Din: Penunjukkan Abdul Mu'ti sebagai Wamendikbud Rendahkan Muhammadiyah

Kamis, 24 Desember 2020 - 14:38 WIB
loading...
Din: Penunjukkan Abdul Muti sebagai Wamendikbud Rendahkan Muhammadiyah
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu, Jakarta Selatan, Din Syamsuddin, menilai penolakan Abdul Muti untuk menjadi Wamendikbud adalah sikap yang tepat. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menolak tawaran kursi Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud). Mu'ti menyatakan tidak bersedia bergabung di Kabinet Indonesia Maju.

(Baca juga : Kantor KAMI Dilempar Bahan Peledak, Din Syamsuddin: Tidak Akan Kendurkan Semangat Juang )

Merespons itu, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu, Jakarta Selatan, Din Syamsuddin, menilai penolakan Abdul Mu'ti untuk menjadi Wamendikbud adalah sikap yang tepat. "Hal itu mencerminkan sikap seorang anggota Muhammadiyah sejati yang antara lain tidak gila jabatan, menolak jabatan yang tidak sesuai dengan kapasitas, dan jabatan yang merendahkan marwah organisasi. Alasannya bahwa tidak berkemampuan mengemban amanat hanyalah sikap tawadhu," ucap Din kepada Okezone, Kamis (24/12/2020). (Baca juga: Abdul Mu'ti Tolak Kursi Wamendikbud, Din Syamsuddin: Anggota Muhammadiyah Sejati Tidak Gila Jabatan)

Menurut Din, Prof. Abdul Mu'ti adalah Guru Besar dan pakar pendidikan yang mumpuni, wawasannya tentang pendidikan dan kemampuan memimpinnya sangat tinggi. "Penunjukkan Prof. Dr. Abdul Mu'ti, MEd sebagai Wamendikbud bernada merendahkan organisasi Muhammadiyah yang besar, pelopor pendidikan, dan gerakan pendidikan nasional yang nyata," tegasnya. (Baca juga: Sekum Muhammadiyah Tolak Posisi Wamen, Pengamat: Boleh Jadi Porsinya Kurang Seimbang)

Din yang merupakan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, menyayangkan hal itu. Kata dia, Presiden Joko Widodo seyogyanya memiliki pengetahuan kesejarahan dan kebangsaan sehingga dapat menampilkan kebijaksanaan untuk menempatkan seseorang dan sebuah organisasi pada tempatnya yang tepat. "Bagi Muhammadiyah memangku jabatan di pemerintahan bukanlah masalah besar (is not a big deal), karena Muhammadiyah cukup mandiri dan otonom untuk menjadi mitra strategis dan kritis pemerintah, dalam suatu sikap proporsional, siap mendukung pemerintah jika baik dan benar, dan tak segan-segan mengritik serta mengoreksi jika salah, menyimpang atau menyeleweng," ucap Din. (Baca juga: Abdul Mu'ti: Saya Putuskan Tak Bergabung dalam Kabinet)

Sebagaimana diketahui, mulanya beredar nama Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti akan dilantik menjadi Wamendikbud. Namun belakangan, nama tersebut menghilang. Presiden Jokowi pun hanya melantik lima wakil menteri saja. Untuk mengklarifikasi hal itu, Abdul Mu'ti membenarkan jika dirinya memutuskan tidak bergabung dalam kabinet setelah melalui berbagai pertimbangan. "Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut," katanya, kemarin.

Din: Penunjukkan Abdul Mu'ti sebagai Wamendikbud Rendahkan Muhammadiyah


Mu'ti mengakui telah dihubungi Mensesneg Pratikno dan Mendikbud Nadiem Makarim. Ia pun menyatakan siap bergabung jika diberi amanah. Namun setelah mengukur kemampuan diri, Mu'ti berubah pikiran dan tidak menerima tawaran tersebut. "Semoga ini adalah pilihan yang terbaik," tutupnya.

(Baca juga : Telegram Kapolri soal Pembubaran FPI Beredar, Dasar Hukumnya Dipertanyakan )

(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1542 seconds (0.1#10.140)