Kemenkes Optimistis Kebutuhan Vaksin di Indonesia Bakal Terpenuhi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes , dr Siti Nadia Tramidzi menyatakan, pemerintah optimis bisa memenuhi kebutuhan vaksinasi bagi semua masyarakat Indonesia. Pemerintah juga telah menyiapkan sarana dan prasarana dalam pelayanan pemberian vaksinasi tersebut.
(Baca juga: Vaksin Sinovac Disebut Hanya untuk Uji Coba Klinis, Kemenkes Pastikan Hoaks)
"Kita cukup optimis karena kemarin juga sudah ada penandatanganan kerja sama dengan penyedia vaksin dan akan segera dapat kembali dalam bentuk materian vaksin sinovac, Insyallah kita bisa memenuhi vaksin sesuai dengan kebutuhan kita," ujarnya pda wartawan, Minggu (3/12/2021).
(Baca juga: Kemenkes Sepakat Beli 50 Juta Dosis Vaksin AZD1222 dari AstraZeneca)
Menurutnya, pemerintah pun sudah siap dari segi sarana dan prasarana guna menyelesaikan vaksinasi di Indonesia selama 15 bulan. Dari segi fasilitas pelayanan kesehatan, pemerintah didukung 13.000 puskesmas dengan hampir 2.500 RS dan 49 kantor kesehatan pelabuhan.
"Lalu, kita juga ada 30.000 vaksinator yang siap memberikan pelayanan vaksinasi pada semua sasaran terhadap 181,5 juta populasi di 34 provinsi," tuturnya.
Di menerangkan, sejauh ini, hasil uji klinis di Turki dan Brazil memberkan hasil yang baik, begitu juga dari Universitas Padjadjaran. Maka itu, pemerintah pun optimis vaksinasi di Indonesia bisa dilakukan sesuai rencana, yakni dilakukan pada Minggu ke 2 atau ke 3 Januari 2021 hingga Maret 2022, yang mana prosesnya dilakukan selama dua periode.
"Kita semua mengharapkan bisa keluar dari situasi pandemi covid-19, jadi vaksinasi ini akan memberikan dampak luar biasa. Kita sudah ketahui manfaat vaksinasi ini kalau cakupan atau orang yang menerima vaksinasi ini angkanya bisa mencapai 100% dari sasaran maka kekebalan akan terjadi, khususnya kekebalan kelompok," terangnya.
Dia menambahkan, dengan adanya kekebalan kelompok itu akan dapat melindungi populasi-populasi lain yang pada saat ini belum bisa mendapatkan vaksinasi. Disamping itu, pemerintah pun meminta pada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 3M dan menghindari kerumunan secara ketat lantaran perjalanan Indonesia masih cukup panjang agar bisa keluar dari pandemi Covid-19.
"Vaksin bersama penerapan disiplin 3M, menghindari kerumunan, dan memperkuat 3T merupakan upaya lengkap dalam menekan penyebaran Covid-19 secara efektif. Vaksinasi ini merupakan momentum penting dan pembawa harapan baru dalam upaya mengakhiri pandemi," katanya.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
(Baca juga: Vaksin Sinovac Disebut Hanya untuk Uji Coba Klinis, Kemenkes Pastikan Hoaks)
"Kita cukup optimis karena kemarin juga sudah ada penandatanganan kerja sama dengan penyedia vaksin dan akan segera dapat kembali dalam bentuk materian vaksin sinovac, Insyallah kita bisa memenuhi vaksin sesuai dengan kebutuhan kita," ujarnya pda wartawan, Minggu (3/12/2021).
(Baca juga: Kemenkes Sepakat Beli 50 Juta Dosis Vaksin AZD1222 dari AstraZeneca)
Menurutnya, pemerintah pun sudah siap dari segi sarana dan prasarana guna menyelesaikan vaksinasi di Indonesia selama 15 bulan. Dari segi fasilitas pelayanan kesehatan, pemerintah didukung 13.000 puskesmas dengan hampir 2.500 RS dan 49 kantor kesehatan pelabuhan.
"Lalu, kita juga ada 30.000 vaksinator yang siap memberikan pelayanan vaksinasi pada semua sasaran terhadap 181,5 juta populasi di 34 provinsi," tuturnya.
Di menerangkan, sejauh ini, hasil uji klinis di Turki dan Brazil memberkan hasil yang baik, begitu juga dari Universitas Padjadjaran. Maka itu, pemerintah pun optimis vaksinasi di Indonesia bisa dilakukan sesuai rencana, yakni dilakukan pada Minggu ke 2 atau ke 3 Januari 2021 hingga Maret 2022, yang mana prosesnya dilakukan selama dua periode.
"Kita semua mengharapkan bisa keluar dari situasi pandemi covid-19, jadi vaksinasi ini akan memberikan dampak luar biasa. Kita sudah ketahui manfaat vaksinasi ini kalau cakupan atau orang yang menerima vaksinasi ini angkanya bisa mencapai 100% dari sasaran maka kekebalan akan terjadi, khususnya kekebalan kelompok," terangnya.
Dia menambahkan, dengan adanya kekebalan kelompok itu akan dapat melindungi populasi-populasi lain yang pada saat ini belum bisa mendapatkan vaksinasi. Disamping itu, pemerintah pun meminta pada masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan 3M dan menghindari kerumunan secara ketat lantaran perjalanan Indonesia masih cukup panjang agar bisa keluar dari pandemi Covid-19.
"Vaksin bersama penerapan disiplin 3M, menghindari kerumunan, dan memperkuat 3T merupakan upaya lengkap dalam menekan penyebaran Covid-19 secara efektif. Vaksinasi ini merupakan momentum penting dan pembawa harapan baru dalam upaya mengakhiri pandemi," katanya.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
(maf)