Menlu Beberkan Upaya Diplomasi untuk Mengatasi Pandemi Covid-19

Rabu, 06 Januari 2021 - 14:49 WIB
loading...
Menlu Beberkan Upaya...
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi membeberkan upaya diplomasi pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk mengatasi pandemi Covid-19 selama 2020.Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi membeberkan upaya diplomasi pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) untuk mengatasi pandemi Covid-19 selama 2020.

“Saya masih ingat bagaimana diplomasi bekerja siang malam untuk memenuhi kebutuhan alat diagnostik dan therapeutics terutama di awal pandemi. Selain memenuhi kebutuhan jangka pendek, diplomasi juga bergerak mendukung ketahanan dan kemandirian nasional di bidang kesehatan,” ungkap Retno dalam pernyataan pers tahunan Menlu selama 2020 yang dilakukan secara virtual, Rabu (6/1/2020). (Baca juga: Relawan Lapor Covid-19: ICU Rumah Sakit di Pulau Jawa Sudah Terisi Full 100%)

Retno pun mengungkapkan salah satunya adalah diplomasi untuk memperoleh sertifikasi Alat Pelindung Diri (APD) untuk penanganan Covid-19. “Sejumlah perusahaan Indonesia berhasil memperoleh sertifikasi ISO 16603 dan ISO 16604 untuk bahan APD. Agar ke depan Indonesia dapat menjadi salah satu pemasok APD di dunia,” katanya. (Baca juga: Kasus Covid-19 Tinggi, Pemerintah Kembali Lakukan Pembatasan Kegiatan di Jawa-Bali)

Selain itu, kata Retno, diplomasi juga bergerak agar Indonesia dapat membangun kemandirian nasional untuk obat-obatan dan bahan baku obat. Sementara untuk vaksin Covid-19, Retno mengatakan diplomasi terutama digunakan untuk meratakan jalan dan membuka akses komitmen kerja sama vaksin. “Baik secara bilateral dengan berbagai pihak maupun melalui platform multilateral. Prinsip vaksin sebagai public goods, akses setara, aman dan dengan harga terjangkau secara konsisten diusung Indonesia sejak awal pandemi,” tegas Retno.

Menlu Beberkan Upaya Diplomasi untuk Mengatasi Pandemi Covid-19


Retno mengatakan khusus mengenai platform multilateral, Indonesia terus aktif mengamankan potensi perolehan vaksin hingga 20% penduduk melalui mekanisme efek COVAX AMC. “Indonesia juga aktif berkontribusi untuk memperkuat ketersediaan vaksin melalui keanggotaan Indonesia dalam CEPI Investors Council, serta potensi kemitraan Biofarma dengan CEPI untuk Manufacturing vaksin global,” katanya.

(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1138 seconds (0.1#10.140)