KWI: Keberhasilan Pilkada Cermin Kepercayaan Publik pada Pemerintahan yang Efektif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pilkada serentak 2020 telah digelar dengan aman dan lancar. Pesta demokrasi ini juga dijalankan dengan tingkat kepatuhan pada protokol kesehatan COVID-19 yang tinggi. Keberhasilan Pilkada serentak ini juga cerminan kepercayaan publik pada pemerintahan yang efektif.
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) melalui Komisi Kerasulan Awam KWI mengapresiasi hal ini. Pilkada kali ini mencerminkan tingginya kesadaran masyarakat terhadap tanggung jawab politik yang diwujudkan dalam partisipasi untuk memberikan hak suaranya meskipun di tengah pandemi Covid-19. (Baca juga: Masih COVID-19, DPR Ingatkan Paslon Tahan Diri Rayakan Kemenangan)
Hal itu juga merupakan cermin kepercayaan bahwa pilkada akan mendorong terciptanya pemerintahan yang efektif. "Apresiasi juga disampaikan kepada penyelenggara Pilkada, dalam hal ini KPU, Bawaslu dan tentu juga Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai representasi pemerintah, yang telah merencanakan dan merealisasikan pilkada secara baik, lancar, dan aman sesuai dengan protokol kesehatan," kata Sekretaris Komisi Kerasulan Awam KWI Romo Paulus C Siswantoko, Pr, dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (11/12/2020).
Ia mengapresiasi langkah-langkah pemerintah, dalam hal ini Kemendagri yang dengan sangat serius telah mendukung pelaksanaan pilkada. Bukan hanya melalui anggaran, tetapi terlebih lagi dalam merumuskan dan mengimplementasikan regulasi pilkada di masa pandemi COVID-19.
Langkah-langkah tersebut telah meningkatkan kepercayaan publik untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Menurutnya, keberhasilan Pilkada serentak 2020 akan meningkatkan solidaritas masyarakat untuk semakin optimis menjalani kehidupan di tengah pandemi COVID-19. (Baca juga: Setelah Pilkada, 1.274 Desa Bakal Gelar Pilkades Serentak Desember Ini)
“Oleh karena itu sudah sepantasnya bangsa Indonesia bersujud dan bersyukur sebagai bangsa yang dirahmati Tuhan karena telah mampu menjalani peristiwa yang sangat penting ini dengan selamat," ujarnya.
Ia juga berharap jika ada petugas yang terpapar COVID-19 dalam Pilkada kemarin segera mendapatkan perawatan sehingga bisa segera sembuh dan pulih.Sebelum Pilkada berlangsung, KWI telah menyampaikan menyampaikan seruan moral kepada umat Katolik terkait pelaksanaan Pilkada.
Seruan moral itu berisi 6 poin. Pertama, menggunakan hak politik secara benar, bijak, dan cerdas, dan menentukan pilihan berdasarkan hati nurani.
Kedua, mematuhi protokol kesehatan, lebih-lebih saat memberikan hak suara di TPS. Ketiga, menolak segala bentuk permainan politik kotor seperti politisasi SARA dan bantuan sosial, politik uang, ujaran kebencian, berita bohong, dan ajakan untuk melakukan tindak kekerasan.
Keempat, memilih calon kepala daerah yang berjiwa Pancasilais. Kelima, para calon kepala daerah hendaknya mengedepankan budaya berpolitik yang bermartabat. Keenam, penyelenggara dan pengawas hendaknya menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai sesuai dengan protokol kesehatan.
Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) melalui Komisi Kerasulan Awam KWI mengapresiasi hal ini. Pilkada kali ini mencerminkan tingginya kesadaran masyarakat terhadap tanggung jawab politik yang diwujudkan dalam partisipasi untuk memberikan hak suaranya meskipun di tengah pandemi Covid-19. (Baca juga: Masih COVID-19, DPR Ingatkan Paslon Tahan Diri Rayakan Kemenangan)
Hal itu juga merupakan cermin kepercayaan bahwa pilkada akan mendorong terciptanya pemerintahan yang efektif. "Apresiasi juga disampaikan kepada penyelenggara Pilkada, dalam hal ini KPU, Bawaslu dan tentu juga Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sebagai representasi pemerintah, yang telah merencanakan dan merealisasikan pilkada secara baik, lancar, dan aman sesuai dengan protokol kesehatan," kata Sekretaris Komisi Kerasulan Awam KWI Romo Paulus C Siswantoko, Pr, dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Jumat (11/12/2020).
Ia mengapresiasi langkah-langkah pemerintah, dalam hal ini Kemendagri yang dengan sangat serius telah mendukung pelaksanaan pilkada. Bukan hanya melalui anggaran, tetapi terlebih lagi dalam merumuskan dan mengimplementasikan regulasi pilkada di masa pandemi COVID-19.
Langkah-langkah tersebut telah meningkatkan kepercayaan publik untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS). Menurutnya, keberhasilan Pilkada serentak 2020 akan meningkatkan solidaritas masyarakat untuk semakin optimis menjalani kehidupan di tengah pandemi COVID-19. (Baca juga: Setelah Pilkada, 1.274 Desa Bakal Gelar Pilkades Serentak Desember Ini)
“Oleh karena itu sudah sepantasnya bangsa Indonesia bersujud dan bersyukur sebagai bangsa yang dirahmati Tuhan karena telah mampu menjalani peristiwa yang sangat penting ini dengan selamat," ujarnya.
Ia juga berharap jika ada petugas yang terpapar COVID-19 dalam Pilkada kemarin segera mendapatkan perawatan sehingga bisa segera sembuh dan pulih.Sebelum Pilkada berlangsung, KWI telah menyampaikan menyampaikan seruan moral kepada umat Katolik terkait pelaksanaan Pilkada.
Seruan moral itu berisi 6 poin. Pertama, menggunakan hak politik secara benar, bijak, dan cerdas, dan menentukan pilihan berdasarkan hati nurani.
Kedua, mematuhi protokol kesehatan, lebih-lebih saat memberikan hak suara di TPS. Ketiga, menolak segala bentuk permainan politik kotor seperti politisasi SARA dan bantuan sosial, politik uang, ujaran kebencian, berita bohong, dan ajakan untuk melakukan tindak kekerasan.
Keempat, memilih calon kepala daerah yang berjiwa Pancasilais. Kelima, para calon kepala daerah hendaknya mengedepankan budaya berpolitik yang bermartabat. Keenam, penyelenggara dan pengawas hendaknya menggunakan alat pelindung diri (APD) yang memadai sesuai dengan protokol kesehatan.
(poe)