Politikus Gerindra: Kalau Enggak Suka Buzzer, Jangan Baca Komen Mereka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan pendengung atau buzzer yang ramai di jagad dunia maya kembali mencuat ke publik. Hal tersebut mencuat menyusul adanya keluhan dari ekonom senior Kwik Kian Gie yang mengaku merasa takut untuk mengungkapkan pendapatnya di media sosial (medsos) lantaran "diserang" buzzer.
Eksistensi buzzer pun menjadi perbincangan luas. Politikus Partai Gerindra, Habiburokhman ikut mengomentari tentang buzzer. Anggota DPR ini merasa tidak pernah terganggu, bahkan tidak pernah takut dengan buzzer.
"sejak dahulu hingga saat ini di DPR gua tetap rajin kritik pemerintah (check saja jejak digital), tapi gua enggak pernah merasa terganggu dan enggak pernah takut sama buzzer yang nyerang gua. menurut gua, mereka juga punya hak berpendapat juga walaupun bertentangan dengan gua," cuit Habiburokhman melalui akun Twitternya, @habiburokhman, Rabu 10 Februari 2021.
Dia menegaskan terpenting adalah jangan sampai ada kriminalisasi terhadap aktivitas yang tidak bermuatan fitnah.
Menurut dia, bukan hal sulit untuk menjauh dari buzzer. Caranya jangan baca-baca komentar yang dituliskan buzzer.
"Yang terpenting adalah jangan ada kriminalisasi terhadap aktivitas mengkritik yang tidak mengandung fiitnah. Kalau kita enggak suka dengan buzzer ya jangan baca coment mereka, simpel banget," cuit Habiburokhman.
Eksistensi buzzer pun menjadi perbincangan luas. Politikus Partai Gerindra, Habiburokhman ikut mengomentari tentang buzzer. Anggota DPR ini merasa tidak pernah terganggu, bahkan tidak pernah takut dengan buzzer.
"sejak dahulu hingga saat ini di DPR gua tetap rajin kritik pemerintah (check saja jejak digital), tapi gua enggak pernah merasa terganggu dan enggak pernah takut sama buzzer yang nyerang gua. menurut gua, mereka juga punya hak berpendapat juga walaupun bertentangan dengan gua," cuit Habiburokhman melalui akun Twitternya, @habiburokhman, Rabu 10 Februari 2021.
Dia menegaskan terpenting adalah jangan sampai ada kriminalisasi terhadap aktivitas yang tidak bermuatan fitnah.
Menurut dia, bukan hal sulit untuk menjauh dari buzzer. Caranya jangan baca-baca komentar yang dituliskan buzzer.
"Yang terpenting adalah jangan ada kriminalisasi terhadap aktivitas mengkritik yang tidak mengandung fiitnah. Kalau kita enggak suka dengan buzzer ya jangan baca coment mereka, simpel banget," cuit Habiburokhman.
(dam)