Guru Besar FK UI: Vaksin COVID-19 untuk Mencegah Bukan Mengobati

Senin, 04 Januari 2021 - 14:32 WIB
loading...
Guru Besar FK UI: Vaksin...
Guru Besar FK UI Tjandra Yoga Aditama menegaskan, vaksin COVID-19 berfungsi untuk mencegah bukan mengobati. FOTO/ILUSTRASI/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) yang juga pernah menjabat sebagai Direktur Penyakit Menular World Health Organization (WHO) South-East Asia Region, Tjandra Yoga Aditama menegaskan, vaksin COVID-19 berfungsi untuk mencegah bukan mengobati.

"Kita tahu COVID-19 ini sudah ada di dunia sejak Desember 2019, yang sudah banyak upaya yang dilakukan sebenarnya. Tetapi memang dunia belum dapat mengendalikan penyakit ini secara baik, begitu katakanlah. Karena itulah mulai diperkenalkan vaksin untuk mencegah penyakit itu terjadi. Kenapa vaksin untuk mencegah? Karena vaksin yang tujuannya untuk mencegah bukan untuk mengobati," katanya dalam dialog secara virtual di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Senin (4/1/2021).

Jika ada pertanyaan bagaimana vaksin itu bekerja? Tjandra pun menjawab bahwa sebenarnya manusia diciptakan oleh Tuhan sudah diberikan mekanisme yang sangat baik. "Kalau ada virus penyebab penyakit, misalnya virus penyebab penyakit ini masuk ke dalam tubuh manusia, maka tubuh manusia akan membentuk pertahanan namanya antibodi. Jadi kalau ada virus masuk ada antibodi, antibodi ini tugasnya untuk melawan virus yang masuk itu. Tetapi kalau sudah virusnya yang masuk, tentu ada penyakit yang masuk. Sehingga timbulnya penyakit baru itu sesudah penyakit yang masuk," kata Tjandra. ( )

Kenapa vaksin disebut dengan pencegahan? "Karena vaksin ini adalah bagian dari virus. Jadi virus itu diolah sedemikian rupa, sudah tidak berbahaya bagi manusia atau hanya sebagian kecil dari virus itu diambil secara laboratorium, kemudian bagian dari virus itu dimasukkan ke dalam manusia sebagai vaksin," papar Tjandra.

"Sementara manusia melihatnya ini virus nih. Jadi antibodi sudah dibuat, karena ada vaksin antibodi dibuat. Sehingga sebelum penyakitnya datang antibodi kekebalan sudah ada. Kalau nanti belakangan ada penyakitnya masuk, maka si antibodi ini bekerja untuk melawan penyakit itu," katanya.

Menurut Tjandra, vaksin akan membentuk kekebalan tubuh sebelum virus masuk. "Jadi kita sudah punya kekebalan sebelum virus penyakit yang masuk ke dalam tubuh manusia. Itulah prinsip dasar vaksin secara umum, itu juga prinsip dasar vaksin virus COVID-19 ," katanya. ( )

Namun, Tjandra menegaskan bahwa vaksin yang diberikan ke dalam tubuh manusia harus betul-betul terjaga mutu, keamanan, dan efektivitasnya. "Memang vaksin itu perlu untuk mencegah penyakit gitu ya. Supaya kita punya kekebalan, kita punya antibodi terhadap penyakit yang akan masuk. Tentu saja vaksinnya harus vaksin yang terjaga mutunya, keamanannya, efektivitasnya. Sehingga antibodi yang terbentuk betul-betul cocok untuk menangani virus yang akan masuk," katanya.

(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1460 seconds (0.1#10.140)