolisian tengah melakukan patroli di gereja lain, di situasi pandemi ini tidak boleh semua. Sesuai protokol kesehatan harus menggunakan virtual, lebih baik menggunakan ibadah virtual," kata Argo Yuwono di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Minggu (28/3/2021) siang.
Baca juga: 2 Kantong Jenazah Dibawa Polisi Dari Lokasi Ledakan di Gereja Katedral Makassar, Diduga Pelaku
Argo menyebutkan saat ini Indonesia masih berada di situasi pandemi virus Corona (COVID-19), sehingga segala aktifitas peribadahan di tempat ibadah jumlahnya dibatasi.
"Saat ini memang sesuai protokol kesehatan, hanya separuh umat yang hadir di Gereja (Katedral Makassar) tersebut saat kejadian ledakan," kata Argo Yuwono.
Sebagaimana diketahui, peristiwa pengeboman terjadi di Gereja Katedral Makassar di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) Pukul 10.20 WITA.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Sempat Ditahan Petugas Gereja Katedral Makassar
Hal ini disampaikan Argo Yuwono berkaitan dengan peristiwa ledakan di depan pintu gerbang Gereja Katedral Makassar , Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) pagi.
"Dari pihak kepolisian tengah melakukan patroli di gereja lain, di situasi pandemi ini tidak boleh semua. Sesuai protokol kesehatan harus menggunakan virtual, lebih baik menggunakan ibadah virtual," kata Argo Yuwono di Gedung Divisi Humas Polri, Jakarta Selatan, Minggu (28/3/2021) siang.
Baca juga: 2 Kantong Jenazah Dibawa Polisi Dari Lokasi Ledakan di Gereja Katedral Makassar, Diduga Pelaku
Argo menyebutkan saat ini Indonesia masih berada di situasi pandemi virus Corona (COVID-19), sehingga segala aktifitas peribadahan di tempat ibadah jumlahnya dibatasi.
"Saat ini memang sesuai protokol kesehatan, hanya separuh umat yang hadir di Gereja (Katedral Makassar) tersebut saat kejadian ledakan," kata Argo Yuwono.
Sebagaimana diketahui, peristiwa pengeboman terjadi di Gereja Katedral Makassar di Jalan Kajaolalido, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan pada Minggu (28/3/2021) Pukul 10.20 WITA.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri Sempat Ditahan Petugas Gereja Katedral Makassar
(abd)