Kritik dr Tirta, Sindiran Addie MS hingga Mutasi Perwira Polri

Kamis, 19 November 2020 - 08:06 WIB
loading...
Kritik dr Tirta, Sindiran Addie MS hingga Mutasi Perwira Polri
Pernyataan dr Tirta Hudhi yang meminta pemerintah bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang dinilainya melanggar protkokol kesehatan paling besar menyita perhatian pembaca Kanal Nasional SINDOnews. Foto/Ilustrasi/Instagram
A A A
JAKARTA - Kasus pelanggaran protokol kesehatan terkait kerumunan acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta menyita perhatian luas.

Hal tersebut terlihat dari antusiasme pembaca SINDOnews membaca berita yang membahas pemberitaan tersebut di kanal nasional pada 18 November 2020.

Pernyataan dr Tirta Hudhi yang meminta pemerintah bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang dinilainya melanggar protokol kesehatan paling besar menyita perhatian pembaca.

Tidak hanya menyebut nama Habib Rizieq Shihab, Tirta juga mengkritik pemerintah yang dinilai tidak tegas dalam menjalankan penegakan protokol kesehatan, termasuk kepada putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. "Kalau mau bijak tegas, ayo tegas (kepada) semua. Jangan anak Presiden di Solo (kampanye tidak ditegur). Habib Rizieq tegur, semua tegur," tutur Tirta dalam talkshow Indonesia Laywers Club, Selasa 17 November 2020.( )

Berita mengenai pernyataan Addie MS yang mengungkap keteladanan seorang pemimpin dengan mengingatkan kembali peristiwa meninggalnya ibunda Presiden Jokowi, Sujiatmi Notomiharjo, di Solo, Jawa Tengah pada awal masa pandemi Covid-19, 25 Maret 2020 lalu, juga menarik perhatian pembaca.

Musikus tersebut mengungkap kembali tentang pemakaman Ibuda Jokowi yang digelar secara internal. Bahkan, kala itu, Jokowi meminta anggota Kabinet Indonesia Maju berserta jajaran agar tetap bekerja di Jakarta dan fokus pada tugas masing-masing. Jokowi hanya didampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

"Teringat saat ibunda Presiden Jokowi wafat di Solo, di saat awal pandemi ini. Sadar akan bahaya pandemi, beliau minta agar seluruh menteri tetap jalankan tugasnya di Jkt. Tidak usah ke Solo u melayat. Keteladanan. Bukan sekadar kata-kata," tulis Addie MS di akun Instagramnya, @addiems, dikutip SINDOnews, Rabu 18 November 2020.( )

Menyindir siapa ya status Instagram musisi beken itu? Sejumlah netizen memberikan komentar beragam, termasuk ada yang spontan membandingkan dengan kerumunan massa saat kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Berita tentang mutasi sejumlah perwira tinggi polisi juga menarik perhatian pembaca. Seperti diketahui pada Selasa lalu Kapolri mengganti dua perwira tinggi Polri, yakni Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi.

Pencopotan berkaitan dengan kerumunan massa Habib Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, pernikahan putri Habib Rizieq serta acara pemimpin FPI itu di Bogor, Jawa Barat.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis baru saja melakukan rotasi dan juga mutasi besar-besaran terhadap perwira tinggi (Pati) serta perwira menengah (Pamen) Polri.

Mutasitertuang dalam Surat Telegram Nomor ST/3222/XI/KEP/2020 tanggal 16 November 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan di Lingkungan Polri. Telegram diteken Asisten SDM Polri atas nama Kapolri, Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan.

Mutasi kali ini melibatkan 628 personel. Rinciannya 31 orang dalam rangka pensiun, 61 orang telah selesai penugasan khusus di luar Polri, 319 orang masuk pendidikan, 200 orang mutasi rutin atau pindah satuan dan 17 orang lainnya persiapan pensiun.

Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis melalui Asisten SDM Polri Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan mengungkapkan mutasi kali ini dilakukan untuk beberapa kepentingan.( )

Dalam rangka sekolah, pensiun, kemudian ditarik dari penugasan khusus di kementerian untuk dimasukan ke dalam organisasi. Ada juga yang naik pangkat dari kombes ke bintang satu serta bintang satu ke bintang dua.

"Ini adalah perombakan besar-besaran yang dilakukan Bapak Kapolri. Beliau ingin merubah struktur atau kebiasaan yang selama ini berjalan. Jadi sekarang istilahnya semua anggota Polri diberdayakan tidak ada istilah polisi nganggur," kata Sutrisno kepada SINDOnews, Rabu 18 November 2020.
(dam)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1996 seconds (0.1#10.140)