Gencar Lawan Hoaks dan Provokasi, Petisi Akan beri Khofifah Award
loading...
A
A
A
JAKARTA - GubernurJawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengingatkan masyarakat tidak mudah diadu domba oleh pihak-pihak yang ingin membuat bangsa Indonesia tidak utuh. Pemuda Anti Provokasi (Petisi) mendukung langkah Khofifah melawan hoaxs dan provokasi.
Khofifah menilai, ujian bernegara kita sama maka jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak yang sengaja ingin mengganggu stabilitas dan persatuan bangsa ini. Sebagaimana yang disampaikan saat peringatan Hari Kesaktian Pancasila beberapa waktu lalu di Gedung Negara Grahadi diSurabaya. (Baca: Tanpa Gejala Apa-apa, Khofifah Positif Covid-19)
Mantan Menteri Sosial Era Kabinet Kerja I Jokowi-JK ini juga menegaskan, ada yang dengan sengaja "menggoreng" isu-isu berkaitan erat tentang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan berbagai kemasan narasi serta sarat provokasi.
Terkait dengan sikap tersebut, Pemuda Anti Provokasi (Petisi) mendukung langkah Khofifah melawan hoaks dan provokasi. Petisi menilai, sebagai Kepala Daerah, Khofifah punya tanggungjawab melindungi warga dan masyarakat Jawa Timur agar tak mudah diadu domba, apalagi terjebak dalam arus penyesatan informasi.
Koordinator Petisi Dani Samian menyambut baik berbagai upaya yang telah dan terus dilakukan Pemprov Jawa Timur agar menghindar dari segala tindakan provokatif. Apalagi, upaya-upaya yang dilakukan utamanya di jejaring sosial media dapat dikenai sanksi pidana UU ITE. (Baca juga: Guru di Jabar Mengaku Sedih, Perjuangan Bertahun-tahun untuk Jadi PNS Sirna)
Lebih jauh, Dani mengatakan, Petisi sebagai kelompok muda yang concern terhadap upaya-upaya melawan hoaks dan provokasi berencana memberi Award kepada Gubernur Jawa Timur sebagai sosok Kepala Daerah yang bekerja keras melawan provokasi.
"Petisi memandang sikap kenegarawan Gubernur Jawa Timur menjadi contoh positif bagi generasi muda Indonesia ditengah pandemi covid-19 saat ini," kata Dani melalui siaran persnya, Rabu (6/1/2021).
Sebagai tindak lanjut atas rencana tersebut, Petisi akan menyiapkan agenda pemberian Award untuk dapat diberikan kepada Gubernur Jawa Timur secara langsung atau melalui suatu agenda yang nantinya akan dilakukan secara terbatas. (Lihat videonya: Warga Hancurkan Bangunan Milik Salah satu Ormas di Bogor)
"Petisi ingin berkhidmat terhadap setiap orang yang mau bersama-sama membangun narasi kebangsaan inklusif, melawan berbagai bentuk diskriminasi atas nama Hoaks dan Provokasi," katanya.
Khofifah menilai, ujian bernegara kita sama maka jangan mau diadu domba oleh pihak-pihak yang sengaja ingin mengganggu stabilitas dan persatuan bangsa ini. Sebagaimana yang disampaikan saat peringatan Hari Kesaktian Pancasila beberapa waktu lalu di Gedung Negara Grahadi diSurabaya. (Baca: Tanpa Gejala Apa-apa, Khofifah Positif Covid-19)
Mantan Menteri Sosial Era Kabinet Kerja I Jokowi-JK ini juga menegaskan, ada yang dengan sengaja "menggoreng" isu-isu berkaitan erat tentang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dengan berbagai kemasan narasi serta sarat provokasi.
Terkait dengan sikap tersebut, Pemuda Anti Provokasi (Petisi) mendukung langkah Khofifah melawan hoaks dan provokasi. Petisi menilai, sebagai Kepala Daerah, Khofifah punya tanggungjawab melindungi warga dan masyarakat Jawa Timur agar tak mudah diadu domba, apalagi terjebak dalam arus penyesatan informasi.
Koordinator Petisi Dani Samian menyambut baik berbagai upaya yang telah dan terus dilakukan Pemprov Jawa Timur agar menghindar dari segala tindakan provokatif. Apalagi, upaya-upaya yang dilakukan utamanya di jejaring sosial media dapat dikenai sanksi pidana UU ITE. (Baca juga: Guru di Jabar Mengaku Sedih, Perjuangan Bertahun-tahun untuk Jadi PNS Sirna)
Lebih jauh, Dani mengatakan, Petisi sebagai kelompok muda yang concern terhadap upaya-upaya melawan hoaks dan provokasi berencana memberi Award kepada Gubernur Jawa Timur sebagai sosok Kepala Daerah yang bekerja keras melawan provokasi.
"Petisi memandang sikap kenegarawan Gubernur Jawa Timur menjadi contoh positif bagi generasi muda Indonesia ditengah pandemi covid-19 saat ini," kata Dani melalui siaran persnya, Rabu (6/1/2021).
Sebagai tindak lanjut atas rencana tersebut, Petisi akan menyiapkan agenda pemberian Award untuk dapat diberikan kepada Gubernur Jawa Timur secara langsung atau melalui suatu agenda yang nantinya akan dilakukan secara terbatas. (Lihat videonya: Warga Hancurkan Bangunan Milik Salah satu Ormas di Bogor)
"Petisi ingin berkhidmat terhadap setiap orang yang mau bersama-sama membangun narasi kebangsaan inklusif, melawan berbagai bentuk diskriminasi atas nama Hoaks dan Provokasi," katanya.
(ysw)