Yuk, Mengenal Metode Tes Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama hampir satu tahun ini, metode pemeriksaan Covid-19 masih menyisakan banyak pertanyaan. Keakuratan dan hasil tes yang berbeda kadang masih sering terjadi.
Pada masa pandemi ini, tes untuk mendeteksi keberadaan virus Covid-19 sangat penting dilakukan.Tes ini menjadi salah satu senjata untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 (#satgascovid19 #ingatpesanibu#jagajarak#pakaimasker #jagajarakhindarikerumunan#cucitangan #cucitangandengansabun).
Namun, sudah hampir setahun berjalan, masyarakat masih buat bingung dengan aneka metode tes ini. Pertanyaan-pertanyaan mengenai keakuratan alat-alat pemeriksaan deteksi virus SARS COV-2 ini juga masih sering muncul. Hal ini disebabkan terlalu banyak jenis, bahan brand alat-alat pemeriksaan yang sudah beredar dipasaran.
Menurut dr Muhammad Irhamsyah, Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, terdapat dua jenis pemeriksaan untuk deteksi Covid-19 di Indonesia. Pertama yaitu dengan metode rapid (tescepat) dan yang kedua yaitu dengan prinsip tes deteksi materi genetikvirus (PCR “Poly merase Chain Reaction”) atau alat tes material genetik lain yang telah beredar.
Prinsip-prinsip tes laboratorium tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Adapun metodenya juga terdapat dua metode rapid test, yaitu tes rapid antibodi dengan menggunakan sampel darah atau serum dan tes rapid anti gendengan menggunakan sampel swab. Tes rapid memiliki keunggulan hasil cepat (dalam hitungan menit), mudah dilakukan,dan murah.
Namun, kelemahannya adalah keakuratan hasil yang terkadang masih menjadi pertanyaan untuk masyarakat. Keakuratan suatu tes sangat dipengaruhi oleh faktor seberapa sensitif dan seberapa spesifik suatu alat untuk mendeteksi suatu penyakit. Selain itu,ia menilai keakuratan metode rapid test seharusnya perlu diperhatikan faktor seorang pelaksana tes yang memangkompeten, pelaksanaan waktu dan lokasiyang tepat, serta prosedur pelaksanaan tes yang tepat dan benar.
“Perlu diketahui metode rapid yang digunakan saat ini memang masih perlu kita gunakan, khususnya di lokasi daerah yang tidak tersedia pelayanan PCR,” ungkap dr Muhammad.
Kedua, pemeriksaan deteksi material genetik atau dikenal dengan tes PCR.Tes PCR saat ini adalah realtime PCR yaitu deteksi material genetik SARS-COV2 melalui pengambilan swab pada nasofaring dan orofaring. Prinsip pemeriksaan alat PCR ini adalah mendeteksi materi genetik virus (RNA) secara berulang-ulang sehingga memakan waktu proses hitungan jam dan hasilnya bisa kita lihat secara real time.
“Secara singkat, tes PCR atau tes materi genetik lain adalah suatu metode deteksi penyakit covid-19 yang paling akurat dan diandalkan saat ini karena prinsip deteksinya menggunakan teknologi yang canggih,” tambah dr Muhammad Irhamsyah.
Saat ini pemeriksaan tes PCR adalah satu-satunya prinsip tes yang bisa kita percayakan sebagai hasil tes konfirmasi penyakit paling baik untuk deteksi Covid 19.Namun,perlu diperhatikan untuk beberapa alat deteksi material genetik SARS COV2 lainnya yang beredar di masyarakat dengan menawarkan deteksi yang cepat hanya hitungan menit pada dasarnya masih dalam tahap pembahasan terkait efektivitasnya.
Pada masa pandemi ini, tes untuk mendeteksi keberadaan virus Covid-19 sangat penting dilakukan.Tes ini menjadi salah satu senjata untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 (#satgascovid19 #ingatpesanibu#jagajarak#pakaimasker #jagajarakhindarikerumunan#cucitangan #cucitangandengansabun).
Namun, sudah hampir setahun berjalan, masyarakat masih buat bingung dengan aneka metode tes ini. Pertanyaan-pertanyaan mengenai keakuratan alat-alat pemeriksaan deteksi virus SARS COV-2 ini juga masih sering muncul. Hal ini disebabkan terlalu banyak jenis, bahan brand alat-alat pemeriksaan yang sudah beredar dipasaran.
Menurut dr Muhammad Irhamsyah, Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, terdapat dua jenis pemeriksaan untuk deteksi Covid-19 di Indonesia. Pertama yaitu dengan metode rapid (tescepat) dan yang kedua yaitu dengan prinsip tes deteksi materi genetikvirus (PCR “Poly merase Chain Reaction”) atau alat tes material genetik lain yang telah beredar.
Prinsip-prinsip tes laboratorium tersebut memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Adapun metodenya juga terdapat dua metode rapid test, yaitu tes rapid antibodi dengan menggunakan sampel darah atau serum dan tes rapid anti gendengan menggunakan sampel swab. Tes rapid memiliki keunggulan hasil cepat (dalam hitungan menit), mudah dilakukan,dan murah.
Namun, kelemahannya adalah keakuratan hasil yang terkadang masih menjadi pertanyaan untuk masyarakat. Keakuratan suatu tes sangat dipengaruhi oleh faktor seberapa sensitif dan seberapa spesifik suatu alat untuk mendeteksi suatu penyakit. Selain itu,ia menilai keakuratan metode rapid test seharusnya perlu diperhatikan faktor seorang pelaksana tes yang memangkompeten, pelaksanaan waktu dan lokasiyang tepat, serta prosedur pelaksanaan tes yang tepat dan benar.
“Perlu diketahui metode rapid yang digunakan saat ini memang masih perlu kita gunakan, khususnya di lokasi daerah yang tidak tersedia pelayanan PCR,” ungkap dr Muhammad.
Kedua, pemeriksaan deteksi material genetik atau dikenal dengan tes PCR.Tes PCR saat ini adalah realtime PCR yaitu deteksi material genetik SARS-COV2 melalui pengambilan swab pada nasofaring dan orofaring. Prinsip pemeriksaan alat PCR ini adalah mendeteksi materi genetik virus (RNA) secara berulang-ulang sehingga memakan waktu proses hitungan jam dan hasilnya bisa kita lihat secara real time.
“Secara singkat, tes PCR atau tes materi genetik lain adalah suatu metode deteksi penyakit covid-19 yang paling akurat dan diandalkan saat ini karena prinsip deteksinya menggunakan teknologi yang canggih,” tambah dr Muhammad Irhamsyah.
Saat ini pemeriksaan tes PCR adalah satu-satunya prinsip tes yang bisa kita percayakan sebagai hasil tes konfirmasi penyakit paling baik untuk deteksi Covid 19.Namun,perlu diperhatikan untuk beberapa alat deteksi material genetik SARS COV2 lainnya yang beredar di masyarakat dengan menawarkan deteksi yang cepat hanya hitungan menit pada dasarnya masih dalam tahap pembahasan terkait efektivitasnya.