Indonesia Tembus 1 Juta Kasus Covid-19, PKS: Ini Warning Keras

Rabu, 27 Januari 2021 - 10:11 WIB
loading...
Indonesia Tembus 1 Juta Kasus Covid-19, PKS: Ini Warning Keras
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera. Foto/dok PKS
A A A
JAKARTA - Pandemi virus Corona (Covid-19) belum hilang dari Indonesia. Bukannya mereda, kasus ini kian bertambah. Bahkan sudah ada lebih dari satu juta kasus . Terus melajunya kasus Covid-19 menimbulkan kekhawatiran masyarakat karena semakin meningkatnya jumlah kematian akibat virus asal Wuhan, China ini.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai angka satu juta kasus menunjukkan pandemi Covid-19 semakin tidak terkendali. Menurut dia, kondisi ini harus disikapi sebagai peringatan keras. Mardani juga menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengambil tindakan yang tepat.

"Bismillah, kemarin (26/1/2021) kasus positif Covid-19 masuk angka 1 juta. Angka yang tercapai di tengah kondisi yang makin tidak terkendali dan kasus aktif yang meledak. Warning keras bagi penanganan Covid-19 kita. Di periode yang kedua, Pak Jokowi mesti bisa mengambil kebijakan tepat meskipun tidak populis," kata Mardani melalui akun Twitternya, @MardaniAliSera, Rabu (27/1/2021).

Mardani menyarankan untuk mengaktifkan sistem rujukan terintegrasi (Sisrute) yang sudah diterapkan Kementerian Kesehahatan (Kemenkes) sejak tahun 2016."Lalu wajibkan seluruh RS menerapkan aplikasi tersebut. Pengembangan sistem ini penting untuk memfasilitasi rujukan pasien Covid-19 yang kian meningkat," katanya.

Selain memperhatian kesiapan ruang Insentive Care Unit (ICU), kata dia, pemerintah juga perlu memastikan ketersediaan peralatan yang memadai.

"Menambah ICU tanpa memperhatikan hal tersebut akan membebani pasien. Contoh di beberapa kasus pasien terpaksa mencari ventilator sampai obat secara mandiri karena sudah tidak tersedia lagi di rumah sakit," ujar Mardani.

Menurut dia, situasi saat ini menuntut penanganan yang capat. Layanan berbasis digital bisa menjadi solusi menyikapi situasi darurat. "Di tengah situasi yang menuntut kecepatan, sistem ini bisa menjadi solusi percepatan layanan berbasis digital ketika ada situasi darurat. Terlebih ketika ruang perawatan intensif rumah sakit penuh," cuitnya.

Menurut dia, tanpa mengendalikan laju penularan di hulu, RS berpotensi mengalami kebanjiran pasien. Bahaya jika tidak segera ditangani karena dapat meningkatkan angka kematian. "Tidak hanya pasien Covid-19, tapi bisa berdampak pada pasien non-Covid-19 yang turut membutuhkan tindakan darurat," kata Mardani.

(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2171 seconds (0.1#10.140)