Andi Mallarangeng Dinilai Manfaatkan Kasus Moledoko untuk Kembalikan Citra Diri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Organisasi yang menamakan diri KSP Perjuangan, mengaku 'geram' dan jengkel dengan ulah Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD), Andi Mallarangeng karena menyandingkan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko dengan Sumanto.
"Memalukan!!! Pernyataan Doktor Andi Mallarangeng di SINDOnews hari Senin, 8/2/2021, yang menyandingkan Moeldoko dengan Sumanto, sebagai kaum terpelajar dengan posisi Sektetaris Majelis Tinggi Partai Demokrat," kata Ketua KSP Perjuangan, Bea Thor Suryadi kepada SINDOnews, Selasa (9/2/2021).
Bea Thor menganggap, apa yang disampaikan Andi karena ia grogi setelah melihat angka Moeldoko yang mulai muncul dari hasil survei, sehingga Andi ingin mengempaskan angka tersebut dengan menyandingkan Moeldoko dengan Sumanto.
Di sisi lain, Bea Thor juga menganggap, mungkin minggu-minggu ini adalah kemunculan kembali Andi di media massa setelah sekian lama dia mendekam di dalam penjara sebagai hukuman atas kasus korupsi Sarana Wisma Atlet.
"Tampilan ini ingin dia memanfaat mengembalikan citra dirinya yang sudah eksis lagi di Partai Demokrat dengan posisi strategis sebagai Sekretaris Majelis," ujarnya.
"Harusnya masyarakat antikorupsi, mencabut status doktor bagi pelaku korupsi dan Dewan Pers melarang mantan napi untuk tampil di media, begitu hukuman sosial bagi maling anggaran untuk rakyat," ujarnya.
Lebih lanjut Bea Thor menegaskan bahwa hubungan antara Moeldoko dengan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saling menghormati. Sehingga, persekawanan kedua tokoh itu tak bisa dihalangi oleh seorang Andi Mallarangeng.
"Hubungan SBY dan Moeldoko saling membutuhkan. Sebagai Presiden ke-6 SBY bertanggung jawab atas lahirnya Presiden yang melanjutkan kerja-kerjanya yang belum selesai. Moeldoko membutuhkan ridho dan peluang dari SBY untuk maju ke arena 2024," katanya.
"Memalukan!!! Pernyataan Doktor Andi Mallarangeng di SINDOnews hari Senin, 8/2/2021, yang menyandingkan Moeldoko dengan Sumanto, sebagai kaum terpelajar dengan posisi Sektetaris Majelis Tinggi Partai Demokrat," kata Ketua KSP Perjuangan, Bea Thor Suryadi kepada SINDOnews, Selasa (9/2/2021).
Bea Thor menganggap, apa yang disampaikan Andi karena ia grogi setelah melihat angka Moeldoko yang mulai muncul dari hasil survei, sehingga Andi ingin mengempaskan angka tersebut dengan menyandingkan Moeldoko dengan Sumanto.
Di sisi lain, Bea Thor juga menganggap, mungkin minggu-minggu ini adalah kemunculan kembali Andi di media massa setelah sekian lama dia mendekam di dalam penjara sebagai hukuman atas kasus korupsi Sarana Wisma Atlet.
"Tampilan ini ingin dia memanfaat mengembalikan citra dirinya yang sudah eksis lagi di Partai Demokrat dengan posisi strategis sebagai Sekretaris Majelis," ujarnya.
"Harusnya masyarakat antikorupsi, mencabut status doktor bagi pelaku korupsi dan Dewan Pers melarang mantan napi untuk tampil di media, begitu hukuman sosial bagi maling anggaran untuk rakyat," ujarnya.
Lebih lanjut Bea Thor menegaskan bahwa hubungan antara Moeldoko dengan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saling menghormati. Sehingga, persekawanan kedua tokoh itu tak bisa dihalangi oleh seorang Andi Mallarangeng.
"Hubungan SBY dan Moeldoko saling membutuhkan. Sebagai Presiden ke-6 SBY bertanggung jawab atas lahirnya Presiden yang melanjutkan kerja-kerjanya yang belum selesai. Moeldoko membutuhkan ridho dan peluang dari SBY untuk maju ke arena 2024," katanya.
(abd)