Gemaku Nilai Tuduhan Radikal ke Din Syamsuddin Tak Berdasar

Senin, 15 Februari 2021 - 13:08 WIB
loading...
Gemaku Nilai Tuduhan...
Generasi Muda Khonghucu Indonesia (Gemaku) mengutuk keras tudingan yang menyebut tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin adalah tokoh radikal memiliki makna negatif. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Generasi Muda Khonghucu Indonesia (Gemaku) mengutuk keras tudingan yang menyebut tokoh Muhammadiyah Din Syamsuddin adalah tokoh radikal. Founder Gemaku, Kristan mengatakan, narasi isu yang menyebut tokoh sekelas Din Syamsuddin ialah tokoh radikal yang memiliki makna negatif adalah sebuah narasi yang sangat tak berdasar.

(Baca juga: Din Syamsuddin Dituduh Radikal, Politikus PKS: Asal Banget, Sangat Mungkin Ada Pesanan)

Menurut Kristan, Din Syamsuddin merupakan tokoh moderasi beragama yang sudah sejak lama bersama-sama dengan para tokoh lintas agama memperjuangkan Kebhinekaan dan Pancasila.

(Baca juga: Belasan Ribu Orang Teken Petisi Din Syamsuddin Tidak Radikal)

"Sebagai sebuah bangsa jangan lah kita mudah menjudge sesama anak bangsa hanya karena sebuah perbedaan pemikiran," ujar Kristan dalam siaran pers, Senin (15/2/2021).

Gemaku kata Kristan, mengutuk keras terhadap tuduhan yang diarahkan kepada Din Syamsuddin. "Generasi Muda Khonghucu Indonesia mengutuk keras narasi-narasi tak berdasar fakta seperti demikian dan berharap justru penegak hukum mengorek informasi lebih dalam sesungguhnya siapa orang-orang yang ada dibalik hal-hal seperti demikian," tegasnya.

(Baca juga: GAR ITB Bisa Dilaporkan karena Pencemaran Nama Baik Terhadap Din Syamsuddin)

Karena menurut Kristan, melihat track record tokoh sekelas Din Syamsuddin, tidak mempunyai ingin mengkhianati negara dengan dalih radikal. Dia pun menilai, adanya grand design dibalik tuduhan itu semua dengan bertujuan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Pemerintah dan elemen masyarakat harus dapat membongkar hal ini semua. Jikalau hal ini tidak dibuka selebar-lebarnya, hal ini justru bisa menjadi bumerang untuk kita semua sebagai anak-anak bangsa," terangnya.

Kristan pun menambahkan, adanya penilaian saat ini bahwa pemerintah anti terhadap demokrasi dan perbedaan pendapat harus dilawan dengan bukti nyata.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Waspadai Narasi Kemenangan...
Waspadai Narasi Kemenangan Mujahid atas Runtuhnya Bashar Al-Assad
Akademisi UI Minta Masyarakat...
Akademisi UI Minta Masyarakat Waspadai Ajakan Berjihad ke Suriah
Konflik Suriah Dampak...
Konflik Suriah Dampak Politik Lama Bukan Masalah Agama
Momen Akrab Prabowo...
Momen Akrab Prabowo dan Din Syamsuddin di Pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah
Internalisasi Sumpah...
Internalisasi Sumpah Pemuda di Era Disrupsi Informasi
Polisi Ditantang Ungkap...
Polisi Ditantang Ungkap Otak Pembubaran Jeda Iklim Global dan Diskusi Din Syamsuddin Cs
Sekolah Damai Perkuat...
Sekolah Damai Perkuat Generasi Muda dari Bahaya Intolerasi dan Bullying
Lega Ridwan Kamil Maju...
Lega Ridwan Kamil Maju Pilkada Jakarta, Din Syamsuddin Tegaskan Dukung RIDO
Peran Guru Diperkuat...
Peran Guru Diperkuat Menangkal Radikalisme dan Bullying di NTB
Rekomendasi
Pasca Libur Waisak,...
Pasca Libur Waisak, IHSG Dibuka Menguat 1,43 Persen
Ayat 1.000 Dinar : Surat...
Ayat 1.000 Dinar : Surat At-Talaq Ayat 2 dan 3, Penarik Rezeki yang Tak Disangka-sangka
Bertemu Putra Mahkota...
Bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Trump akan Cabut Semua Sanksi AS pada Suriah
Berita Terkini
Prabowo Tiba di Brunei...
Prabowo Tiba di Brunei Darussalam Disambut Pasukan Jajar Kehormatan
Indonesia Re Raih Most...
Indonesia Re Raih Most Strategic Enterprise in Regulatory Compliance 2025
Prabowo Akan Terima...
Prabowo Akan Terima Bintang Kebesaran Tertinggi Brunei Darussalam dari Sultan Bolkiah
Bertolak ke Brunei Darussalam,...
Bertolak ke Brunei Darussalam, Prabowo Temui Sultan Bolkiah
80 Ribu Jemaah Haji...
80 Ribu Jemaah Haji Tiba di Madinah, Bergerak ke Makkah secara Bertahap
Jenderal Dudung, Gus...
Jenderal Dudung, Gus Ipul hingga Andi Amran Masuk Bursa Caketum PPP, Siapa Terkuat?
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved