Cegah Gempa Disertai Tsunami di Selatan Jawa, BNPB-Pemda Bangun Sabuk Hijau

Rabu, 30 Desember 2020 - 09:28 WIB
loading...
Cegah Gempa Disertai Tsunami di Selatan Jawa, BNPB-Pemda Bangun Sabuk Hijau
BNPB bersama Pemprov Jateng akan membangun sabuk hijau yakni menanam mangrove dan palaka untuk mengantisipasi gempa yang disertai tsunami di selatan Jawa. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Hasil riset Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menemukan adanya potensi gempa yang mengakibatkan tsunami di dua lokasi selatan Jawa. Dua lokasi itu adalah kawasan selatan Banten-Jawa Barat (Jabar) dan selatan Jawa Tengah (Jateng)-Jawa Timur (Jatim).

Untuk mengantisipasi itu, BNPB telah mendesain upaya mitigasi terintegrasi. Salah satu langkahnya, pembangunan greenbelt (sabuk hijau) yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Sabuk hijau yang akan dibangun ini merupakan gugusan tanaman dengan dua kombinasi pohon, yakni mangrove dan palaka. Mangrove jenis pandanus akan ditanam di sisi yang menghadap laut. Tanaman ini berfungsi untuk mereduksi energi tsunami. Sedangkan, palaka termasuk tanaman keras sehingga menjadi lapisan pelindung di sisi belakang atau darat. (Baca juga: Indonesia Dilanda Gempa 6.000 Kali per Tahun, BMKG: Waspadai Potensi Tsunami)

Plt Direktur Pemetaan dan Evakuasi Risiko Bencana BNPB Abdul Muhari mengatakan ketebalan dan formasi penanaman vegetasi ini akan diatur dengan berbasis perhitungan ilmiah. Tujuannya, penetrasi tsunami tidak terlalu jauh ke arah darat dan dapat meminimalisir korban dan kerusakan di daratan. “Kegiatan penanaman ini diupayakan dimulai pada awal tahun depan dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda) setempat,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan pers BNPB, Rabu (30/12/2020). (Baca juga: 85% Wilayah Indonesia Memasuki Musim Hujan, Waspadai Cuaca Ekstrem La Nina hingga Mei 2021)

Muhari mengungkapkan berdasarkan hasil riset, terdapat segmen yang berada di selatan Banten-Jabar dengan potensi energi gempa hingga magnitudo (M) 8,8. “Sedangkan, segmen Jateng-Jatim berpotensi memiliki energi magnitudo 8,9. Jika terlepas secara bersamaan akan menghasilkan potensi energi secara magnitudo 9,1,” jelasnya. (Baca juga: Mitigasi Tsunami di Selatan Jawa, BNPB: Ekosistem Garis Pantai Sangat Penting)

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik informasi yang disampaikan BNPB dan ITB ini. Ia memberikan arahan kepada seluruh kepala daerah di Jateng untuk segera menindaklanjuti informasi tersebut. “Kita harus memanfaatkan momentum musim hujan yang masih berlangsung hingga bulan Maret tahun depan. Tujuannya, penanaman ini dapat berjalan baik dan vegetasi yang ditanam bisa tumbuh sempurna,” pungkasnya.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1083 seconds (0.1#10.140)