Waduh, Mayoritas Penduduk Indonesia Hanya Tamatan SMP

Kamis, 04 Februari 2021 - 14:53 WIB
loading...
Waduh, Mayoritas Penduduk Indonesia Hanya Tamatan SMP
Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan kualitas pendidikan di Indonesia belum merata. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ), Hasto Wardoyo mengatakan kualitas pendidikan di Indonesia belum merata. Buktinya, mayoritas penduduk Indonesia atau sebesar 65% nya hanya tamatan SMP/Sederajat.

“Mayoritas penduduk kita yaitu sebesar 65% berpendidikan kurang dari SMP sederajat,” ujar Hasto pada Webinar Implikasi Hasil Sensus Penduduk 2020 Terhadap Kebijakan Pembangunan Kependudukan, Kamis (4/2/2021).

Sementara hanya 8,5% dari total penduduk Indonesia yang berpendidikan tinggi atau kuliah. “Tantangan pendidikan. Kualitas pendidikan yang belum merata berdasarkan data Susenas 2017, penduduk yang berpendidikan tinggi hanya 8,5% dari total penduduk berusia 15 tahun ke atas,” ungkap Hasto.

Selain itu, Hasto mengatakan jika tingkat kecerdasan anak Indonesia berada pada urutan 72 dari 78 negara. “Dan tingkat kecerdasan anak Indonesia berada pada urutan 72 dari 78 negara,” katanya.

Tidak hanya itu, Hasto juga membeberkan data jika 54% angkatan kerja adalah mantan penderita stunting. “Sebesar 54% dari angkatan kerja sekarang ini adalah mantan penderita stunting.”

Hasto pun menjelaskan dunia pendidikan menghadapi tantangan perubahan akibat perkembangan teknologi informasi. “Tentu juga menjadi tantangan tersendiri karena sudah mengubah gaya hidup masyarakat,” katanya.

Pendidikan Indonesia, tegas Hasto, harus mempersiapkan SDM yang mampu bersaing dalam menghadapi tantangan global. “Dan juga penyelenggaraan dunia pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja secara digital harus kemudian disesuaikan.” Baca juga: Kemenag Sambut Baik Penyusunan Peta Jalan Pendidikan Indonesia

Sementara itu, menghadapi era industri 4.0 diperkirakan 75% pekerja melibatkan kemampuan sains dan teknologi. “Kita harus menyiapkan tentu infrastruktur dan juga baik hard infrastruktur maupun soft infrastruktur dan juga regulasi-regulasi tersebut,” tutup Hasto.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1116 seconds (0.1#10.140)