Pecat Kader, Partai Demokrat Tertular Penurunan Indeks Demokrasi

Minggu, 28 Februari 2021 - 08:15 WIB
loading...
Pecat Kader, Partai Demokrat Tertular Penurunan Indeks Demokrasi
Partai Demokrat memecat tujuh kadernya setelah diduga berupaya melakukan GPK PD dari Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melalui rencana KLB. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Partai Demokrat memecat tujuh kadernya setelah diduga berupaya melakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) dari Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melalui rencana Kongres Luar Biasa (KLB).

Adapun sejumlah kader tersebut adalah Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya. Selain mereka, mantan Sekjen Partai Demokrat, Marzuki Alie juga diberhentikan dengan tidak hormat alias dipecat karena dianggap melakukan pelanggaran etika.

Menanggapi hal itu Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab mengatakan pemecatan kader merupakan hal yang biasa dalam sebuah kelompok organisasi, terlebih partai politik karena bisa dikatakan sebagai konsekuensi logis. Namun, sangat disayangkan jika sanksi berat itu diterapkan kepada orang-orang yang mempunyai pandangan berbeda.

"Saya kira pemberian sanksi hal yang biasa, tergantung tingkat kesalahannya seperti apa. Tetapi memecat orang yang berbeda pandangan tentu menjadi pertanyaan. Bisa disebut pembungkaman," ujarnya saat dihubungi, Minggu (28/2/2021).

Fadhli menilai Partai Demokrat mengalami penurunan indeks demokrasi sebagai partai yang mengklaim terbuka dan menjunjung tinggi nilai demokrasi. Menurutnya, partai yang dipimpin AHY harus menampilkan wajah demokratis.

Lebih lanjut Fadhli menilai, dampak dari pemecatan itu, diprediksi pihak-pihak yang selama ini merasa tidak sejalan dengan langkah Partai Demokrat akan semakin mendorong dilakukannya konsolidasi menuju KLB. Terlebih, para pendiri Partai Demokrat sudah bersuara bahwa nantinya KLB akan melibatkan pihak esternal partai.

"Terlepas dari seberapa besar isu KLB, sepertinya Partai Demokrat tertular penurunan indeks demokrasi dan mempertegas anggapan yang dipecat bahwa partai itu sudah menjadi partai dinasti," pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1580 seconds (0.1#10.140)