Mayoritas Anggota DPR Belum Divaksinasi, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR telah melangsungkan kegiatan vaksinasi di lingkungan DPR sejak Rabu (24/2/2021). Hingga hari ini, Jumat (26/2), ada sekitar 2.000 orang di lingkungan kerja DPR yang telah divaksinasi Covid-19. Anggota DPR kurang dari 100 orang sudah divaksin dan sisanya merupakan Tenaga Ahli (TA), ASN DPR, staf DPR, petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) dan petugas kebersihan.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers. "Yang perlu saya jelaskan gambaran umumnya, bahwa sesuai dengan edaran yang disampaikan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, DPR diminta dan diberikan waktu untuk melakukan vaksinasi mulai tanggal 24 Februari, sampai dengan selesai. Fase pertama ini dilakukan mulai tanggal 24 sampai dengan 10 Maret. Kemudian nanti untuk booster-nya, akan dilakukan tanggal 10 Maret sampai dengan selesai," kata Indra di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Baca juga: 4 Merek Vaksin Covid-19 Ini Dilarang Dipakai dalam Vaksinasi Gotong Royong
Indra menjelaskan, jadwal yang disampaikan oleh Kemenkes untuk DPR dan juga lembaga-lembaga lain dilaksanakan pada saat ini. Tapi, karena masa reses, hampir sebagian besar anggota DPR sedang melakukan tugas-tugas di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Sehingga untuk pelaksanaan di awal ini dilakukan lebih dulu untuk tenaga-tenaga lain, di samping sebagian sudah dilakukan untuk anggota DPR.
Dalam catatan Setjen DPR, hingga hari kedua tidak sampai 100 anggota DPR yang divaksinasi. Anggota sudah memberikan laporan kepada fraksinya masing-masing dan sudah disampaikan kepada Setjen DPR bahwa mereka meminta waktu setelah mereka melakukan kegiatan-kegiatan di dapilnya.
Baca juga: 120.000 Lansia di Bandung Mulai Jalani Vaksinasi
"Sehingga, yang sekarang ini kami lakukan sebagian besar untuk tenaga ahli, ASN Setjen beserta keluarga, petugas cleaning service, kemudian petugas pengamanan dalam, pengemudi, ajudan, itu yang lebih banyak di hari pertama kemarin," paparnya.
Untuk hari pertama pelaksanaan, Indra menguraikan, jumlahnya tidak sampai dengan 500 orang. Di hari kedua kemarin sudah mulai agak rapih prosesnya dan mencapai sekitar 1.200 orang. Dan, pada hari ketiga sekarang ini masih berlangsung, sehingga belum dievaluasi. "Lebih banyak hari ini memang diisi dengan tenaga-tenaga pendukung lain yang di DPR," imbuh Indra.
Menurut Indra, proses vaksinasi yang berlangsung di DPR sama halnya dengan vaksinasi di tempat lain, karena ini bagian dari program pemerintah untuk mempercepat proses vaksinasi bagi seluruh penduduk Indonesia yang memenuhi syarat di antaranya, berusia atas 18 tahun, tidak memiliki penyakit tertentu, dan dalam tiga bulan ini tidak pernah terpapar Covid-19 atau penyintas Covid-19.
Kegiatan ini atas arahan dari pimpinan DPR dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, sehingga semua yang memasuki ruangan vaksin itu hanya orang-orang yang punya keperluan terhadap vaksin.
Indra menguraikan, ada empat tahapan dalam proses vaksinasi di DPR. Pertama, meja 0 untuk verifikasi data yang sudah masuk berdasarkan KTP dan nomor telepon; meja 1 untuk verifikasi terhadap data kesehatan calon yang divaksin; meja 2, pemeriksaan oleh dokter berkaitan dengan latar belakang kesehatan yang akan divaksin; meja 3, adalah tempat vaksinasi; setelah dilakukan proses meja 0, 1, 2 dan 3, seseorang yang sudah divaksin masuk ke meja 4 untuk dilakukan observasi selama lebih kurang 30-60 menit.
"Kalau 30 menit sampai 1 jam tidak ada masalah, yang bersangkutan boleh keluar ruangan. Sampai hari ini baru empat kasus yang pingsan dan sesak napas. Selebihnya, hampir 2.000 sampai hari ini langsung dengan lancar dan baik," ujar Indra.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI Indra Iskandar kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers. "Yang perlu saya jelaskan gambaran umumnya, bahwa sesuai dengan edaran yang disampaikan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, DPR diminta dan diberikan waktu untuk melakukan vaksinasi mulai tanggal 24 Februari, sampai dengan selesai. Fase pertama ini dilakukan mulai tanggal 24 sampai dengan 10 Maret. Kemudian nanti untuk booster-nya, akan dilakukan tanggal 10 Maret sampai dengan selesai," kata Indra di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (26/2/2021).
Baca juga: 4 Merek Vaksin Covid-19 Ini Dilarang Dipakai dalam Vaksinasi Gotong Royong
Indra menjelaskan, jadwal yang disampaikan oleh Kemenkes untuk DPR dan juga lembaga-lembaga lain dilaksanakan pada saat ini. Tapi, karena masa reses, hampir sebagian besar anggota DPR sedang melakukan tugas-tugas di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Sehingga untuk pelaksanaan di awal ini dilakukan lebih dulu untuk tenaga-tenaga lain, di samping sebagian sudah dilakukan untuk anggota DPR.
Dalam catatan Setjen DPR, hingga hari kedua tidak sampai 100 anggota DPR yang divaksinasi. Anggota sudah memberikan laporan kepada fraksinya masing-masing dan sudah disampaikan kepada Setjen DPR bahwa mereka meminta waktu setelah mereka melakukan kegiatan-kegiatan di dapilnya.
Baca juga: 120.000 Lansia di Bandung Mulai Jalani Vaksinasi
"Sehingga, yang sekarang ini kami lakukan sebagian besar untuk tenaga ahli, ASN Setjen beserta keluarga, petugas cleaning service, kemudian petugas pengamanan dalam, pengemudi, ajudan, itu yang lebih banyak di hari pertama kemarin," paparnya.
Untuk hari pertama pelaksanaan, Indra menguraikan, jumlahnya tidak sampai dengan 500 orang. Di hari kedua kemarin sudah mulai agak rapih prosesnya dan mencapai sekitar 1.200 orang. Dan, pada hari ketiga sekarang ini masih berlangsung, sehingga belum dievaluasi. "Lebih banyak hari ini memang diisi dengan tenaga-tenaga pendukung lain yang di DPR," imbuh Indra.
Menurut Indra, proses vaksinasi yang berlangsung di DPR sama halnya dengan vaksinasi di tempat lain, karena ini bagian dari program pemerintah untuk mempercepat proses vaksinasi bagi seluruh penduduk Indonesia yang memenuhi syarat di antaranya, berusia atas 18 tahun, tidak memiliki penyakit tertentu, dan dalam tiga bulan ini tidak pernah terpapar Covid-19 atau penyintas Covid-19.
Kegiatan ini atas arahan dari pimpinan DPR dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, sehingga semua yang memasuki ruangan vaksin itu hanya orang-orang yang punya keperluan terhadap vaksin.
Indra menguraikan, ada empat tahapan dalam proses vaksinasi di DPR. Pertama, meja 0 untuk verifikasi data yang sudah masuk berdasarkan KTP dan nomor telepon; meja 1 untuk verifikasi terhadap data kesehatan calon yang divaksin; meja 2, pemeriksaan oleh dokter berkaitan dengan latar belakang kesehatan yang akan divaksin; meja 3, adalah tempat vaksinasi; setelah dilakukan proses meja 0, 1, 2 dan 3, seseorang yang sudah divaksin masuk ke meja 4 untuk dilakukan observasi selama lebih kurang 30-60 menit.
"Kalau 30 menit sampai 1 jam tidak ada masalah, yang bersangkutan boleh keluar ruangan. Sampai hari ini baru empat kasus yang pingsan dan sesak napas. Selebihnya, hampir 2.000 sampai hari ini langsung dengan lancar dan baik," ujar Indra.
(zik)