Banting Setir Menjadi Youtuber, Mantan Guru Ini Mampu Buka Usaha Sewa Bus Wisata

Rabu, 03 Februari 2021 - 16:20 WIB
loading...
A A A
Tak disangka, tutorial itu memancing seorang penontonnya untuk minta dicarikan mobil. Wahid pun mencarikan mobil. Perempuan itu bahkan langsung percaya kepada Wahid dengan mentransfer seluruh uang untuk biaya pembelian mobil. “Rp150 juta itu uang terbanyak yang pernah ada dalam rekening saya (saat itu),” ucapnya.

(Baca: RCTI Sukses Gelar TikTok Awards Indonesia 2020, Wadah Baru Konten Kreator yang Menjanjikan)

Perempuan itu punya dua alasan mempercayakan uangnya pad Wahid. Pertama, subscriber-nya sudah banyak jadi tidak mungkin jadi penipu. Kalau menipu, pasti kerugian pribadi Wahid lebih besar. Kedua, wajahnya, menurut perempuan itu, tidak ada tampang penipu. Upaya pencarian dan pembelian mobil itu awalnya akan dikasih judul sangat teknis.

Semuanya berubah ketika pembeli mengirim pesan ke Wahid. Pesannya: terima kasih Mas Wahid sudah memburukan mobil impian sejak SMA. Itu jadi inspirasi untuk judul video. Wahid mengatakan dalam membuat video, dia dan tim tidak hanya ingin menyajikan konten yang menghibur. Akan tetapi, video itu harus memberikan manfaat kepada masyarakat banyak.

“Kalau challenge dan frank, ya memang punya manfaat menghibur. Akan tetapi, setelah dapat hiburan terus keluar apa yang terjadi? Dia tidak ada peningkatan skill. Harapanku, seperti ngasih info ada mobil bekas banjir dan murah. Itu enggak apa-apa, saya sudah coba tiga bulan. Enggak ada kendali. Itu menolong dan sharing info,” paparnya.

Sayangnya, Wahid tidak mau membuka berapa penghasilan dari youtube. Namun, pada 2014, dia memperoleh penghasilan pertama setelah dua tahun jumpalitan membuat konten. Waktu itu, dia memperoleh $100 (kurs Rp12.300). Pada Desember tahun yang sama, gaji kedua dari youtube mengucur lagi sebesar $100. Dari sini terlihat, tak ada yang instan seperti bayangan semua orang.

(Baca: Wow, YouTube Sedang Uji Fitur Klip Pendek dari Siaran Langsung)

Dari youtuber otomotif, Wahid kini menggeluti bisnis jasa penyewaan bus pariwisata. Dia membeli dua bus bekas eks PO Haryanto. Boleh dibilang, ini sebuah langkah berani mengingat sektor pariwisata tengah ambruk dihajar pandemi Covid-19. Wahid punya alasan kenapa terjun sekarang karena beberapa perusahaan menjual busnya murah.

Perusahaan itu sedang dipusingkan dengan kondisi saat ini. Banyak bus yang tidak berjalan selama hampir satu tahun. Ada yang sudah jalan. Semua belum normal, tetapi angsuran harus tetap jalan. Salah satu jalan keluarnya, jual armada untuk menutup angsuran. Bus Mas Wahid, meskipun bekas, mesinnya sudah diganti baru dan bodi diubah ke model saat ini.

Pada Senin (1/2/2021), Bus itu sudah menjalani trip perdana. Padahal baru diambil pada Jumat minggu lalu. Dua bus itu akan diawaki 6 orang, termasuk teknisi. Wahid pun menerapkan sistem pekerjaan atau tidak, awak bus akan tetap diberikan gaji atau minimal uang stand by. Dia yakin industri pariwisata akan hidup kembali.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1452 seconds (0.1#10.140)