Kasus Terus Meningkat, Fahira Usul Penanganan Covid-19 Dievaluasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tujuh bulan sejak kasus Covid-19 kali pertama muncul pada Maret 2020, jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Para pemangku kepentingan penanggulangan Covid-19 sudah bekerja keras dan melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan penyebaran virus ini.
Kendati demikian, perlu upaya keras untuk terus mengimbangi kecepatan penyebaran virus ini, terutama melalui peningkatan testing, tracing, treatment (3T) yang menjadi domain pemerintah dan praktik 3M (memakai masker, menjaga jarak minimal 2 meter, dan mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir) yang menjadi kewajiban semua masyarakat.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris mengungkapkan, selain peningkatan 3T dan disiplin 3M, hal yang juga menjadi kunci bagi sebuah negara agar mampu mengimbangi kecepatan penyebaran Covid-19 adalah blueprint atau kerangka kerja terperinci dan strategi utama penanggulangan Covid-19 termasuk di dalamnya menetapkan target kapan pandemi ini bisa dikendalikan.
“Oleh karena itu, mengingat tren penambahan kasus positif di Indonesia terus meningkat, sudah saatnya implementasi 3T dan 3M serta strategi utama penanggulangan Covid-19 dievaluasi dan dikaji kembali guna menemukan formulasi penanggulangan Covid-19 yang lebih cepat dan efektif. Lesson learned atau sari dari pengalaman beberapa negara lain yang saat ini sudah berhasil mengendalikan pandemi ini bisa dijadikan pijakan kebijakan Indonesia dalam penanggulangan Covid-19 ke depan,” tutur Fahira Idris di Jakarta, Selasa (13/10/2020). ( )
Jika dibanding negara lain terutama yang jumlah penduduknya besar misalnya Amerika, India, dan Brasil, kata Fahira, jumlah kasus di Indonesia lebih sedikit. Namun, menurut Fahira, juga jangan lupa bahwa besarnya jumlah kasus positif Covid-19 di negara-negara tersebut karena diiringi oleh jumlah tes yang juga signifikan.
Dia melanjutkan, konsekuensi dari masifnya tes adalah akan ditemukan jumlah kasus positif yang lebih banyak, tetapi penemuan ini adalah strategi agar dapat segera dilakukan tracing atau penelusuran kontak dan treatment atau tindakan medis agar virus tidak menyebar lebih luas lagi. Sementara, Indonesia hingga saat ini jumlah tes Covid-19 masih jauh dari ideal jika dilihat dari komposisi jumlah penduduk.
“Makanya, idealnya dalam penanggulangan pandemi ini kita harus melihat negara lain yang saat ini sudah menampakkan hasil signifikan atau berhasil misalnya Selandia Baru atau negara tetangga kita Vietnam dan Thailand. Sari pati pengalaman mereka mengendalikan pandemi ini bisa kita pelajari dan mungkin beberapa strategi mereka, kita bisa terapkan di Indonesia agar pandemi ini benar-benar bisa segera kita kendalikan,”tuturnya. .( )
Kendati demikian, perlu upaya keras untuk terus mengimbangi kecepatan penyebaran virus ini, terutama melalui peningkatan testing, tracing, treatment (3T) yang menjadi domain pemerintah dan praktik 3M (memakai masker, menjaga jarak minimal 2 meter, dan mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir) yang menjadi kewajiban semua masyarakat.
Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Fahira Idris mengungkapkan, selain peningkatan 3T dan disiplin 3M, hal yang juga menjadi kunci bagi sebuah negara agar mampu mengimbangi kecepatan penyebaran Covid-19 adalah blueprint atau kerangka kerja terperinci dan strategi utama penanggulangan Covid-19 termasuk di dalamnya menetapkan target kapan pandemi ini bisa dikendalikan.
“Oleh karena itu, mengingat tren penambahan kasus positif di Indonesia terus meningkat, sudah saatnya implementasi 3T dan 3M serta strategi utama penanggulangan Covid-19 dievaluasi dan dikaji kembali guna menemukan formulasi penanggulangan Covid-19 yang lebih cepat dan efektif. Lesson learned atau sari dari pengalaman beberapa negara lain yang saat ini sudah berhasil mengendalikan pandemi ini bisa dijadikan pijakan kebijakan Indonesia dalam penanggulangan Covid-19 ke depan,” tutur Fahira Idris di Jakarta, Selasa (13/10/2020). ( )
Jika dibanding negara lain terutama yang jumlah penduduknya besar misalnya Amerika, India, dan Brasil, kata Fahira, jumlah kasus di Indonesia lebih sedikit. Namun, menurut Fahira, juga jangan lupa bahwa besarnya jumlah kasus positif Covid-19 di negara-negara tersebut karena diiringi oleh jumlah tes yang juga signifikan.
Dia melanjutkan, konsekuensi dari masifnya tes adalah akan ditemukan jumlah kasus positif yang lebih banyak, tetapi penemuan ini adalah strategi agar dapat segera dilakukan tracing atau penelusuran kontak dan treatment atau tindakan medis agar virus tidak menyebar lebih luas lagi. Sementara, Indonesia hingga saat ini jumlah tes Covid-19 masih jauh dari ideal jika dilihat dari komposisi jumlah penduduk.
“Makanya, idealnya dalam penanggulangan pandemi ini kita harus melihat negara lain yang saat ini sudah menampakkan hasil signifikan atau berhasil misalnya Selandia Baru atau negara tetangga kita Vietnam dan Thailand. Sari pati pengalaman mereka mengendalikan pandemi ini bisa kita pelajari dan mungkin beberapa strategi mereka, kita bisa terapkan di Indonesia agar pandemi ini benar-benar bisa segera kita kendalikan,”tuturnya. .( )
(dam)