Indonesia Didorong Mandiri dalam Ketersediaan Obat dan Alat Kesehatan

Kamis, 25 Maret 2021 - 22:27 WIB
loading...
Indonesia Didorong Mandiri dalam Ketersediaan Obat dan Alat Kesehatan
Wakil Presiden Maruf Amin mendorong Indonesia agar mandiri dalam ketersediaan obat dan alat kesehatan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia KH Ma’ruf Amin hadir memberikan sambutan kunci pada webinar series Majelis Wali Amanat (MWA) Universitas Indonesia (UI) Seri 2 dengan tema "Ketahanan dan Kemandirian Kesehatan Indonesia" yang ditayangkan di kanal Youtube Universitas Indonesia, Kamis (25/3/2021).

Ia memaparkan, upaya membangun ketahanan dan kemandirian kesehatan menuju Indonesia Emas 2024 perlu dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, sehat, cinta tanah air, dan berakhlakul karimah, sistem layanan kesehatan yang baik, serta kehadiran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mempermudah layanan masyarakat untuk memperoleh layanan pengobatan yang terjangkau.

Menurut Ma’ruf Amin, Indonesia perlu meningkatkan jumlah dan kualitas fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) atau puskesmas sebagai ujung tombak layanan Kesehatan, baik layanan kesehatan kuratif maupun layanan pemberdayaan kesehatan.

Langkah ini kata dia, diharapkan dapat mengurangi beban puskesmas dalam pelayanan kuratif, dan dapat mendorong fungsi melakukan kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan preventif.

"Upaya mendorong kemandirian kesehatan yang telah dilakukan Indonesia adalah memastikan ketersediaan obat, alat kesehatan, serta kemampuan riset termasuk Surveillance Genomic. Upaya penguatan ketahanan dan kemandirian dalam negeri ini diharapkan dapat meningkatkan peran Indonesia dan kontribusi di tingkat regional maupun global," ujar Ma’ruf.

Dalam acara webinar tersebut, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyampaikan, kegiatan ini merupakan sinergi kebijakan riset dan inovasi.

"Untuk ketahanan dan kemandirian kesehatan Indonesia. Semoga sinergi ini memberi manfaat bagi kemajuan IPTEK dan inovasi bidang kesehatan," ujarnya.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, menghadapi pandemi virus Corona (Covid-19), sebagaimana yang telah disampaikan oleh WHO, yaitu dengan cara mengurangi laju penularan, sehingga jumlah orang yang tertular di bawah kapasitas layanan kesehatan.

"Strategi mengurangi laju penularan ini juga telah dibagikan oleh WHO. Pertama, perubahan perilaku, yaitu protokol kesehatan, kedua diagnostic strategy yaitu testing, tracing, isolation. Ketiga, therapeutic, yaitu merawat, menyiapkan rumah sakit dan tenaga kesehatan, dan yang keempat adalah vaksinasi," kata Budi Gunadi.

Selanjutnya, Menteri BUMN Erick Thohir menjabarkan peran BUMN dalam meningkatkan peran ekonomi dan sosial di bidang ketahanan dan kesehatan, pangan dan energi. Ia mengatakan BUMN memiliki tiga tahap perencanaan, yakni jangka pendek pembentukan holding farmasi dan Rumah Sakit, jangka menengah peningkatan kapasitas penelitian dan pengembangan vaksin dan produksi obat-obatan, serta yang terakhir jangka panjang fokus peran holding farmasi dan Rumah Sakit milik negara berskala global untuk fokus pada tindakan preventif kesehatan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2324 seconds (0.1#10.140)