Langkah AHY Dekati Tokoh Tak Selesaikan Masalah, Kisruh Justru Semakin Akut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai langkah Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendekati sejumlah tokoh nasional tidak akan memberi dampak signifikan bagi perselisihan di internal PD.
Hal itu dikatakan Fadhli menanggapi kunjungan AHY ke sejumlah tokoh politik termasuk mantan Wakil Presiden sekaligus Politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla baru-baru ini. Menurut Fadhli, sebaiknya AHY kembali menjalin komunikasi dengan sejumlah kader yang dipecat khususnya para eks petinggi partai dalam rangka mengurai benang kusut kisruh partai berlambang bintang mercy tersebut. "Saya kira lebih baik dan terhormat jika AHY lebih fokus menjalin komunikasi dengan para eks seniornya yang dipecat ketimbang rajin silahturahmi dengan orang lain," ujarnya saat dihubungi, Kamis (18/3/2021).
Analis politik UIN Jakarta itu menilai langkah itu setidaknya akan membuka pintu islah kedua kubu yang berkonflik ketimbang mempertajam perselisihan. Fadhli mengatakan, alih-alih kisruh Demokrat bisa diminimalisir, faktanya kisruh PD semakin akut dan kubu PD hasil Kongres Luar Biasa (KLB) pun terus melancarkan perang opini. "Buang jauh-jauh gengsinya, kalau AHY ingin Demokrat besar, tidak ingin ada Demokrat versi lain," kata Fadhli.
Fadhli mengatakan hanya akan ada dua kemungkinan jika konflik PD berlarut-larut yakni islah atau pecah. "Islah artinya ada kompromi di situ. Sementara pecah artinya saling adu kuat dan ngotot," pungkas dia.
Hal itu dikatakan Fadhli menanggapi kunjungan AHY ke sejumlah tokoh politik termasuk mantan Wakil Presiden sekaligus Politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla baru-baru ini. Menurut Fadhli, sebaiknya AHY kembali menjalin komunikasi dengan sejumlah kader yang dipecat khususnya para eks petinggi partai dalam rangka mengurai benang kusut kisruh partai berlambang bintang mercy tersebut. "Saya kira lebih baik dan terhormat jika AHY lebih fokus menjalin komunikasi dengan para eks seniornya yang dipecat ketimbang rajin silahturahmi dengan orang lain," ujarnya saat dihubungi, Kamis (18/3/2021).
Analis politik UIN Jakarta itu menilai langkah itu setidaknya akan membuka pintu islah kedua kubu yang berkonflik ketimbang mempertajam perselisihan. Fadhli mengatakan, alih-alih kisruh Demokrat bisa diminimalisir, faktanya kisruh PD semakin akut dan kubu PD hasil Kongres Luar Biasa (KLB) pun terus melancarkan perang opini. "Buang jauh-jauh gengsinya, kalau AHY ingin Demokrat besar, tidak ingin ada Demokrat versi lain," kata Fadhli.
Fadhli mengatakan hanya akan ada dua kemungkinan jika konflik PD berlarut-larut yakni islah atau pecah. "Islah artinya ada kompromi di situ. Sementara pecah artinya saling adu kuat dan ngotot," pungkas dia.
(cip)