Pilkada 2020, Masyarakat Makin Paham Pilih Pemimpin yang Berkualitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil hitung cepat atau quick count sejumlah lembaga survey di Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada ) Kota Manado Tahun 2020, menunjukan Pasangan calon ( Paslon ) Andrei Angouw-Richard Sualang (AA-RS) unggul dari paslon lainnya, sambil menunggu hasil perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Manado.
(Baca juga: PBNU Apresiasi Pilkada Serentak 2020 Berjalan Lancar)
Hitung cepat LSI Denny JA, di mana AA-RS memperoleh 36,46 persen suara. Sementara pesaing terdekatnya Paula Runtuwene-Harley Mangindaan (Paham) meraih 27,62 persen, Mor Bastiaan-Hanny Joost Pajouw (Mor-HJP) 22,69 persen dan Sonya Kembuan-Syarifudin Saafa hanya mendapat 13,24 persen.
Alim Sugiantoro, tokoh Konghuchu dari Klenteng Kwan sing Bio Tuban, Jawa Timur mengaku Pilkada yang telah berlangsung secara kondusif di berbagai daerah, membuktikan masyarakat sudah cukup dewasa dalam berpolitik
(Baca juga: KWI Sebut Keberhasilan Pilkada Cermin Kepercayaan Publik pada Pemerintahan yang Efektif)
"Kami apresiasi sekali atas keberhasilan Andrei Angouw dalam Pilkada Manado. Tentu saya bangga dengan kondusifitas di Manado yang dewasa berpolitik dan menghormati keberagaman. Bahwa yang berkualitas lah yang menjadi pilihan sebagai pemimpin," ungkap Alim Sugiantoro, Sabtu (12/12/2020).
Diakui Alim, kapasitas dan kualitas Andrei tidak diragukan lagi dalam berpolitik. Pasalnya ia cukup mumpuni dan berpengalaman menjadi anggota DPRD sejak 2009.
"Artinya masyarakat menentukan pilihan berdasarkan kualitas personal. Dan amanah ini harus dijaga benar. Kami yakin Andrei bisa memimpin Manado dengan baik," ujar Alim.
Sementara menurut Founder Generasi Muda Khonghucu Indonesia (GEMAKU), Kristan, turut bergembira sekaligus bangga.
"Sebagai aktivis perdamaian dan lintas agama saya juga merasa begitu cinta Manado karena betul-betul Pancasilais di mana mereka betul-betul dewasa dalam berpolitik. Mereka tidak peduli seorang pemimpin berlatar belakang apapun selama mereka anggap baik, maka mereka akan memilihnya sebagai pemimpin mereka," kata Kristan.
Namun kata Kristan, jika Andrei Angouw tidak amanah dan bahkan sebagai pejabat justru melakukan korupsi seperti hobi yang lagi tren dilakukan banyak pejabat belakangan ini, maka GEMAKU akan terdepan menuntut ko Andrei untuk segera mempertanggung jawabkan sebaik-baiknya.
"Jangan sampai ko Andrei justru tidak lulus ujian dan malah mempermalukan Khonghucu. Sedikit saran untuk ko Andrei, Kita orang Khonghucu selalu memegang prinsip 'apa yang diri sendiri tiada inginkan jangan pernah diberikan kepada orang lain'. Jadilah pemimpin yang seperti Bintang Utara, menjadi contoh teladan baik bagi bintang-bintang disekelilingnya. Pemimpin itu ibarat kapal sementara rakyat ibarat air, air bisa membawa kapal berlayar namun juga bisa menenggelamkan kapal," jelasnya.
Menurut Kristan, hakikat memimpin itu memberi teladan, jika pemimpinnya lurus maka siapa yang berani berbuat tidak lurus.
"Sebagai pemimpin saya secara pribadi tetaplah bersahaja dan 'chengli', apalagi saya dengar ko Andrei juga cukup kaya dengan harta hampir 300 Miliar, tentunya dengan keadaan ini korupsi harusnya menjadi barang yang tidak menarik bagi koko," ujarnya.
"Terakhir ada lagi sedikit wejangan dari 'nabi' kita Kongzi, orang yang sudah memiliki kerbau maka tidak layak lagi meributkan seekor kambing, orang yang sudah memiliki kambing maka tidak layak lagi meributkan seekor ayam. Luruslah terus seperti Guan Gong memimpin Jingzou, adillah seperti Raja Yao dan Sun memimpin Tiong Goan," tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan Krista, jadilah politikus yang berkebajikan sehingga mampu mewujudkan masyarakat 'Kebersamaan Agung' yang menjadi cita-cita kaum Khonghucu; merawat janda, yatim, balu dan yang sebatangkara, memberikan pendidikan yang baik tanpa memberatkan, membimbing bukan menyeret.
"Semoga Langit dan Bumi senantiasa memberkahi ko Andrei Angouw dalam memimpin Manado. Jika ko Andrei tidak amanah maka GEMAKU akan tetap menjadi garda penyeimbang untuk menjadi yang pertama menggugat ko Andrei, jangan sampai euforia selamat dari teman-teman Khonghucu justru menjadi euforia membuat malu teman-teman Khonghucu," pungkasnya.
Lihat Juga: Keluarga Tiga Eks Bupati Tegal Bersatu Dukung Bima-Mujab, Hadiri Kampanye Akbar Hajatan Bisa Dadi 1
(Baca juga: PBNU Apresiasi Pilkada Serentak 2020 Berjalan Lancar)
Hitung cepat LSI Denny JA, di mana AA-RS memperoleh 36,46 persen suara. Sementara pesaing terdekatnya Paula Runtuwene-Harley Mangindaan (Paham) meraih 27,62 persen, Mor Bastiaan-Hanny Joost Pajouw (Mor-HJP) 22,69 persen dan Sonya Kembuan-Syarifudin Saafa hanya mendapat 13,24 persen.
Alim Sugiantoro, tokoh Konghuchu dari Klenteng Kwan sing Bio Tuban, Jawa Timur mengaku Pilkada yang telah berlangsung secara kondusif di berbagai daerah, membuktikan masyarakat sudah cukup dewasa dalam berpolitik
(Baca juga: KWI Sebut Keberhasilan Pilkada Cermin Kepercayaan Publik pada Pemerintahan yang Efektif)
"Kami apresiasi sekali atas keberhasilan Andrei Angouw dalam Pilkada Manado. Tentu saya bangga dengan kondusifitas di Manado yang dewasa berpolitik dan menghormati keberagaman. Bahwa yang berkualitas lah yang menjadi pilihan sebagai pemimpin," ungkap Alim Sugiantoro, Sabtu (12/12/2020).
Diakui Alim, kapasitas dan kualitas Andrei tidak diragukan lagi dalam berpolitik. Pasalnya ia cukup mumpuni dan berpengalaman menjadi anggota DPRD sejak 2009.
"Artinya masyarakat menentukan pilihan berdasarkan kualitas personal. Dan amanah ini harus dijaga benar. Kami yakin Andrei bisa memimpin Manado dengan baik," ujar Alim.
Sementara menurut Founder Generasi Muda Khonghucu Indonesia (GEMAKU), Kristan, turut bergembira sekaligus bangga.
"Sebagai aktivis perdamaian dan lintas agama saya juga merasa begitu cinta Manado karena betul-betul Pancasilais di mana mereka betul-betul dewasa dalam berpolitik. Mereka tidak peduli seorang pemimpin berlatar belakang apapun selama mereka anggap baik, maka mereka akan memilihnya sebagai pemimpin mereka," kata Kristan.
Namun kata Kristan, jika Andrei Angouw tidak amanah dan bahkan sebagai pejabat justru melakukan korupsi seperti hobi yang lagi tren dilakukan banyak pejabat belakangan ini, maka GEMAKU akan terdepan menuntut ko Andrei untuk segera mempertanggung jawabkan sebaik-baiknya.
"Jangan sampai ko Andrei justru tidak lulus ujian dan malah mempermalukan Khonghucu. Sedikit saran untuk ko Andrei, Kita orang Khonghucu selalu memegang prinsip 'apa yang diri sendiri tiada inginkan jangan pernah diberikan kepada orang lain'. Jadilah pemimpin yang seperti Bintang Utara, menjadi contoh teladan baik bagi bintang-bintang disekelilingnya. Pemimpin itu ibarat kapal sementara rakyat ibarat air, air bisa membawa kapal berlayar namun juga bisa menenggelamkan kapal," jelasnya.
Menurut Kristan, hakikat memimpin itu memberi teladan, jika pemimpinnya lurus maka siapa yang berani berbuat tidak lurus.
"Sebagai pemimpin saya secara pribadi tetaplah bersahaja dan 'chengli', apalagi saya dengar ko Andrei juga cukup kaya dengan harta hampir 300 Miliar, tentunya dengan keadaan ini korupsi harusnya menjadi barang yang tidak menarik bagi koko," ujarnya.
"Terakhir ada lagi sedikit wejangan dari 'nabi' kita Kongzi, orang yang sudah memiliki kerbau maka tidak layak lagi meributkan seekor kambing, orang yang sudah memiliki kambing maka tidak layak lagi meributkan seekor ayam. Luruslah terus seperti Guan Gong memimpin Jingzou, adillah seperti Raja Yao dan Sun memimpin Tiong Goan," tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan Krista, jadilah politikus yang berkebajikan sehingga mampu mewujudkan masyarakat 'Kebersamaan Agung' yang menjadi cita-cita kaum Khonghucu; merawat janda, yatim, balu dan yang sebatangkara, memberikan pendidikan yang baik tanpa memberatkan, membimbing bukan menyeret.
"Semoga Langit dan Bumi senantiasa memberkahi ko Andrei Angouw dalam memimpin Manado. Jika ko Andrei tidak amanah maka GEMAKU akan tetap menjadi garda penyeimbang untuk menjadi yang pertama menggugat ko Andrei, jangan sampai euforia selamat dari teman-teman Khonghucu justru menjadi euforia membuat malu teman-teman Khonghucu," pungkasnya.
Lihat Juga: Keluarga Tiga Eks Bupati Tegal Bersatu Dukung Bima-Mujab, Hadiri Kampanye Akbar Hajatan Bisa Dadi 1
(maf)