Sudah 647 Tenaga Medis Meninggal, Paling Banyak di Jawa Timur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Data terbaru Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat tenaga medis yang meninggal dunia akibat Covid-19 sebanyak 647 orang. Berdasarkan data yang diterima, ke-647 tenaga medis jika terdiri atas 289 dokter (16 guru besar) dan 27 dokter gigi (3 guru besar), 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, 15 tenaga lab medik.
Jumlah di atas dirangkum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perastuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
(Baca: Update Data Covid-19: Positif 1.024.298 Orang, 831.330 Sembuh, dan 28.855 Meninggal)
Jumlah dokter yang meninggal terdiri atas 161 dokter umum (empat guru besar), dan 123 dokter spesialis (12 guru besar), serta lima residen. Pencatatan tersebut berasal dari 26 IDI wilayah provinsi dan 116 IDI cabang kota/kabupaten.
Tim Mitigasi PB IDI pun menyebutkan bahwa perbandingan statistik testing dan populasi, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia, dan tiga besar di dunia. Bahkan sepanjang bulan Desember 2020 hingga pertengahan bulan Januari 2021 tercatat 53 tenaga medis meninggal dunia.
Berikut data berdasarkan provinsi.
-Jawa Timur: 56 dokter, 6 dokter gigi, 89 perawat, 4 tenaga lab medik, 33 bidan.
-DKI Jakarta: 43 dokter, 10 dokter gigi, 25 perawat, 2 apoteker, 3 tenaga lab medik, 7 bidan.
-Jawa Tengah: 41 dokter, 2 dokter gigi, 27 perawat, 3 tenaga lab medik, 2 bidan.
-Jawa Barat: 33 dokter, 4 dokter gigi, 27 perawat, 6 apoteker, 1 tenaga lab medik, 13 bidan.
-Sumatera Utara 26 dokter, 1 dokter gigi, 3 perawat, 9 bidan.
-Sulawesi Selatan 18 dokter, 7 perawat, 4 bidan.
-Banten 12 dokter, 2 perawat, 4 bidan.
-Bali 6 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik.
-Aceh 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan.
-Kalimantan Timur 6 dokter dan 4 perawat.
(Baca: Sejumlah Tenaga Medis di Jakut Meriang Usai Divaksinasi Covid-19, Dinkes: Masih Kategori Wajar)
-Yogyakarta 6 dokter, 2 perawat, 3 bidan.
-Riau 6 dokter, 2 perawat, 1 bidan
-Kalimantan Selatan 5 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat.
-Sulawesi Utara 5 dokter, 1 perawat, 1 bidan.
-Sumatera Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi, 5 perawat
-Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat.
-Nusa Tenggara Barat 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan.
-Bengkulu 2 dokter, 2 bidan.
-Sumatera Barat 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat.
-Kalimantan Tengah 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker, 2 bidan.
-Lampung 1 dokter dan 2 perawat.
-Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat.
-Sulawesi Tenggara 1 dokter, 2 dokter gigi, 1 perawat.
-Sulawesi Tengah 1 dokter, 1 perawat.
-Papua Barat 1 dokter.
-Bangka Belitung 1 dokter.
-Papua 2 perawat, 1 bidan.
-Nusa Tenggara Timur 1 perawat.
-Kalimantan Barat 1 perawat, 1 apoteker, 1 tenaga lab medik.
-Jambi 1 apoteker.
-Daerah Penugasan Luar Negeri (DPLN) Kuwait 2 perawat.
-1 dokter masih dalam verifikasi.
Jumlah di atas dirangkum Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perastuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).
(Baca: Update Data Covid-19: Positif 1.024.298 Orang, 831.330 Sembuh, dan 28.855 Meninggal)
Jumlah dokter yang meninggal terdiri atas 161 dokter umum (empat guru besar), dan 123 dokter spesialis (12 guru besar), serta lima residen. Pencatatan tersebut berasal dari 26 IDI wilayah provinsi dan 116 IDI cabang kota/kabupaten.
Tim Mitigasi PB IDI pun menyebutkan bahwa perbandingan statistik testing dan populasi, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia, dan tiga besar di dunia. Bahkan sepanjang bulan Desember 2020 hingga pertengahan bulan Januari 2021 tercatat 53 tenaga medis meninggal dunia.
Berikut data berdasarkan provinsi.
-Jawa Timur: 56 dokter, 6 dokter gigi, 89 perawat, 4 tenaga lab medik, 33 bidan.
-DKI Jakarta: 43 dokter, 10 dokter gigi, 25 perawat, 2 apoteker, 3 tenaga lab medik, 7 bidan.
-Jawa Tengah: 41 dokter, 2 dokter gigi, 27 perawat, 3 tenaga lab medik, 2 bidan.
-Jawa Barat: 33 dokter, 4 dokter gigi, 27 perawat, 6 apoteker, 1 tenaga lab medik, 13 bidan.
-Sumatera Utara 26 dokter, 1 dokter gigi, 3 perawat, 9 bidan.
-Sulawesi Selatan 18 dokter, 7 perawat, 4 bidan.
-Banten 12 dokter, 2 perawat, 4 bidan.
-Bali 6 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik.
-Aceh 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan.
-Kalimantan Timur 6 dokter dan 4 perawat.
(Baca: Sejumlah Tenaga Medis di Jakut Meriang Usai Divaksinasi Covid-19, Dinkes: Masih Kategori Wajar)
-Yogyakarta 6 dokter, 2 perawat, 3 bidan.
-Riau 6 dokter, 2 perawat, 1 bidan
-Kalimantan Selatan 5 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat.
-Sulawesi Utara 5 dokter, 1 perawat, 1 bidan.
-Sumatera Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi, 5 perawat
-Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat.
-Nusa Tenggara Barat 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan.
-Bengkulu 2 dokter, 2 bidan.
-Sumatera Barat 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat.
-Kalimantan Tengah 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker, 2 bidan.
-Lampung 1 dokter dan 2 perawat.
-Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat.
-Sulawesi Tenggara 1 dokter, 2 dokter gigi, 1 perawat.
-Sulawesi Tengah 1 dokter, 1 perawat.
-Papua Barat 1 dokter.
-Bangka Belitung 1 dokter.
-Papua 2 perawat, 1 bidan.
-Nusa Tenggara Timur 1 perawat.
-Kalimantan Barat 1 perawat, 1 apoteker, 1 tenaga lab medik.
-Jambi 1 apoteker.
-Daerah Penugasan Luar Negeri (DPLN) Kuwait 2 perawat.
-1 dokter masih dalam verifikasi.
(muh)