Mengingat Kembali Respons Jokowi Soal Wacana Presiden Tiga Periode

Senin, 15 Maret 2021 - 10:53 WIB
loading...
Mengingat Kembali Respons Jokowi Soal Wacana Presiden Tiga Periode
Presiden Joko Widodo. Foto/Dok SINDO
A A A
JAKARTA - Sabtu pekan lalu Tokoh Reformasi M Amien Rais mengungkapkan adanya dugaan keinginan dari pemerintahan saat ini agar Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dapat dipilih sebanyak tiga kali. Seperti diketahui dalam UUD 1945 presiden hanya dapat dipilih paling banyak dua kali.

Isu ini sebenarnya bukanlah sesuatu yang baru. Wacana presiden tiga periode sempat mencuat tahun 2019. Hal ini muncul saat ada keinginan dari MPR untuk melakukan amendemen UUD 1945.

Pada Desember 2019, Presiden Jokowi pun telah menyatakan sikapnya soal isu tersebut. Menurutnya, siapa pun yang ingin agar presiden dapat dipilih sebanyak tiga periode ingin menjerumuskannya.

Baca juga: Amien Rais Jelaskan Kecurigaannya Soal Jokowi Ingin Tiga Periode


"Ada yang ngomong presiden dipilih tiga periode. Itu satu, ingin menampar muka saya. Kedua ingin cari muka. Padahal saya sudah punya muka. Ketiga, ingin menjerumuskan. Itu aja," katanya di Istana Merdeka, Senin (2/12/2019).

Jokowi pada kesempatan itu juga menegaskan menolak wacana pemilihan presiden tidak langsung . Dia mengatakan bahwa dirinya adalah produk pemilihan langsung. "Sejak awal, sudah saya sampaikan bahwa saya ini produk dari pemilihan langsung," ungkapnya.

Baca juga: Jimly Asshiddiqie: Jangan Terpancing Wacana Jabatan Presiden 3 Periode


Mantan Wali Kota Solo ini mengatakan sejak ada usulan amendemen UUD telah meminta untuk dibatasi hanya pada isu haluan negara. Dia pun sempat mempertanyakan apakah keinginan amendemen ini nantinya tidak melebar ke mana-mana.

"Apakah tidak jangan melebar ke mana-mana. Kenyataannya seperti itu kan. Ada yang lari presiden dipilih MPR. Ada yang lari presiden tiga periode. Ada yang lari presiden satu kali 8 tahun. Kan ke mana-mana seperti yang saya sampaikan," ujarnya.

Jokowi mengatakan lebih baik tidak dilakukan amendemen jika isunya melebar dan tidak dibatasi. "Jadi, lebih baik tidak usah amendemen. Kita konsentrasi aja ke tekanan-tekanan eksternal yang dalam hal ini bukan sesuatu yang mudah untuk diselesaikan," pungkasnya.

Sejak saat itu wacana amendemen UUD 1945 tak lagi terdengar. Hingga kemarin Amien Rais mencurigai adanya keinginan tersebut. "Jadi mereka akan mengambil langkah pertama meminta Sidang Istimewa MPR ya mungkin satu dua pasal yang katanya perlu diperbaiki. Yang mana saya juga tidak tahu. Tapi kemudian nanti akan ditawarkan pasal baru yang kemudian memberikan hak bahwa presiden itu bisa dipilih tiga kali," kata Amien, 13 Maret 2021.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1829 seconds (0.1#10.140)