Puskesmas Akan Dimaksimalkan Sebagai Garda Utama Hadapi Corona
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah akan memaksimalkan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk mengendalikan penyebaran wabah corona (Covid-19) . Dengan jumlah mencapai 10.000 dan tersebar di seluruh pelosok Indonesia, fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama tersebut dipandang efektif untuk melakukan pelacakan kasus Covid-19 sekaligus sarana promosi pentingnya protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan jajaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meningkatkan peran Puskesmas dalam upaya pengendalian kasus Covid-19. Jokowi berharap Puskesmas menjadi salah satu kunci penanganan pandemi di Indonesia. Apalagi, hingga saat ini penyebaran Covid-19 di Indonesia belum benar-benar terkendali. (Baca: Di Manakah Tempat Sifat Ikhlas Itu?)
Kasus positif Covid-19 tiap hari terus bertambah. Dalam setiap hari rata-rata penambahan kasus di angka 4.000-an. Di sisi lain tingkat okupansi tempat tidur di berbagai rumah sakit rujukan Covid-19 terus meningkat. Dengan demikian, upaya pencegahan salah satunya dengan penerapan 3 M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan harus benar-benar menjadi pola baru hidup setiap individu.
“Bahwa tingkat okupansi tempat tidur di rumah sakit yang sudah semakin penuh, dan kita tahu bahwa mau berapa pun rumah sakit kita bangun, tempat tidur tidak akan pernah cukup. Maka, perlu langkah besar dalam upaya mengendalikan wabah ini, salah satunya dengan memaksimalkan peran Puskesmas sebagai faskes tingkat pertama,” ujar Direktur Kebijakan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) Olivia Herlinda dalam diskusi secara virtual kemarin.
Dia menjelaskan, pengendalian wabah ini harus dilakukan secara masif oleh masyarakat. Mereka tidak boleh lagi menyepelekan wabah ini. Masyarakat harus disiplin dalam memakai masker, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan tangan saat berada di luar rumah. Di sini diperlukan sosialisasi pentingnya 3 M kepada masyarakat selama masa pandemi.
“Kita harus bisa mengendalikan pandemi di tingkat dasar sebelum akhirnya harus ada penanganan lebih lanjut di tingkat rumah sakit. Oleh karena itu, peran Puskesmas ini menjadi sangat sentral dalam penanganan pandemi,” tegasnya. (Baca juga: Kampus Merdeka Siapkan Mahasiswa untuk Hadapi Tantangan Global)
Olivia mengatakan, Puskesmas memiliki mandat untuk melakukan berbagai macam upaya yang cukup komprehensif untuk memberikan layanan dasar kesehatan kepada masyarakat maupun perorangan. Puskesmas mempunyai amanah melakukan upaya kuratif, rehabilitatif, dan dengan penekanan pada upaya promotif dan preventif. “Jadi, tugasnya cukup banyak dan tanggung jawabnya cukup banyak bagi Puskesmas untuk menjalankan perannya secara optimal,” katanya.
Menurut Olivia, dalam konteks penanganan pandemi ini Puskesmas diharapkan dapat melakukan pencarian penelusuran kontak, melakukan tes, pemantauan isolasi mandiri, hingga pembinaan dan edukasi di tingkat komunitas dengan optimal.
Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan drg Saraswati mengungkapkan bahwa saat ini Puskesmas masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan pelacakan (tracing) dalam rangka menegakkan 3T, yakni tracing, testing, dan treatment Covid-19 . Menurutnya, Puskesmas membutuhkan tenaga tambahan agar proses 3T berjalan lebih efektif.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan jajaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk meningkatkan peran Puskesmas dalam upaya pengendalian kasus Covid-19. Jokowi berharap Puskesmas menjadi salah satu kunci penanganan pandemi di Indonesia. Apalagi, hingga saat ini penyebaran Covid-19 di Indonesia belum benar-benar terkendali. (Baca: Di Manakah Tempat Sifat Ikhlas Itu?)
Kasus positif Covid-19 tiap hari terus bertambah. Dalam setiap hari rata-rata penambahan kasus di angka 4.000-an. Di sisi lain tingkat okupansi tempat tidur di berbagai rumah sakit rujukan Covid-19 terus meningkat. Dengan demikian, upaya pencegahan salah satunya dengan penerapan 3 M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan harus benar-benar menjadi pola baru hidup setiap individu.
“Bahwa tingkat okupansi tempat tidur di rumah sakit yang sudah semakin penuh, dan kita tahu bahwa mau berapa pun rumah sakit kita bangun, tempat tidur tidak akan pernah cukup. Maka, perlu langkah besar dalam upaya mengendalikan wabah ini, salah satunya dengan memaksimalkan peran Puskesmas sebagai faskes tingkat pertama,” ujar Direktur Kebijakan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) Olivia Herlinda dalam diskusi secara virtual kemarin.
Dia menjelaskan, pengendalian wabah ini harus dilakukan secara masif oleh masyarakat. Mereka tidak boleh lagi menyepelekan wabah ini. Masyarakat harus disiplin dalam memakai masker, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan tangan saat berada di luar rumah. Di sini diperlukan sosialisasi pentingnya 3 M kepada masyarakat selama masa pandemi.
“Kita harus bisa mengendalikan pandemi di tingkat dasar sebelum akhirnya harus ada penanganan lebih lanjut di tingkat rumah sakit. Oleh karena itu, peran Puskesmas ini menjadi sangat sentral dalam penanganan pandemi,” tegasnya. (Baca juga: Kampus Merdeka Siapkan Mahasiswa untuk Hadapi Tantangan Global)
Olivia mengatakan, Puskesmas memiliki mandat untuk melakukan berbagai macam upaya yang cukup komprehensif untuk memberikan layanan dasar kesehatan kepada masyarakat maupun perorangan. Puskesmas mempunyai amanah melakukan upaya kuratif, rehabilitatif, dan dengan penekanan pada upaya promotif dan preventif. “Jadi, tugasnya cukup banyak dan tanggung jawabnya cukup banyak bagi Puskesmas untuk menjalankan perannya secara optimal,” katanya.
Menurut Olivia, dalam konteks penanganan pandemi ini Puskesmas diharapkan dapat melakukan pencarian penelusuran kontak, melakukan tes, pemantauan isolasi mandiri, hingga pembinaan dan edukasi di tingkat komunitas dengan optimal.
Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kementerian Kesehatan drg Saraswati mengungkapkan bahwa saat ini Puskesmas masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) untuk melakukan pelacakan (tracing) dalam rangka menegakkan 3T, yakni tracing, testing, dan treatment Covid-19 . Menurutnya, Puskesmas membutuhkan tenaga tambahan agar proses 3T berjalan lebih efektif.