Waspada, Infeksi Kedua Covid-19 Terjadi jika Daya Tahan Tubuh Turun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Riskiyana Sukandhi Putra mengingatkan orang yang sudah terpapar Covid-19 bisa terpapar kembali atau disebut sebagai second infection.
"Jangan lupa kita mempunyai bahasa yang namanya second infection, infeksi yang kedua . Infeksi yang kedua bisa terjadi, manakala kita terjadi penurunan daya tahan tubuh kita sendiri,” kata Riskiyana dalam webinar bertema 'Mengapa Perlu Vaksinasi Covid-19 ?', Selasa (26/1/2021).
Karena itu, Riskiyana menegaskan tidak ada jaminan orang tidak tertular Covid-19 . "Tidak ada jaminan, tidak ada yang menjamin orang tidak tertular Covid-19 , sehebat apa pun dia. Jadi kita sendiri yang bisa melakukan upaya-upaya semacam itu," tegasnya.
Baca juga: Pakai Masker Diperkirakan hingga Tahun 2025, Pakar Epidemiologi: Bisa Jadi
Bahkan, kata Riskiyana, banyak pejabat termasuk Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo yang juga terpapar Covid-19 namun tanpa gejala.
"Jadi banyak pejabat-pejabat kita termasuk dari BNPB yang merasa ‘saya nggak merasa keluhan apa-apa, tapi ketika dites kok positif’. Nah ini yang perlu kita waspadai," tegas Riskiyana.
Riskiyana mengatakan bahwa dirinya setiap pekan juga melakukan tes antigen. Upaya ini dilakukannya untuk mencegah penularan Covid-19 . "Saya tidak mau menulari keluarga saya, saya tidak mau teman-teman kerja saya (tertular), saya tidak mau menulari masyarakat yang di sekitar saya, begitu," katanya.
Baca juga: Dokter Reisa Tak Bosan Bagikan Tips Cegah Penularan Covid-19: Pakai Masker yang Bener
Dia mengatakan, pemahaman yang perlu diberikan adalah bagaimana kita berperilaku seolah-olah kita ini positif, supaya tidak menular dan tidak tertular. "Sebaliknya yang lain juga menganggap sedang menderita sakit, sehingga tidak boleh menulari dan terlindungi dari penularan orang yang lain," ungkap Riskiyana.
Riskiyana mengatakan upaya untuk mencegah agar tidak terpapar Covid-19 saat ini selain vaksinasi adalah disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun). Ditambahkan dua hal yang penting yakni pertama menjaga agar gizi tetap seimbang. "Tentu dengan orang yang mempunyai gizi yang cukup tentu mempunyai daya imunitas yang lebih baik daripada yang gizinya kurang," kata Riskiyana.
Selain itu, menjaga imunitas dengan menjaga aktivitas fisik, mengatur waktu kerja dan istirahat yang cukup. "Yang kedua, cukup nggak kita melakukan aktivitas fisik dan mengatur waktu kerja dan istirahat. Kalau itu tidak terjadi, maka terjadi penurunan produksi dari imunitas di tubuh kita sendiri. Itu upaya kita untuk menambahkan imunitas dari serangan Covid-19," jelas Riskiyana.
Lihat Juga: Deretan Brevet dan Tanda Jasa Komjen Dharma Pongrekun, Sosok yang Sebut Covid-19 Konspirasi
"Jangan lupa kita mempunyai bahasa yang namanya second infection, infeksi yang kedua . Infeksi yang kedua bisa terjadi, manakala kita terjadi penurunan daya tahan tubuh kita sendiri,” kata Riskiyana dalam webinar bertema 'Mengapa Perlu Vaksinasi Covid-19 ?', Selasa (26/1/2021).
Karena itu, Riskiyana menegaskan tidak ada jaminan orang tidak tertular Covid-19 . "Tidak ada jaminan, tidak ada yang menjamin orang tidak tertular Covid-19 , sehebat apa pun dia. Jadi kita sendiri yang bisa melakukan upaya-upaya semacam itu," tegasnya.
Baca juga: Pakai Masker Diperkirakan hingga Tahun 2025, Pakar Epidemiologi: Bisa Jadi
Bahkan, kata Riskiyana, banyak pejabat termasuk Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo yang juga terpapar Covid-19 namun tanpa gejala.
"Jadi banyak pejabat-pejabat kita termasuk dari BNPB yang merasa ‘saya nggak merasa keluhan apa-apa, tapi ketika dites kok positif’. Nah ini yang perlu kita waspadai," tegas Riskiyana.
Riskiyana mengatakan bahwa dirinya setiap pekan juga melakukan tes antigen. Upaya ini dilakukannya untuk mencegah penularan Covid-19 . "Saya tidak mau menulari keluarga saya, saya tidak mau teman-teman kerja saya (tertular), saya tidak mau menulari masyarakat yang di sekitar saya, begitu," katanya.
Baca juga: Dokter Reisa Tak Bosan Bagikan Tips Cegah Penularan Covid-19: Pakai Masker yang Bener
Dia mengatakan, pemahaman yang perlu diberikan adalah bagaimana kita berperilaku seolah-olah kita ini positif, supaya tidak menular dan tidak tertular. "Sebaliknya yang lain juga menganggap sedang menderita sakit, sehingga tidak boleh menulari dan terlindungi dari penularan orang yang lain," ungkap Riskiyana.
Riskiyana mengatakan upaya untuk mencegah agar tidak terpapar Covid-19 saat ini selain vaksinasi adalah disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun). Ditambahkan dua hal yang penting yakni pertama menjaga agar gizi tetap seimbang. "Tentu dengan orang yang mempunyai gizi yang cukup tentu mempunyai daya imunitas yang lebih baik daripada yang gizinya kurang," kata Riskiyana.
Selain itu, menjaga imunitas dengan menjaga aktivitas fisik, mengatur waktu kerja dan istirahat yang cukup. "Yang kedua, cukup nggak kita melakukan aktivitas fisik dan mengatur waktu kerja dan istirahat. Kalau itu tidak terjadi, maka terjadi penurunan produksi dari imunitas di tubuh kita sendiri. Itu upaya kita untuk menambahkan imunitas dari serangan Covid-19," jelas Riskiyana.
Lihat Juga: Deretan Brevet dan Tanda Jasa Komjen Dharma Pongrekun, Sosok yang Sebut Covid-19 Konspirasi
(zik)