Ekonomi Nasional Berputar, tapi Pelan

Rabu, 06 Januari 2021 - 06:35 WIB
loading...
Ekonomi Nasional Berputar,...
Pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi nasional pada 2021 akan membaik meski Indonesia dan banyak negara lain masih dilanda pandemi Covid-19. (Ilustrasi: SINDONews/Tyud)
A A A
PEMERINTAH optimistis pertumbuhan ekonomi akan rebound tahun ini, meski masih tetap dihantui pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Hampir semua negara, tidak terkecuali Indonesia, masih berjuang memotong rantai persebaran Covid-19 sebagai faktor penyebab utama ketidakpastian alias “hantu” pemulihan ekonomi tahun ini. Wabah yang mulai menyebar awal 2020 dari Wuhan, China, itu telah membuat perekonomian dunia terkontraksi. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, sudah mulai bisa menekan dampak pandemi itu sehingga perekonomiannya sudah menunjukkan kecenderungan pembalikan menuju zona positif.

Walau demikian, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tetap mewanti-wanti bahwa membalikkan kinerja ekonomi pada zona positif tahun ini adalah sebuah tantangan besar. Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu berharap vaksin Covid-19 yang sedang dipersiapkan awal tahun ini bisa menjadi salah satu kunci pemulihan ekonomi. Selain vaksin, sejumlah strategi pemulihan ekonomi tinggal dilaksanakan. Untuk sisi moneter dan keuangan pemerintah terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya pemerintah menaruh harapan besar pada implementasi Undang-Undang (UU) Cipta Kerja sebagai bagian dari instrumen pemulihan ekonomi. Karena itu, pemerintah mematok target pertumbuhan ekonomi di level 4% hingga 5% untuk tahun ini.

Pihak bank sentral juga meyakini pemulihan ekonomi tahun ini bakal lebih baik sehingga berani memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional pada level 4,8% hingga 5,8%. Prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia versi BI yang lebih tinggi dari target yang dipatok pemerintah didasarkan pada tiga indikator utama. Pertama, sumber produk domestik bruto (PDB) kembali membaik. Di antaranya, kinerja ekspor membaik seiring pertumbuhan global. Pihak BI memprediksi PDB global akan berada di level 5%. Lalu ekonomi mitra dagang utama Indonesia, China dan Amerika Serikat (AS), diprediksi akan bertumbuh masing-masing 7,8% dan 4,3% tahun ini. Didukung oleh investasi seiring berlakunya UU Cipta Kerja, sektor konsumsi sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi juga dipercaya terus membaik.

Indikator kedua, pelaksanaan vaksinasi diyakini mengembalikan mobilitas manusia sehingga aktivitas ekonomi berangsur pulih. Meminjam istilah Gubernur BI Perry Warjiyo, vaksinasi adalah prasyarat dalam mendukung pemulihan ekonomi dan bank sentral turut berpartisipasi dalam pembiayaan vaksinasi. Indikator ketiga, sinergi kebijakan antara pemerintah, BI, OJK, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), perbankan, dan dunia usaha. Ketiga indikator tersebut—sumber PDB, vaksinasi, sinergi kebijakan nasional–dan didukung upaya maksimal dalam menjaga stabilitas makroekonomi diyakini kinerja pertumbuhan ekonomi berangsur pulih.

Sementara itu, dana yang disiapkan untuk pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada tahun ini dinaikkan menjadi Rp403,9 triliun dari sebelumnya Rp372,3 triliun dengan mempertimbangkan kondisi pandemi Covid-19 tak kunjung surut. Rincian anggaran PEN meliputi kluster kesehatan sebesar Rp25,4 triliun. Angka tersebut masih bisa berubah menyusul kebijakan pemerintah yang menggratiskan vaksinasi untuk masyarakat. Selanjutnya dana perlindungan sosial Rp110,2 triliun.

Lalu, anggaran sektoral kementerian dan lembaga serta pemerintah daerah mengalami peningkatan menjadi Rp184,2 triliun dari sebelumnya Rp136,7 triliun. Anggaran dukungan UMKM Rp63,7 triliun dan anggaran insentif usaha Rp20,26 triliun. Adapun realisasi anggaran PEN mencapai Rp579,78 triliun atau 83,4% dari pagu anggaran sebesar Rp695,2 triliun tahun lalu.

Meski pemerintah menaruh harapan besar pertumbuhan ekonomi tahun ini jauh lebih baik dari 2020, bahkan mendekati angka pertumbuhan dua tahun lalu, sejumlah lembaga internasional justru memberi prediksi pertumbuhan ekonomi jauh di bawah target pemerintah, tetapi keluar dari zona merah alias minus. Jadi, pemerintah tetap harus mengeluarkan tenaga ekstrakeras untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi yang sudah dipatok hingga 5% tahun ini. Semua stakeholder harus bergerak bersama, seirama dalam menggelindingkan roda pertumbuhan ekonomi nasional. Ini sebuah pekerjaan rumah yang amat berat dan sangat bergantung pada penanganan pandemi Covid-19 yang bisa meminimalkan kasus masyarakat yang terinfeksi virus mematikan itu.
(bmm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jokowi: Indonesia Salah...
Jokowi: Indonesia Salah Satu Negara Terbaik Atasi Covid-19 dan Dampak Ekonominya
KPK Sita Dokumen Proyek...
KPK Sita Dokumen Proyek dalam Penggeledahan 3 Kantor Pemerintahan di Muna
SDGs Kesehatan dan Litbang
SDGs Kesehatan dan Litbang
Mendeteksi Sinyal Pemulihan...
Mendeteksi Sinyal Pemulihan Ekonomi
Mantan Dirjen Kemendagri...
Mantan Dirjen Kemendagri Ardian Noervianto Dijebloskan ke Lapas Sukamiskin
Saatnya Ekonomi Indonesia...
Saatnya Ekonomi Indonesia Bangkit
Kepala Perpusnas: Program...
Kepala Perpusnas: Program TPBIS Jadi Solusi Pemulihan Ekonomi Pascapandemi
Jokowi Selalu Minta...
Jokowi Selalu Minta Angka untuk Membuktikan Perbaikan Ekonomi
Indonesia Dinilai Cukup...
Indonesia Dinilai Cukup Kuat di Tengah Perlambatan Ekonomi Dunia
Rekomendasi
Beragam Kejahatan kini...
Beragam Kejahatan kini Ada di TikTok, Ini Modusnya
Kronologi Lengkap Penangkapan...
Kronologi Lengkap Penangkapan Jonathan Frizzy Atas Kasus Vape Obat Keras
KPK Dilarang Tangkap...
KPK Dilarang Tangkap Direksi dan Komisaris BUMN, Ini Kata Erick Thohir
Berita Terkini
Dukung Pemerintahan...
Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ketum PITI Ajak Semua Pihak Jaga Soliditas
Cak Imin Kenang Pertemuan...
Cak Imin Kenang Pertemuan Terakhir dengan Anggota DPR Alamuddin Dimyati Rois
Anggota DPR Alamuddin...
Anggota DPR Alamuddin Dimyati Rois Meninggal Dunia
Sutiyoso Desak Hercules...
Sutiyoso Desak Hercules Minta Maaf ke Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Ketua DPR Desak Pemerintah...
Ketua DPR Desak Pemerintah Hadir: Jangan Biarkan Korban PHK Berjuang Sendiri
Tiga Terdakwa Kasus...
Tiga Terdakwa Kasus Korupsi Timah Rp300 Triliun Divonis 3 hingga 10 Tahun Penjara, Denda Rp500-750 juta
Infografis
Market Value Tim Nasional...
Market Value Tim Nasional Asia Tenggara: Timnas Indonesia Teratas
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved