Banting Setir Menjadi Youtuber, Mantan Guru Ini Mampu Buka Usaha Sewa Bus Wisata

Rabu, 03 Februari 2021 - 16:20 WIB
loading...
Banting Setir Menjadi...
Muhammad Abdul Wahid meninggalkan pekerjaannya sebagai guru pada 2015 untuk menjadi youtuber dan kini sudah mampu membuka usaha sewa bus wisata. Foto/tangkapan layar youtube.
A A A
JAKARTA - Punya gelar sarjana pendidikan di bidang Bahasa Indonesia, Muhammad Abdul Wahid mengajar di dua sekolah di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sambil mengajar sejak tahun 2012, Mas Wahid-sapaan akrabnya-mulai melirik dunia konten di platform media digital. Dia menjatuhkan pilihan pada pembuatan video di Youtube .

“Waktu itu apa saja. Tahunya Youtuber yang penting bikin konten. Ada kucing nikah, aku rekam. Cewek cantik makan kwaci, aku zoom. Pokoknya, pasti dilihat orang, (ternyata) enggak booming. Akhirnya, kursus dan belajar lagi,” ujarnya saat berbincang dengan SINDOnews, Selasa (2/2/2021).

(Baca: Kasus Eiger, YouTuber Bang Koboi: Sudah Besar Jangan Sombong!)

Setelah merenung dan belajar, pria kelahiran 1988 itu akhirnya memfokus pada konten dengan genre tutorial, mulai dari mengedit video sampai convert MP3. Penontonnya masih sedikit juga. Baru pada konten tentang cara mengurangi jerawat di wajah ada peningkatan penonton dan subscriber. Lonjakan terjadi pada video tutorial mendownload film Fast & Furious 7.

“Kita upload itu seminggu panen. Adsense, viewer, dan subscriber kenceng. Cuma bertahan seminggu, saya dapat teguran copyright dari universal langsung. Wajib take down. Sama ada pengakuan legal, (sudah) aman. Saya sok dan down (waktu itu),” kenangnya.

Dari situ, Wahid memetik pelajaran: tidak bisa lagi hanya mengandalkan suara, tapi dirinya harus tampil juga dalam video. Kena teguran kapok? Tentu tidak. Wahid memanfaatkan pekerjaannya di sebuah travel. Saat itu, dia menangani armada dan pelatihan pada supir.

“Waktu saya ada tugas mengajarkan pengemudi baru. Saya rekam. (Jadi) Tutorial mengemudi manual, ada lima seri. Tayangan itu booming dan subscriber-nya langsung banyak. Ada komentar di situ (video), saya bisa mengemudi hanya dengan menonton video ini. Sampai sekarang video ini masih laris,” tuturnya.

(Baca: Unggah Video Bawa Lamborghini Super Kencang YouTuber Ditilang)

Video seri I ditonton 1,8 juta orang. Mulai saat itu, Wahid meyakinkan bahwa jadi youtuber menjadi jalan hidupnya. Pembuatan video itu pada tahun 2015. Sekarang akun youtube Mas Wahid memiliki 996.000 subscriber dan 638 video. Rata-rata terkait dengan dunia otomotif. Dunia konten memerlukan kreativitas dan inovasi. Tahun itu pula dia meninggalkan pekerjaannya sebagai guru.

Habis satu video, langsung memikirkan mau buat konten apa lagi berikutnya. Wahid pun merasakan hal yang sama. Setelah tutorial cara mengemudi manual, kemudian lahir video cara merawat kendaraan. Bingung, nyaris habis ide. Wahid akhirnya membuat video cara membeli mobil bekas, mulai dari tes drive hingga cek mesin.

Tak disangka, tutorial itu memancing seorang penontonnya untuk minta dicarikan mobil. Wahid pun mencarikan mobil. Perempuan itu bahkan langsung percaya kepada Wahid dengan mentransfer seluruh uang untuk biaya pembelian mobil. “Rp150 juta itu uang terbanyak yang pernah ada dalam rekening saya (saat itu),” ucapnya.

(Baca: RCTI Sukses Gelar TikTok Awards Indonesia 2020, Wadah Baru Konten Kreator yang Menjanjikan)

Perempuan itu punya dua alasan mempercayakan uangnya pad Wahid. Pertama, subscriber-nya sudah banyak jadi tidak mungkin jadi penipu. Kalau menipu, pasti kerugian pribadi Wahid lebih besar. Kedua, wajahnya, menurut perempuan itu, tidak ada tampang penipu. Upaya pencarian dan pembelian mobil itu awalnya akan dikasih judul sangat teknis.

Semuanya berubah ketika pembeli mengirim pesan ke Wahid. Pesannya: terima kasih Mas Wahid sudah memburukan mobil impian sejak SMA. Itu jadi inspirasi untuk judul video. Wahid mengatakan dalam membuat video, dia dan tim tidak hanya ingin menyajikan konten yang menghibur. Akan tetapi, video itu harus memberikan manfaat kepada masyarakat banyak.

“Kalau challenge dan frank, ya memang punya manfaat menghibur. Akan tetapi, setelah dapat hiburan terus keluar apa yang terjadi? Dia tidak ada peningkatan skill. Harapanku, seperti ngasih info ada mobil bekas banjir dan murah. Itu enggak apa-apa, saya sudah coba tiga bulan. Enggak ada kendali. Itu menolong dan sharing info,” paparnya.

Sayangnya, Wahid tidak mau membuka berapa penghasilan dari youtube. Namun, pada 2014, dia memperoleh penghasilan pertama setelah dua tahun jumpalitan membuat konten. Waktu itu, dia memperoleh $100 (kurs Rp12.300). Pada Desember tahun yang sama, gaji kedua dari youtube mengucur lagi sebesar $100. Dari sini terlihat, tak ada yang instan seperti bayangan semua orang.

(Baca: Wow, YouTube Sedang Uji Fitur Klip Pendek dari Siaran Langsung)

Dari youtuber otomotif, Wahid kini menggeluti bisnis jasa penyewaan bus pariwisata. Dia membeli dua bus bekas eks PO Haryanto. Boleh dibilang, ini sebuah langkah berani mengingat sektor pariwisata tengah ambruk dihajar pandemi Covid-19. Wahid punya alasan kenapa terjun sekarang karena beberapa perusahaan menjual busnya murah.

Perusahaan itu sedang dipusingkan dengan kondisi saat ini. Banyak bus yang tidak berjalan selama hampir satu tahun. Ada yang sudah jalan. Semua belum normal, tetapi angsuran harus tetap jalan. Salah satu jalan keluarnya, jual armada untuk menutup angsuran. Bus Mas Wahid, meskipun bekas, mesinnya sudah diganti baru dan bodi diubah ke model saat ini.

Pada Senin (1/2/2021), Bus itu sudah menjalani trip perdana. Padahal baru diambil pada Jumat minggu lalu. Dua bus itu akan diawaki 6 orang, termasuk teknisi. Wahid pun menerapkan sistem pekerjaan atau tidak, awak bus akan tetap diberikan gaji atau minimal uang stand by. Dia yakin industri pariwisata akan hidup kembali.

“Sudah menggeliat. Orang butuh piknik. Saya terapkan protokol kesehatan secara benar. Saya taruh masker banyak di bus. Kalau ada penumpang yang enggak bawa, silakan ambil. Saya taruh juga hand sanitizer. Mobil saya fogging. Kamia punya alat sendiri. (Bus) kami jemur juga,” katanya.

Saat ditanya apakah akan terjun ke bisnis angkutan penumpang antar kota antar provinsi (AKAP), Wahid menyatakan belum tahu. “Tidak ada yang di depan seperti apa. Kadang manuver saya serba mendadak. Yang penting jalani saja penuh optimis,” pungkasnya,
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1582 seconds (0.1#10.140)