Jokowi Perintahkan Kepala Basarnas Laksanakan Operasi SAR di Mamuju, Banjarmasin dan Sumedang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Basarnas , Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito menyebutkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Kepala BNPB dan Mensos untuk ke lokasi bencana gempa bumi Mamuju , Sulawesi Barat. Bahkan, dia dan Panglima TNI pun diperintahkan pula ke lokasi bencana di Mamuju Sulawesi Barat, Banjarmasin Kalimantan Selatan, dan Sumedang Jawa Barat.
"Presiden sudah memerintahkan Kepala BNPB, Mensos ke Mamuju dan besok Panglima TNI dan saya diperintahkan ke Kalsel dan Mamuju dengan membawa keperluan yang dibutuhkan serta peralatan untuk melaksanakan Operasi SAR," ujarnya pada wartawan, Jumat (15/1/2021).
Menurutnya, peralatan itu dibutuhkan untuk melakukan Operasi SAR pencarian dan evakuasi warga yang terdampak bencana di lokasi bencana, seperti Mamuju, Banjarmasin, dan Sumedang. Di Mamuju sendiri, Tim SAR Gabungan dari Basarnas telah turun ke lokasi melakukan estrikasi atau lencarian orang-orang yang tertimbun reruntuhan bangunan.
"Operasi SAR di daerah tersebut (Mamuju) masih berlangsung dan kita terus berusaha optimum melaksanakan dengan upaya-upaya yang ada bersama seluruh stekholder yang ada. Basarnas, BNPB, TNI-Polri, Organisasi SAR yang ada BPBD, dan lainnya, mudah-mudahan pelaksaan operasi SAR berjalan lancar," tuturnya.
Sedangkan terkait data korban terdampak bencana yang diterima Basarnas, kata dia, di Kalimantan Selatan tercatat ada 2.600 pengungsi dan diharapkan tak ada korban jiwa meninggal. Di Mamuju tercatat ada 34 orang meninggal dunia dengan belasan ribu pemgungsi dan di Sumedang tercatat ada 24 orang meninggal dunia akibat longsor dan 16 orang masih dalam pencarian.
"Memang kadang faktor cuaca nenjadi hambatan dalam operasi SAR. Terkait jumlah (korban) sangat dinamis, bisa bergerak dan berubah serta kami mohon doanya, kami pun akan berusaha seoptimal yang bisa dilaksanakn," katanya.
"Presiden sudah memerintahkan Kepala BNPB, Mensos ke Mamuju dan besok Panglima TNI dan saya diperintahkan ke Kalsel dan Mamuju dengan membawa keperluan yang dibutuhkan serta peralatan untuk melaksanakan Operasi SAR," ujarnya pada wartawan, Jumat (15/1/2021).
Menurutnya, peralatan itu dibutuhkan untuk melakukan Operasi SAR pencarian dan evakuasi warga yang terdampak bencana di lokasi bencana, seperti Mamuju, Banjarmasin, dan Sumedang. Di Mamuju sendiri, Tim SAR Gabungan dari Basarnas telah turun ke lokasi melakukan estrikasi atau lencarian orang-orang yang tertimbun reruntuhan bangunan.
"Operasi SAR di daerah tersebut (Mamuju) masih berlangsung dan kita terus berusaha optimum melaksanakan dengan upaya-upaya yang ada bersama seluruh stekholder yang ada. Basarnas, BNPB, TNI-Polri, Organisasi SAR yang ada BPBD, dan lainnya, mudah-mudahan pelaksaan operasi SAR berjalan lancar," tuturnya.
Sedangkan terkait data korban terdampak bencana yang diterima Basarnas, kata dia, di Kalimantan Selatan tercatat ada 2.600 pengungsi dan diharapkan tak ada korban jiwa meninggal. Di Mamuju tercatat ada 34 orang meninggal dunia dengan belasan ribu pemgungsi dan di Sumedang tercatat ada 24 orang meninggal dunia akibat longsor dan 16 orang masih dalam pencarian.
"Memang kadang faktor cuaca nenjadi hambatan dalam operasi SAR. Terkait jumlah (korban) sangat dinamis, bisa bergerak dan berubah serta kami mohon doanya, kami pun akan berusaha seoptimal yang bisa dilaksanakn," katanya.
(kri)