Tolak Uang Rp100 Juta, Pegawai Ini Dapat Penghargaan KPK

Selasa, 08 Desember 2020 - 21:29 WIB
loading...
Tolak Uang Rp100 Juta, Pegawai Ini Dapat Penghargaan KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan penghargaan kepada tiga orang yang telah menolak gratifikasi dan melaporkannya kepada KPK. Foto/SINDOnews/Raka Dwi Novianto
A A A
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan penghargaan kepada tiga orang yang telah menolak gratifikasi dan melaporkannya kepada KPK.

Ketiga orang penerima penghargaan tersebut, yakni pegawai PT Kereta Commuter Indonesia Wahyu Listyantara, penghulu Kantor Urusan Agama (KUA) Cimahi Tengah Budi Ali Hidayat, dan kepala dinas di Kabupaten Mukomuko Apriansyah.

"Kami mengucapkan terima kasih, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk kesadaran, untuk komitmen yang bersangkutan dalam menyampaikan laporan kepada KPK atas gratifikasi yang diterimanya," ujar Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (8/12/2020).

( )

Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan mengungkapkan alasan dipilihnya tiga orang tersebut, yakni untuk pegawai PT Kereta Commuter Indonesia Wahyu Listyantara telah melaporkan gratifikasi senilai Rp100 juta kepada KPK yang diterimanya melalui cek.

Lalu untuk penghulu KUA Cimahi Tengah Budi Ali Hidayat, telah 84 kali melaporkan gratifikasi kepada KPK. Gratifikasi itu ia terima terkait tugasnya sebagai penghulu.

( )

Sedangkan untuk kepala dinas di Kabupaten Mukomuko Apriansyah, telah melaporkan dugaan gratifikasi dari kontraktor berupa pengaspalan jalan di depan rumahnya secara gratis.

Apriansyah kemudian melapor ke KPK dan menyetor uang Rp17 juta yang nilainya setara dengan pengaspalan jalan tersebut.

Pahala pun menyebut institusi yang dinaungi tiga orang tersebut sangat beruntung karena memiliki pegawai-pegawai yang berintegritasi.

"Ada tiga orang tahun ini yang kita pikir sangat luar biasa karena kita bilang secara individu. Organisasinya harusnya beruntung, karena ada individu yang kita bilang begini kalau pinter kita bisa belajar tapi kalau jujur itu melekat," jelasnya.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)