Satgas: 65 Kabupaten/Kota Miliki Kasus Aktif COVID-19 Lebih dari 1.000

Jum'at, 26 Februari 2021 - 05:50 WIB
loading...
Satgas: 65 Kabupaten/Kota Miliki Kasus Aktif COVID-19 Lebih dari 1.000
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kasus aktif di tingkat nasional ada di angka 12%. Foto/BNPB
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 , Wiku Adisasmito mengatakan bahwa kasus aktif COVID-19 di tingkat nasional ada di angka 12%. Namun Wiku menyebut bahwa sebagian besar kabupaten/kota memiliki kasus aktif antara 11 hingga 100 kasus.

Dimana kabupaten dengan kasus 11-100 kasus sebanyak 260 kabupaten/kota atau 47,7% dari 514 kabupaten/kota.

“Bahkan sebesar 5,3% atau 28 kabupaten/kota tidak memiliki kasus aktif Covid-19 sama sekali. Ini adalah perkembangan yang baik dan patut kita apresiasi," ujarnya dikutip dari akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/2/2021).

Namun Wiku menyebut masih ada beberapa daerah yang perlu menjadi perhatian. Pasalnya, terdapat 161 kabupaten/kota atau 33,1% yang memiliki 101-1.000 kasus aktif.

Selain itu juga terdapat 65 kabupaten/kota atau 14% yang memiliki lebih dari 1000 kasus aktif. Adapun 20 kabupaten/kota dengan kasus aktif tertinggi yakni Kota Surakarta (7.534), Kota Depok (7.096), Kota Denpasar (6.210), Jakarta Timur (4.367), Jakarta Selatan (4.238), Bekasi (4.165), Bogor (3.705), Kota Jayapura (3.616), Badung (3.516) dan Kota Bekasi (3.386).

Wiku mengimbau kabupaten/kota yang masuk 65 daerah dengan kasus aktif tertinggi agar serius dalam penanganan COVID-19 di daerahnya masing-masing. “Upayakan meningkatkan angka kesembuhan dan mencegah kematian pasien COVID-19. Sehingga kasus aktif tingkat nasional dapat berkurang,” jelasnya.

Lebih lanjut dia meminta agar semua pihak memahami bahwa meskipun kasus aktif tingkat nasional menurun tetapi masih terdapat kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif yang tinggi. Baca juga: Kabar Gembira dari Sandiaga Uno, Kasus Covid-19 Turun hingga Kesiapan Free Covid Corridor di Bali

"Dibutuhkan gotong royong dan saling bahu membahu, antara seluruh unsur yang terlibat agar dapat mengefektifkan upaya penanganan COVID-19," pungkasnya.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1125 seconds (0.1#10.140)