Pemerintah Sebut Jumlah Kasus Corona Naik Karena Kemampuan Tes Meningkat

Senin, 11 Mei 2020 - 18:07 WIB
loading...
Pemerintah Sebut Jumlah Kasus Corona Naik Karena Kemampuan Tes Meningkat
Seperti diketahui, bahwa penambahan kasus corona secara nasional sempat menyentuh rekor 533 orang dalam satu hari, yang mana biasanya di kisaran 300-an. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pemerintah menyebut adanya naiknya jumlah kasus corona saat ini karena ada peningkatan pada kemampuan tes. Seperti diketahui bahwa penambahan kasus secara nasional sempat menyentuh rekor 533 orang dalam satu hari, yang mana biasanya di kisaran 300-an.

"Kenapa meningkat? Karena kemampuan kita untuk testing semakin besar. Jadi kalau setiap hari kita lakukan testing dengan jumlah yang banyak maka sangat mungkin yang terkonfirmasi positif juga sangat banyak," kata Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo seusai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (11/5/2020).

Meski meningkat, Doni menyebut bahwa jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit rujukan mengalami penurunan yang signifikan. Misalnya saja Rumah Sakit Fatmawati yang hanya terisi 22 tempat tidur dari 84 atau 26,2%. (Baca juga: Doni Monardo Ajak Lindungi Kelompok Rentan Covid-19)

Lalu Rumah Sakit Mintoharjo 18 pasien dari 58 tempat yang tersedia. Kemudian juga Rumah Sakit Polri Sutanto hanya terisi 65 dari 240. RSUD Pasar Minggu hanya terisi 13 dari 168. Rumah Sakit Persahabatan hanya terisi 40 dari 171. Rumah Sakit Pelni hanya terisi 89 dari 163.

"RSUD Tarakan terisi 53 dari 151. RSKD Duren Sawit terisi 46 dari 204. RSPI Sulianti Sarosos terisi 26 dari 36. RS Pertamina Jaya terisi 34 dari 155. RSUD Tugu Koja terisi 13 dari 69. RSUD Cengkareng terisi 67 dari 154," ungkapnya.

Doni mengklaim, hal ini menunjukkan bahwa jumlah pasien yang sembuh juga semakin banyak. "Kemudian pasien yang baru untuk dirawat juga semakin sedikit. Kalau ini bisa kita pertahankan, otomatis kita bisa mengurangi saudara-saudara kita yang sakit berat dan kronis," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1917 seconds (0.1#10.140)