Irjen Boy Rafli Siap Lanjutkan Program Strategis Kepala BNPT Sebelumnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang baru, Irjen Pol Boy Rafli Amar menegaskan siap melanjutkan program kerja yang telah dijalankan dan direncanakan Kepala BNPT sebelumnya, Komjen Pol Suhardi Alius.
Hal itu disampaikan Boy Rafli Amar saat acara serah terima jabatan (sertijab) Kepala BNPT di Jakarta, Jumat 8 Mei 2020.
“Pinsip saya, saya bekerja untuk melanjutkan rencana-rencana yang telah ditetapkan dalam rencana kerja kita, dalam rencana strategis kita. Jadi dalam rangka kesinambungan perjalanan organisasi ini yang harus dilakukan ke depan adalah melanjutkan apa yang telah direncanakan selama masa kepemimpinan Pak Suhardi Alius dan kemudian melanjutkannya,” tutur Boy Rafli dalam acara tersebut.
Seperti diketahui, Boy Rafli sebelumnya telah dilantik sebagai Kepala BNPT oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Rabu 6 Mei 2020. ( )
Boy Rafli dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86/TPA Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan BNPT.
Dengan segala kemampuan terbaik yang dimiliki BNPT, Boy Rafli berharap visi misi BNPT terlaksana dengan baik.
Menurut dia, banyak prestasi yang dicapai Kepala BNPT Suhardi Alius di antaranya dalam melakukan deteksi aksi-aksi teror. “Oleh karena itu ini tinggal kita lanjutkan dan kita kembangkan agar semakin efektif, lebih besar lagi daya pencegahan yang bisa dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat bersama-sama untuk meniadakan potensi ancaman dan aksi terorisme di negara kita,” tuturnya.
Perjalanan kepemimpin Suhardi Alius selama tiga tahun 10 bulan dinilainya berhasil membangun dan membina pemberdayaan seluruh potensi yang ada dalam melaksanakan tugas-tugas BNPT selama ini
“Tiga tahun 10 bulan adalah bukan waktu singkat dan bukan waktu lama yang dibentuk pak Suhardi dalam penataan organisasi, membangun kultur organisasi, melaksanakan tugas, visi organisasi untuk keberhasilan tugas-tugas dari BNPT. Oleh karena itu tentu kami akan banyak belajar kepada para pejabat senior,” tutur mantan Kapolda Papua ini.
Boy Rafl bersyukur melihat organisasi BNPT yang diawaki secara bervariasi dari multi sumber seperti dari TNI, Polri dan ASN sejumlah kementerian, para ahli dan juga para pakar.
Kendati demikian, dia mengingatkan dengan masuknya awak BNPT dari berbagai institusi tersebut maka yang ada hanya untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Dengan kita sudah masuk di sini tentu warnanya cuma merah dan putih. Oleh karena itu kebersamaan yang telah dibangun bersama pak Suhardi dan ibu mohon kiranya bisa dilanjutkan bersama kami. Mudah-mudahan saya bisa menyamai paling tidak mengikuti kinerja luar biasa yang sudah dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri yang dilakukan Pak Suhardi bersama rekan-rekan sekalian selama bertugas bersama beliau di BNPT,” tuturnya.
Dia mengharapkan adanya bimbingan ada arahan ataupun tuntunan dari Komjen Suhardi Alius terhadap badan yang dipimpinnya ini agar tugas-tugas BNPT kedepan semakin mantap ke depannya.
“Saya menghaturkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Kepala BNPT lama Suhardi Alius. Mohon kiranya kita semua di BNPT ini juga bisa mendapatkan bimbingan dan arahan agar tugas-tugas BNPT ke depannya lebih mantap,” ujar Irjen Pol Boy Rafli Amar.
Sementara itu Komjen Pol Suhardi Alius mengungkapkan banyak dinamika yang dilakukannya bersama jajaran BNPT.Apalagi BNPT adalah lembaga yang diawaki multi instansi. “Artinya seluruh pejabat dan pegawainya berasal dari berbagai macam instansi. Ada TNI, baik dari Angkatan Darat, Laut serta Udara, kemudian ada dari kepolisian, kementerian-kementerian seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, dari BPKP, dari Kejaksaan Agung, lengkap semua nya ada di BNPT ini,” ujar Suhardi.
Menurut dia, apa yang dilakukan BNPT tidak lagi berisfat nasional tapi juga sudah global.“Kita kerja bukan sifatnya nasional, tapi regional dan juga global. Alhamdulillah selama tiga tahun 10 bulan banyak sekali langkah-langkah kita kerjakan yang menjadi dasar pendekatan soft power atau smart powermenjadi mengemuka dan menjadi role model. Bukan cuma di tingkat nasional, tapi di tingkat global,” tuturnya.
Hal itu disampaikan Boy Rafli Amar saat acara serah terima jabatan (sertijab) Kepala BNPT di Jakarta, Jumat 8 Mei 2020.
“Pinsip saya, saya bekerja untuk melanjutkan rencana-rencana yang telah ditetapkan dalam rencana kerja kita, dalam rencana strategis kita. Jadi dalam rangka kesinambungan perjalanan organisasi ini yang harus dilakukan ke depan adalah melanjutkan apa yang telah direncanakan selama masa kepemimpinan Pak Suhardi Alius dan kemudian melanjutkannya,” tutur Boy Rafli dalam acara tersebut.
Seperti diketahui, Boy Rafli sebelumnya telah dilantik sebagai Kepala BNPT oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Rabu 6 Mei 2020. ( )
Boy Rafli dilantik berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86/TPA Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan BNPT.
Dengan segala kemampuan terbaik yang dimiliki BNPT, Boy Rafli berharap visi misi BNPT terlaksana dengan baik.
Menurut dia, banyak prestasi yang dicapai Kepala BNPT Suhardi Alius di antaranya dalam melakukan deteksi aksi-aksi teror. “Oleh karena itu ini tinggal kita lanjutkan dan kita kembangkan agar semakin efektif, lebih besar lagi daya pencegahan yang bisa dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat bersama-sama untuk meniadakan potensi ancaman dan aksi terorisme di negara kita,” tuturnya.
Perjalanan kepemimpin Suhardi Alius selama tiga tahun 10 bulan dinilainya berhasil membangun dan membina pemberdayaan seluruh potensi yang ada dalam melaksanakan tugas-tugas BNPT selama ini
“Tiga tahun 10 bulan adalah bukan waktu singkat dan bukan waktu lama yang dibentuk pak Suhardi dalam penataan organisasi, membangun kultur organisasi, melaksanakan tugas, visi organisasi untuk keberhasilan tugas-tugas dari BNPT. Oleh karena itu tentu kami akan banyak belajar kepada para pejabat senior,” tutur mantan Kapolda Papua ini.
Boy Rafl bersyukur melihat organisasi BNPT yang diawaki secara bervariasi dari multi sumber seperti dari TNI, Polri dan ASN sejumlah kementerian, para ahli dan juga para pakar.
Kendati demikian, dia mengingatkan dengan masuknya awak BNPT dari berbagai institusi tersebut maka yang ada hanya untuk kepentingan bangsa dan negara.
“Dengan kita sudah masuk di sini tentu warnanya cuma merah dan putih. Oleh karena itu kebersamaan yang telah dibangun bersama pak Suhardi dan ibu mohon kiranya bisa dilanjutkan bersama kami. Mudah-mudahan saya bisa menyamai paling tidak mengikuti kinerja luar biasa yang sudah dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri yang dilakukan Pak Suhardi bersama rekan-rekan sekalian selama bertugas bersama beliau di BNPT,” tuturnya.
Dia mengharapkan adanya bimbingan ada arahan ataupun tuntunan dari Komjen Suhardi Alius terhadap badan yang dipimpinnya ini agar tugas-tugas BNPT kedepan semakin mantap ke depannya.
“Saya menghaturkan terima kasih yang tidak terhingga kepada Kepala BNPT lama Suhardi Alius. Mohon kiranya kita semua di BNPT ini juga bisa mendapatkan bimbingan dan arahan agar tugas-tugas BNPT ke depannya lebih mantap,” ujar Irjen Pol Boy Rafli Amar.
Sementara itu Komjen Pol Suhardi Alius mengungkapkan banyak dinamika yang dilakukannya bersama jajaran BNPT.Apalagi BNPT adalah lembaga yang diawaki multi instansi. “Artinya seluruh pejabat dan pegawainya berasal dari berbagai macam instansi. Ada TNI, baik dari Angkatan Darat, Laut serta Udara, kemudian ada dari kepolisian, kementerian-kementerian seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM, dari BPKP, dari Kejaksaan Agung, lengkap semua nya ada di BNPT ini,” ujar Suhardi.
Menurut dia, apa yang dilakukan BNPT tidak lagi berisfat nasional tapi juga sudah global.“Kita kerja bukan sifatnya nasional, tapi regional dan juga global. Alhamdulillah selama tiga tahun 10 bulan banyak sekali langkah-langkah kita kerjakan yang menjadi dasar pendekatan soft power atau smart powermenjadi mengemuka dan menjadi role model. Bukan cuma di tingkat nasional, tapi di tingkat global,” tuturnya.
(dam)