Pemerintah Capai Target Pemeriksaan Spesimen Kasus Corona 10.000 Per Hari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah telah mencapai target pemeriksaan spesimen untuk temukan kasus positif virus Corona (COVID-19) sebanyak 10.000 per hari bahkan melebihi. Setelah sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan kapasitas uji spesimen sebanyak 10.000 per hari.
Tercatat pada hari ini 19 Mei 2020, pemeriksaan spesimen melebihi target yakni 12.276 spesimen yang diperiksa. Sehingga, jumlah pemeriksaan spesimen virus Corona di Indonesia secara akumulatif sebanyak 202.936 spesimen. (Baca juga: Update Corona Indonesia 19 Mei: 18.496 Positif, 4.467 Sembuh, dan 1.221 Meninggal)
Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yaitu 190.660 orang. Data ini berdasarkan dua pemeriksaan melalui real time polymerase chain reaction (RT PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
“Sampai dengan hari ini spesimen yang telah kita periksa 202.936 spesimen. Ini termasuk spesimen yang telah kita periksa dengan real time PCR, maupun dengan tes cepat molekuler,” ungkap Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (COVID-19), Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Dari pemeriksaan 202.936 spesimen tersebut didapatkan hasil positif COVID-19 sebanyak 18.496. “Ada kenaikan kasus positif 486 orang, sehingga total menjadi 18.496 orang,” kata Yuri.
Sementara kasus sembuh bertambah 143 orang sehingga akumulasinya menjadi 4.467 orang. Dan kasus meninggal bertambah 30 orang sehingga akumulasinya menjadi 1.221 orang. “Kemudian kasus sembuh kita dapatkan tambahan hari ini 143 orang sehingga total menjadi 4.467 orang. Kasus meninggal naik 30 orang sehingga total menjadi 1.221 orang,” jelas Yuri.
Selain itu, kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 45.300 orang. “Hari ini kasus orang dalam pemantauan yang masih kita pantau sebanyak 45.300 orang. Jumlah ini sudah barang tentu adalah orang-orang yang kita pantau dan tidak masuk dalam ODP. Dan kita berharap besok tidak bertambah lagi. Sehingga jumlahnya semakin berkurang," papar Yuri. (Baca juga: Pemerintah Tak Boleh Anggap Remeh Gerakan “Indonesia Terserah”)
Sementara itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 11.891 orang. “Kemudian pasien dalam pengawasan yang saat ini masih terus kita awasi adalah sebanyak 11.891 orang. Kita berharap bahwa segera kita selesaikan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan pada kelompok PDP. Sehingga bisa kita konfirmasi pasien positif atau bukan,” tutup Yuri.
Tercatat pada hari ini 19 Mei 2020, pemeriksaan spesimen melebihi target yakni 12.276 spesimen yang diperiksa. Sehingga, jumlah pemeriksaan spesimen virus Corona di Indonesia secara akumulatif sebanyak 202.936 spesimen. (Baca juga: Update Corona Indonesia 19 Mei: 18.496 Positif, 4.467 Sembuh, dan 1.221 Meninggal)
Jika dibandingkan dengan hari sebelumnya yaitu 190.660 orang. Data ini berdasarkan dua pemeriksaan melalui real time polymerase chain reaction (RT PCR) dan tes cepat molekuler (TCM).
“Sampai dengan hari ini spesimen yang telah kita periksa 202.936 spesimen. Ini termasuk spesimen yang telah kita periksa dengan real time PCR, maupun dengan tes cepat molekuler,” ungkap Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (COVID-19), Achmad Yurianto di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Selasa (19/5/2020).
Dari pemeriksaan 202.936 spesimen tersebut didapatkan hasil positif COVID-19 sebanyak 18.496. “Ada kenaikan kasus positif 486 orang, sehingga total menjadi 18.496 orang,” kata Yuri.
Sementara kasus sembuh bertambah 143 orang sehingga akumulasinya menjadi 4.467 orang. Dan kasus meninggal bertambah 30 orang sehingga akumulasinya menjadi 1.221 orang. “Kemudian kasus sembuh kita dapatkan tambahan hari ini 143 orang sehingga total menjadi 4.467 orang. Kasus meninggal naik 30 orang sehingga total menjadi 1.221 orang,” jelas Yuri.
Selain itu, kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 45.300 orang. “Hari ini kasus orang dalam pemantauan yang masih kita pantau sebanyak 45.300 orang. Jumlah ini sudah barang tentu adalah orang-orang yang kita pantau dan tidak masuk dalam ODP. Dan kita berharap besok tidak bertambah lagi. Sehingga jumlahnya semakin berkurang," papar Yuri. (Baca juga: Pemerintah Tak Boleh Anggap Remeh Gerakan “Indonesia Terserah”)
Sementara itu, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 11.891 orang. “Kemudian pasien dalam pengawasan yang saat ini masih terus kita awasi adalah sebanyak 11.891 orang. Kita berharap bahwa segera kita selesaikan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan pada kelompok PDP. Sehingga bisa kita konfirmasi pasien positif atau bukan,” tutup Yuri.
(kri)