Wapres: Pers Miliki Peran Sentral dalam Penanganan Pandemi COVID-19

Senin, 14 Desember 2020 - 14:56 WIB
loading...
Wapres: Pers Miliki...
Wakil Presiden Maruf Amin mengapresiasi Dewan Pers dan Satgas Penanganan COVID-19 sebagai salah satu kunci sukses dalam penanganan pandemi virus corona di Indonesia. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengapresiasi Dewan Pers dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 sebagai salah satu kunci sukses dalam penanganan pandemi virus corona di Indonesia. Utamanya insan pers yang senantiasa mengampanyekan perubahan perilaku disiplin protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).

"Saya mengapresiasi dan menilai positif langkah kolaboratif yang diinisiasi Dewan Pers dan Satgas Penanganan COVID-19. Insan pers memiliki peran sentral sebagai salah satu kunci sukses penanganan pandemi, yang secara sungguh-sungguh diupayakan pemerintah bersama-sama dengan masyarakat, akademisi, dan dunia usaha," kata Ma'ruf dalam sambutannya pada acara "Pembekalan Peserta Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku" secara virtual, Senin (14/12/2020).

Ma'ruf mengatakan, Fellowship Jurnalisme kali ini merupakan salah satu langkah untuk meningkatkan gotong-royong antarelemen bangsa untuk menghadapi dampak pandemi yang multidimensional ini. Apalagi, kata wapres, menurut para ahli bahwa pandemi COVID-19 merupakan fenomena "black swan" atau angsa hitam yang menjadi peristiwa langka yang berdampak besar dan sulit diprediksi. ( )

"Beberapa ahli menyebut situasi pandemi COVID-19 ini sebagai salah satu fenomena "black swan" atau angsa hitam, yakni peristiwa langka yang berdampak besar, sulit diprediksi, di luar perkiraan biasa, serta menimbulkan berbagai ketidakpastian the unknown unknowns," kata Ma'ruf.

Menurut wapres, pandemi COVID-19 merupakan peristiwa yang belum pernah dilalui sebelumnya, sehingga informasi yang kredibel dan terpercaya tentu semakin dibutuhkan untuk menjamin arus informasi yang bebas dari penyalahgunaan informasi seperti misinformasi, disinformasi, ataupun malinformasi.

"Melalui program Fellowship Jurnalisme Perubahan Perilaku ini, saya percaya para peserta dapat menjadi garda terdepan untuk menciptakan pemberitaan yang menjunjung tinggi etika jurnalistik, serta pada akhirnya mampu membawa perubahan perilaku masyarakat demi mencegah penularan COVID-19," kata Ma'ruf. ( )

(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1574 seconds (0.1#10.140)