Kemenangan Biden: Optimis Iya, Euphoria Tidak!

Minggu, 24 Januari 2021 - 09:52 WIB
loading...
A A A
Yang paling disoroti khususnya oleh sebagian Komunitas Muslim adalah pemilihan warga 'gay dan transgender' pertama dalam tim pemerintahan Biden. Tapi sekali lagi, itulah konsekuensi dari pemerintahan yang terbuka atau eksklusif.

Baca juga: Pete Buttigieg Jadi Menteri Pertama di Kabinet Biden yang Mengaku Gay


Dari semua harapan di tengah kekhawatiran-kekhawatiran itu, kebijakan luar negeri (Foreign Policy) Biden juga menjadi sorotan Umat, khususnya yang ada di negara-negara mayoritas Muslim. Bagaimana Biden akan menangani isu Palestina dan Jerusalem khususnya? Akankah Biden membalik keputusan Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel secara sepihak?

Bagaimana pula dengan isu-isu keumatan lainnya, termasuk Isu Uighur, Rohingyah, Kashmir, Yaman, Suriah, dan lain-lain?

Jawaban yang pasti adalah tidak ada salahnya optimistis. Karena memang harusnya demikian. Tapi kemenangan Biden tidak perlu terlalu disambut dengan euphoria berlebihan. Amerika tetap Amerika yang punya karakter dan kepentingan sendiri. Belum lagi tentunya kita harus sadar bahwa pada semua bangsa seringkali di balik layar itu ada 'hidden power' (kekuatan tersembunyi) yang mengontrol kebijakan.

Maka pada akhirnya Umat Islam harus sadar bahwa perubahan nasib Umat ini tidak pernah dan memang tidak harus ditentukan oleh orang lain. Perubahan hanya akan terjadi ketika Umat ini sadar akan Urgensi melakukan perubahan itu.

Dan perubahan itu harusnya dimulai dari diri sendiri!
(zik)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1914 seconds (0.1#10.140)