Dua Program Baru Ditjen Pendidikan Vokasi Perbesar Kepastian Lulusan Terserap Dunia Usaha dan Industri

Sabtu, 14 November 2020 - 14:58 WIB
loading...
Dua Program Baru Ditjen...
Mendikbud Nadiem Makarim
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Sekolah Menengah Kejuruan Diploma 2 (SMK D2) Jalur Cepat dan program Peningkatan Prodi Diploma 3 menjadi Sarjana Terapan (D4).

Menurut Mendikbud Nadiem Makarim melalui program ini, siswa bebas memilih lulus di akhir tahun ketiga atau melanjutkan ke D2 jalur cepat. “Lalu melalui program Peningkatan Prodi D3 menjadi Sarjana Terapan (D4), peserta didik berkesempatan menambah satu tahun untuk mendapatkan keterampilan yang lebih dalam sehingga berpeluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.,” ujar Nadiem melalui telekonferensi peluncuran di Madiun, Jawa Timur, Kamis (13/11/2020).

Tujuan kedua program ini peserta didik mendapatkan kesempatan sebanyak mungkin pengalaman dari DUDI, sehingga kesempatan lulusan vokasi mendapatkan pekerjaan yang layak semakin besar karena sudah selaras dengan kebutuhan DUDI.

“Kedua program ini merupakan dua dari sekian banyak program Merdeka Vokasi yang berorientasi pada sambung-suai (link and match) pendidikan vokasi dengan DUDI, yang secara berkala akan diluncurkan ke depannya,” kata Menteri Nadiem.

Dua Program Baru Ditjen Pendidikan Vokasi Perbesar Kepastian Lulusan Terserap Dunia Usaha dan Industri

Program Jalur Cepat SMK-D2 merupakan realisasi skema sambung-suai dunia pendidikan dan DUDI yang melibatkan tiga pihak, yaitu SMK, Pendidikan Tinggi Vokasi (PTV), dan DUDI. PTV yang dimaksud bisa berupa politeknik, akademi komunitas, universitas/institut, dan sekolah tinggi yang memiliki program diploma dua (D-2).

Prinsip dasarnya adalah, program ini harus berbasis kebutuhan nyata dari DUDI. Tanpa itu, maka program ini tidak dapat berjalan. Kebutuhan nyata DUDI adalah lulusan dengan Kompentensi (hardskills dansoftskills tinggi) yang memiliki mental siap kerja dan siap belajar sepanjang hayat.

Program ini merupakan program yang mendorong peserta didik SMK dapat lebih cepat mendapatkan kompetensi yang lebih tinggi melalui mekanisme yang lebih praktis. Tentunya disertai dengan gelar atau level ijazah yang lebih tinggi.

Untuk bisa mendapatkan D2, peserta didik program Jalur Cepat SMK-D2 yang telah menjalankan pendidikan di SMK selama 3 tahun (termasuk praktik kerja lapangan selama enam bulan), dapat secara merdeka memilih meneruskan langsung satu setengah tahun pendidikan di PTV (termasuk satu tahun magang).

“Skemanya, siswa menempuh enam semester di SMK dan tiga semester menjadi mahasiswa di level pendidikan tinggi, jadi pengalaman bekerja di industri akan lebih banyak,” jelas Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto saat membuka peluncuran melalui panggilan video.

Syarat khusus lainnya adalah Kurikulum disusun bersama (SMK, PTV dan DUDI) sejak semester 1 s/d 9, serta selama 9 semester tersebut, para dosen PTV dan expert DUDI bergabung dengan para guru SMK untuk terjun langsung mengajar para siswa SMK sejak kelas 10 SMK sampai dengan mereka lulus D2 pada semester 9.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1923 seconds (0.1#10.140)