Targetkan 100% Angka Kesembuhan, Satgas Harap Januari 2021 Ada Gebrakan Penanganan Covid-19

Kamis, 31 Desember 2020 - 22:29 WIB
loading...
Targetkan 100% Angka Kesembuhan, Satgas Harap Januari 2021 Ada Gebrakan Penanganan Covid-19
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito.Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan selama 10 bulan penanganan covid, baik kasus aktif, sembuh maupun kematian cukup dinamis perubahannya. Dimana untuk kasus positif covid-19 diakuinya terus mengalami peningkatan signifikan.

Sementara angka kematian meski mengalami peningkatan masih dapat ditekan. Angka kesembuhan pun juga terus meningkat. “Sejak awal pandemi telah tercatat 735.124 kasus konfirmasi positif. 603.741 kesembuhan atau 82,12%. Dan 21.944 kematian atau 2,9%. Kedepannya kita harus memiliki target untuk mencapai 100% kesembuhan. Dan menekan angka kematian,” kata Wiku saat konferensi persnya, Kamis (31/12/2020).

Dia mengatakan, kasus aktif di kabupaten/kota juga masih sangat bervariasi. Namun dia mewanti-wanti kepada 27 kabupaten/kota yang masih memiliki lebih dari 1000 kasus aktif. Lalu untuk zona risiko penularan, Wiku mengatakan ada kecenderungan kabupaten/kota bergeser ke arah zona oranye.

“Selama 10 bulan ini terlihat bahwa zona risiko tingkat kabupaten/kota semakin bergeser ke arah zona oranye sejak beberapa minggu terakhir ini. Zona merah cenderung fluktuatif dan zona hijau semakin sedikit jumlahnya,” ungkapnya.

Lalu terkait dengan testing, Wiku mengakui kemampuan Indonesia masih fluktuatif. Indonesia pernah mencapai mencapai 96,35% dari target WHO. Namun di minggu ini turun menjadi 83,31%. (Baca: Perjuangan Tanpa Lelah Relawan Covid-19 Bantu Masyarakat Hadapi Pandemi)

Dia menuturkan, baik pemerintah pusat, daerah dan masyarakat harus terus berupaya untuk meningkatkan terus kinerja ini. Menurutnya misi ini tidak akan terwujud jika pemerintah dan masyarakat tidak bersinergi.

“Kita berharap di bulan ke-11 (Januari 2021), penanganan kita bisa melakukan gebrakan. Dimana zonasi cenderung mengarah ke zona hijau . Kita sudah banyak belajar selama 10 bulan. Sehingga tidak ada yang tidak mungkin yaitu menurunkan risiko. Sehingga Indonesia bisa didominasi oleh zona yang lebih aman,” pungkasnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1008 seconds (0.1#10.140)