85% Wilayah Indonesia Memasuki Musim Hujan, Waspadai Cuaca Ekstrem La Nina hingga Mei 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG ) memprediksi fenomena cuaca ekstrem La Nina di Indonesia akan berlangsung hingga Mei 2021. Untuk itu, masyarakat diimbau agar mewasdapai dampak La Nina.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan perkembangan musim hujan hingga menjelang akhir Desember 2020, menunjukkan bahwa sebanyak 85% zona musim (ZOM) di wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. (Baca juga: BMKG Ingatkan Operator Penerbangan Waspada Fenomena La Nina)
Sedangkan 15% sisanya belum memasuki musim hujan, yaitu Lampung bagian Tengah dan Timur, pesisir Utara Banten, DKI Jakarta bagian Barat, Jawa Barat bagian Utara, sebagian Jawa Timur, Bali bagian Selatan, sebagian NTB, NTT bagian Timur, Sulawesi Selatan bagian Timur, Sulawesi Barat bagian Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara bagian Timur, sebagian Maluku, dan Papua bagian Tengah-Selatan.
"Musim hujan tahun 2020/2021 kali ini diwarnai oleh latar belakang fenomena iklim global La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020, dan diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas La Nina Moderat menjadi La Nina Lemah pada Maret 2021," kata Dwikorita dalam keterangannya, Kamis (24/12/2020). (Tonton Video: Tanggul Jebol, Jalan Cikutra Tak Ubahnya Aliran Sungai)
La nina adalah cuaca ekstrem dimana curah hujan tinggi dan cuaca dingin di bawah 0,5 derajat celcius. Saat ini, analisis anomali suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah menunjukan kondisi lebih dingin minus 1.34 derajat celcius dari normalnya.
"Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan prakiraan curah hujan bulanan, diprakirakan kondisi musim hujan hingga Maret 2021 akan bersifat normal sampai atas normal atau cenderung lebih basah dari biasanya atau bila dibandingkan dengan musim hujan tahun lalu," kata Dwikorita. (Baca juga: BMKG Sampaikan Wilayah Ini yang Paling Berpotensi Terdampak Fenomena La Nina)
Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal menambahkan bahwa beberapa daerah yang berpotensi mengalami curah hujan kategori tinggi (300-500mm/bulan) untuk periode enam bulan ke depan yaitu pada Januari - April 2021 adalah di bagian barat Sumatera, sebagian besar Jawa, sebagian Bali, NTT, NTB, bagian tengah-utara Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Serta pada Mei - Juni 2021 diprediksi di bagian utara Kalimantan, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat bagian utara, dan Papua bagian tengah. (Baca juga: Mengenal La Nina, si 'Gadis Kecil' Saudara Perempuan El Nino)
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan perkembangan musim hujan hingga menjelang akhir Desember 2020, menunjukkan bahwa sebanyak 85% zona musim (ZOM) di wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan. (Baca juga: BMKG Ingatkan Operator Penerbangan Waspada Fenomena La Nina)
Sedangkan 15% sisanya belum memasuki musim hujan, yaitu Lampung bagian Tengah dan Timur, pesisir Utara Banten, DKI Jakarta bagian Barat, Jawa Barat bagian Utara, sebagian Jawa Timur, Bali bagian Selatan, sebagian NTB, NTT bagian Timur, Sulawesi Selatan bagian Timur, Sulawesi Barat bagian Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara bagian Timur, sebagian Maluku, dan Papua bagian Tengah-Selatan.
"Musim hujan tahun 2020/2021 kali ini diwarnai oleh latar belakang fenomena iklim global La Nina yang terjadi sejak awal Oktober 2020, dan diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2021 dengan intensitas La Nina Moderat menjadi La Nina Lemah pada Maret 2021," kata Dwikorita dalam keterangannya, Kamis (24/12/2020). (Tonton Video: Tanggul Jebol, Jalan Cikutra Tak Ubahnya Aliran Sungai)
La nina adalah cuaca ekstrem dimana curah hujan tinggi dan cuaca dingin di bawah 0,5 derajat celcius. Saat ini, analisis anomali suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah menunjukan kondisi lebih dingin minus 1.34 derajat celcius dari normalnya.
"Berdasarkan analisis dinamika atmosfer dan prakiraan curah hujan bulanan, diprakirakan kondisi musim hujan hingga Maret 2021 akan bersifat normal sampai atas normal atau cenderung lebih basah dari biasanya atau bila dibandingkan dengan musim hujan tahun lalu," kata Dwikorita. (Baca juga: BMKG Sampaikan Wilayah Ini yang Paling Berpotensi Terdampak Fenomena La Nina)
Sementara itu, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal menambahkan bahwa beberapa daerah yang berpotensi mengalami curah hujan kategori tinggi (300-500mm/bulan) untuk periode enam bulan ke depan yaitu pada Januari - April 2021 adalah di bagian barat Sumatera, sebagian besar Jawa, sebagian Bali, NTT, NTB, bagian tengah-utara Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Serta pada Mei - Juni 2021 diprediksi di bagian utara Kalimantan, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, Papua Barat bagian utara, dan Papua bagian tengah. (Baca juga: Mengenal La Nina, si 'Gadis Kecil' Saudara Perempuan El Nino)
(thm)