Satgas: Gotong Royong Berperan Penting dalam Pengendalian Kasus Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan, gotong-royong berperan penting dalam pengendalian kasus virus Corona (Covid-19) di Tanah Air.
(Baca juga: Dengan Kondisi Sekarang, Habib Rizieq Diimbau Jangan Pulang Dulu)
"Jadi peran pentingnya adalah sebenarnya adalah gotong royong," tegas Wiku di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (9/11/2020).
(Baca juga: Penempatan Pekerja Migran Dinilai Harus Sesuai Nilai Kemanusiaan)
Wiku mengatakan, gotong-royong ini bisa berupa saling mengingatkan untuk menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun).
"Jadi saling mengingatkan mulai dari individu di keluarga, kemudian di masyarakat yang kecil RT/RW, sampai dengan di kantor-kantor dan tempat bekerja mereka termasuk di industri," ujarnya.
Sehingga tegas Wiku, ini akan menjadi modal untuk kembali beraktivitas dengan beradaptasi kebiasaan baru kedepan untuk pemulihan ekonomi nasional.
"Potensi untuk saling mengingatkan ini besar sekali dan sudah mereka jalankan. Dan toleransi seperti inilah yang kita perlukan dalam modal kita untuk bekerja ke depan," tuturnya.
Apalagi saat ini kata Wiku, tren Covid-19 di Indonesia relatif terkendali. Dan ini merupakan sebuah prestasi nasional bukti masyarakat dan pemerintah bersama-sama bisa mengendalikan kasus Covid-19.
"Jadi ini adalah suatu prestasi nasional bersama ternyata masyarakat dan pemerintah bisa bersama-sama mengendalikan kasus," ungkapnya.
(Baca juga: Dengan Kondisi Sekarang, Habib Rizieq Diimbau Jangan Pulang Dulu)
"Jadi peran pentingnya adalah sebenarnya adalah gotong royong," tegas Wiku di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (9/11/2020).
(Baca juga: Penempatan Pekerja Migran Dinilai Harus Sesuai Nilai Kemanusiaan)
Wiku mengatakan, gotong-royong ini bisa berupa saling mengingatkan untuk menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun).
"Jadi saling mengingatkan mulai dari individu di keluarga, kemudian di masyarakat yang kecil RT/RW, sampai dengan di kantor-kantor dan tempat bekerja mereka termasuk di industri," ujarnya.
Sehingga tegas Wiku, ini akan menjadi modal untuk kembali beraktivitas dengan beradaptasi kebiasaan baru kedepan untuk pemulihan ekonomi nasional.
"Potensi untuk saling mengingatkan ini besar sekali dan sudah mereka jalankan. Dan toleransi seperti inilah yang kita perlukan dalam modal kita untuk bekerja ke depan," tuturnya.
Apalagi saat ini kata Wiku, tren Covid-19 di Indonesia relatif terkendali. Dan ini merupakan sebuah prestasi nasional bukti masyarakat dan pemerintah bersama-sama bisa mengendalikan kasus Covid-19.
"Jadi ini adalah suatu prestasi nasional bersama ternyata masyarakat dan pemerintah bisa bersama-sama mengendalikan kasus," ungkapnya.
(maf)